Jika mencintai mantan adalah dosa, maka Darris dengan senang hati melakukan dosa berkali-kali. Darris masih mencintai mantannya-Netanya. nama yang memiliki arti hadiah dari Tuhan. Darris tak bisa mengalihkan perhatiannya pada Neta. Dan Darris merasa, Neta adalah hadiah dari Tuhan. Wanita yang sering ia panggil Net. membuat Neta ingin melempari Darris dengan heels 12 centi miliknya. Dan yang lebih mengejutkan. Setelah 6 tahun berpisah karena pendidikan, dan sekarang Darris kembali mendapatkan jackpot. Neta kembali dengan menjadi dosen-bahkan jadi dosen pembimbing. bisakah Darris kembali membimbing Neta hingga pelaminan?
"Papa cuman punya satu anak, dan saat kamu teruskan jadi Selebgram yang bisa meredup kapan saja, dan ilmu yang kamu dapatkan dari Cambridge jadi sia-sia. Jangan! Papa mengirim kamu ke luar negri, untuk kembali dan mencerdaskan bangsa. Saat orang lain lulusan luar negri berebut ingin jadi direktur, Papa minta jadilah dosen.
Terapkan ilmu yang kamu dapatkan di sana. Saat kamu merasa didikan di sini salah, jangan mengulang kesalahan yang sama." Neta diam. Entah ia harus bersyukur atau menangis karena nasib ini. Ia terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Orang tuanya sudah kaya tujuh turunan. Jadi, walau tak kerja Neta akan tetap mendapatkan semua fasilitas yang ia inginkan. Seperti hedon dan berkumpul bersama teman sosialita. Tapi semua itu tidak ia lakukan, karena Neta tahu pertemanan oleh kalangan atas kaum Borjuis tidak ada yang tulus, semua uang-uang dan uang.
Terkadang Neta ingin berlari dari semua ini, dan hidup sendiri secara sederhana yang penting apa yang ia inginkan ada-baiklah sama saja. Neta tak pernah mengerti apa itu susah, tak tahu bagaimana saat shampoo habis dan ditambah air, bagaimana saat botol kecap di telungkupkan saat sudah habis, atau susu kaleng di balik karena susah tetes terakhir. Apa pun keinginannya, dalam sekejap mata terpenuhi membuat Neta merasa hidupnya tidak tertantang sama sekali.
Saat dari belajar berjalan, ia sudah banyak mengikuti les sana-sini, agar ia bersinar dan gemilang seperti anak-anak rekan orang tuanya. Tapi, saat les vocal Neta tahu suaranya fals, saat les piano membuat pelatih hampir meledak kepalanya, karena Neta tak pernah menguasai not balok, saat belajar bermain biola senar sampai putus, entah tangan besi apa yang Neta pakai. Terkadang ia lelah, hidupnya serba diatur.
Dari bangun, hingga tertidur kembali. Semua pakaiannya sudah disiapkan dan harus teratur, seperti saat pergi ke undangan, makan malam bersama, bersantai di rumah, bahkan sekedar membaca buku untuk menghibur diri sendiri.
Ia adalah Netanya Aurel Braja. Keturunan Braja yang menjadi kaum kayu jati di negri ini. Jika menyebut nama Braja semua akan tahu, bagaimana kayanya keluarga itu. Karena dari belajar berjalan hingga SMP Neta selalu dipilihkan apapun yang kadang menentang hati nuraninya. Akhirnya, saat SMA Neta menentang dan merajuk keluar dari rumah tanpa alas kaki karena sudah capek di sekolah elite, karena ia tak punya teman. Neta ingin seperti remaja normal lainnya. Neta menerima syarat, asal kuliah nanti ia harus kuliah di luar negri. Neta terpaksa menerima, yang penting masa remajanya tak terlalu sia-sia-hidup dalam kehampaan.
Saat SMA, Neta senang bisa menjadi sedikit normal. Ia mempunyai teman dari kalangan biasa, walau penampilan dirinya tidak membohongi dirinya. Karena apa yang ia pakai dari atas sampai bawah berteriak mahal. Tapi Neta membohongi semua orang kalau semuanya ia beli KW. Padahal, untuk kaus kaki saja ia pakai yang bermerek yang bahannya dibuat khusus dan tidak akan rusak tujuh turunan.
Saat melihat teman yang susah, diam-diam Neta membantu memberi uang tanpa identitasnya diketahui orang lain. Dengan menyelipkan uang di buku catatan, saat semua heboh Neta memilih cuek dan bilang kalau tak mau duitnya sedekah saja.
Pertemuan Neta dan Darris sebenarnya klise sangat klise. Karena semua hal dilarang dan diatur, diam-diam Neta bandel pergi ke kantin ingin makan soto. Kata ibunya, itu makanan murahan dan tidak akan cocok di lidahnya dan membuat perut Neta sakit. Karena Neta selalu diberi bekal dari rumah, dimasak khusus oleh chef yang pernah mengikuti audisi khusus di Chef Oke Punya. Soal keaslian dan higenis makanan semua sudah dijamin. Itu yang membuat Ibu Neta khawatir, anak semata wayangnya sakit perut makan sembarangan.
Saat itu Neta sudah mengidam selama seminggu karena ia melihat setiap istirahat teman-temannya sering memakan soto dan nasi goreng. Neta sering memakan nasi goreng-dengan catatan nasi goreng rasa restoran bintang lima.
"Bude beli soto." tanya Neta ragu. Bude yang sudah menyediakan soto beserta pelengkap di dalamnya hanya menambahkan kuah panas yang masih mendidih.
"Sambalnya ambil sendiri, saos atau pakai kecap." Neta memeringkan wajahnya. Apa ini seperti makan steak yang dituangkan saus mushroom atau makan cheese burger dengan ekstra cheese? Neta tidak mengerti. Ia bahkan sampai takut, memegang mangkuk tersebut.
"Bude antarkan ke meja saya. Takut jatuh." Bude Nia menarik napas. Ia tak kenal anak ini, penampilannya rapi dan terlihat bukan seperti bukan orang biasa. Penampilannya tidak membohongi apapun, parfum shampo yang keluar dari rambut Neta mengatakan kalau semuanya bukan shampo murahan yang dipakai sejuta umat. Shampo beli satu gratis satu.
Saat semua sudah tersaji di depannya. Neta mencicipi sedikit, dan kuahnya terasa aneh? Neta mencoba lagi, lumayan.
"Makan soto itu enaknya dicampur sama perasan jeruk sambal. Itu adalah ajaran kembaran aku. Dan memang enak." Neta mengangkat wajahnya, seorang cowok tengil yang ia yakini seperti remaja bandel lainnya.
Cowok itu langsung meminta Bude Nia untuk memotong jeruk sambal untuk diperas di kuah soto.
"Katanya pakai jeruk nipis." Neta menunjuk dengan alisnya. Ia menopang wajahnya, ia baru melihat jeruk kecil tersebut. Bentuknya mengemaskan, ia sudah familiar dengan lemon. Karena Ibunya mengajarkan Neta minum lemon tea hangat setiap pagi.
"Ini namanya jeruk sambal. Di rumahku, bunda sengaja beli sekilo tiap minggu. Karena kembaranku suka sangat dengan jeruk ini." jelas Darris. Neta masih memandangi cowok tengil di depannya. Ia berusaha sok akrab atau memang orangnya seperti ini?
"Oh ya? Rasanya manis?" tanya Neta. Darris memandang lawannya. Cantik! Bahkan kembarannya kalah cantik, jika Neta dan Ilene disandingkan maka sinar Neta lebih bersinar. Apa mungkin karena ditunjang dengan apa yang menempel di tubuh Neta?
"Coba aja." Darris memberi jeruk mungil itu pada Neta. Gadis itu mengambil jeruk kecil tersebut dan melihat banyak biji di dalamnya. Neta mendekati ke lidahnya dan menjilat sedikit. Wajah Neta langsung jelek. Darris langsung tertawa, sambil memegangi perutnya. Ini cewek baru keluar dari gua mana?
"Ih jahat! Ini rasanya pahit, masam iuwwww rasanya mengerikan." sungut Neta kesal. Darris masih tertawa dan menggeleng. Tak percaya, ia menjumpai manusia unik hari ini.
"Udah makan, nangis tuh sotonya." tunjuk Darris pada soto Neta yang mungkin sudah dingin. Neta menunduk melihat soto miliknya yang kuahnya berubah jadi keruh.
"Mana ada soto nangis. Dia nggak punya mata, nggak ada air mata." protes Neta. Dia adalah anak yang sangat rasional dan realistis.
Darris mengangguk. "Itu yang bunda aku ajarkan. Kalau ada makanan trus makan tak habis atau macam nih, nanti makanannya nangis." Demi apa, Neta membayangkan jika nasi punya kaki, tangan, mata, mulut dan mereka menangis sampai air matanya banjir.
"Waoh baru tahu." Yang Neta tahu, mereka mempunyai table manner, di mana saat makan tak ada yang bersuara dengan duduk rapi. Piring besar di depannya sudah terisi sendok, garpu dan pisau. Duduk tegap dengan napkin di pangkuan dan siap dipakai untuk menyeka mulut. Dan saat makan harus ada appatizer, makanan utama dan dessert yang manis.
"Mau makan nggak nih?" Neta hanya menganga, saat Darris sudah menarik mangkok soto miliknya dan tanpa malu memakan miliknya.
"Kamu mengambil yang bukan milikmu." protes Neta. Ia sudah terbiasa hidup disiplin hidup berkecukupan-terlampau cukup sehingga Neta tak perlu memgambil milik orang lain, karena ia sudah punya segalanya.
"Alah mubazir." jawab Darris. Akhirnya dengan kesal, Neta berebutan soto bersama Darris. Ingatkan dirinya agar tak perlu bertemu lagi dengan si rese ini.
Dan hari-hari berikutnya, Neta selalu dihadapkan dengan laki-laki ini. Dan herannya, Darris seolah tahu makanan apa yang ingin ia coba, hanya makanan sederhana-seperti gorengan dan makan dengan cabe rawit. Ibunya melarang makan gorengan karena bisa menimbukkan kolesterol jahat-gorengan mengandung minyak yang banyak.
Dan makanan paling legend yang takkan Neta ingat selamanya adalah martabak mie gosong berwarna coklat, tapi rasanya ia tak bisa melupakan bahkan selalu terngiang saat Neta berada di luar negri.
Darris mengaku, jika ia buat sendiri dibantu kembarannya. Bentuknya memang jelek, warnanya coklat-gosong, dan laki-laki itu membawa cabai rawit. Kata Darris ia dan cabe itu seperti burung dan sayapnya tak bisa dipisahkan dan tak bisa berjalan tanpa keduanya. Neta yang tak biasa makan pedas dan cabai, lama-lama ketagihan makan cabai. Bahkan diam-diam ia meminta chef keluarganya membuat martabak mie. Walau bentuknya cantik, dan warnanya matang sempurna, tetap saja martabak hancur milik Darris tetap terbaik.
Mungkin dibuat judul FTV : Cintaku Kepentok Martabak Mie Gosong.
6 bulan kebersaaman, Darris dan Neta sadar mereka ingin lebih. Tapi, Darris tak pernah tahu identitas aslinya. Karena Neta tahu, laki-laki akan mundur duluan jika ia menyebutkan nama Braja di semua orang. Braja memiliki banyak usaha, salah satunya adalah pemilik perusahan PetroMini. Perusahaan yang menjual bahan bakar, dengan ratusan ribu karyawan dan mempunyai banyak cabang di seluruh negri.
Neta ingin merasakan bagaimana pacaran normal seperti remaja lainnya dan pergi kencan. Walau pergi kencan rasanya mustahil, orang tuanya mengizinkan.
Namun Darris pengertian, dan Neta senang karena Darris mempunyai kembaran yang ramah. Neta tahu, Darris dan kembarannya adalah orang-orang yang tulus. Neta sebenarnya penasaran bagaimana keluarga Darris. Ia tahu, dari anak-anaknya keluarga Darris adalah keluarga yang harmonis, berdasarkan cerita Darris diam-diam Neta mengamgumi Bunda Darris, Neta bisa menduga ia wanita yang luar biasa. Beliau membebaskan anak-anaknya melakukan apa yang mereka mau, asal tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain dan itu untuk kebaikan mereka sendiri. Berbanding seperti dirinya yang semuanya serba diatur. Bahkan, sebelum tidur, Neta harus melakukan banyak ritual agar menunjang penampilannya. Ibu Neta adalah orang yang memperhatikan penampilan. Penampilan itu aset penting yang dimiliki oleh wanita. Jangan sampai wanita tidak pandai merawat diri dan suami berpaling, itu yang Ibu Neta tekankan. Hingga, Neta punya jadwal seminggu sekali ia pergi untuk perawatan diri. Entah lulur, pijit, spa, atau mengurus rambutnya atau kukunya dirawat. Hidupnya memang terjamin. Terkadang saat Neta ingin mengeluh, ia tahu jutaan manusia ingin berada di posisinya saat ini, hingga akhirnya Neta memilih diam dan mengikuti apa yang telah orang tuanya rancang demi masa depannya.
Kembali ke penampilan, Ibu Neta juga sangat memperhatikan makanan Neta karena makanan juga akan mempengaruhi penampilan. Seperti terlalu banyak makan yang berminyak, makan yang terlalu manis yang terlalu pedas. Hingga semua makanan yang masuk dalam perut mereka harus higenis. Ibu Neta juga tak mau tubuh Neta gendut.
Dan saat sudah dewasa, Neta merasa hidupnya terus diatur. Mungkin satu-satunya cara agar bebas dari cengkraman ini adalah ia bersuami dan orang tuanya tak bebas mengatur dirinya. Tapi sekarang, Neta jomblo-jomblowati. Ia tidak ngenes, dan ia harus punya target sebelum orang tuanya menjodohkan dirinya demi bisnis keluarganya. Neta benci perjodohan-ia ingin menikah atas dasar cinta.
Bagaimana jika kamu jatuh cinta dengan pamanmu sendiri? Seorang laki-laki yang notabene musuh bebuyutan ayahmu. Jarak usia yang terpaut jauh tak menghalangi Verena untuk mengejar pamannya yang seharusnya jadi ayah bukan mengejar sebagai kekasih. "Ingatlah, Verena. Aku sudah tua." "Diam, Pak tua! Jangan denial, jika kau juga menyukaiku. Persetan dengan Daddy. Ayo kita menikah!" "Tidak!" "Atau begini saja? Bagaimana, Pak tua? Kau suka?" goda Verena pada bonggolan keras yang ia remas dan laki-laki itu hanya bisa mendesis.
Bertemu dengan Edmund Bryan. Bujangan terpanas, tampan seperti pahatan patung dewa Yunani, si brengsek dengan segala pesona yang ia miliki, membuat semua perempuan bertekuk lutut dan rela membuka pakaian demi pria itu. Karena kecerobohannya, Emerald harus mengganti uang senilai $500.000 karena menjatuhkan guci antik mahal milik Edmund yang membuat gadis itu menjadi budak Edmund demi mengganti seluruh utang yang takkan bisa ia gantikan walau sampai seumur hidup. Hingga Emerald tahu semua rahasia di balik sifat keras Edmund.
Demi sebuah janji akan kesetiaan, untuk kesekian kalinya Irish terluka. Janji tinggal janji, nyatanya, janji semanis madu itu berubah sepahit empedu. Penantian Irish selama 4 tahun, berakhir sia-sia. Kekasih yang telah menjanjikan hal manis padanya, memilih memadu kasih dengan wanita lain, meninggalkan Irish dengan sakit hatinya dan menunggu janji yang telanjur berucap. Akhirnya, Irish nekat, demi janji, demi cinta, demi masa depan. Irish menjadi 'pelakor' di hidup Galen dan istrinya. Iris bertekad Galen kembali menjadi miliknya! Bisakah Galen kembali, atau perjuangan Irish akan sia-sia?
21++ BANYAK ADEGAN BERBAHAYA TIDAK UNTUK DITIRU! "Kamu hamil!" ucap Ayden, kekasih Delisha. "A-apa?" tanya Delisha polos. "Kamu hamil!" tegas Ayden lagi. "T-tapi." "Kita sering melakukannya, dan kita main tanpa pengaman." "J-jadi?" "Aku mau putus! Terserah mau diapakan anak itu, umurku masih 16 tahun. Aku mau bebas." Ayden meninggalkan Delisha yang mematung, tidak tahu apa yang harus ia lakukan, dan apa yang akan ia hadapi ke depan disaat usianya masih sangat belia 14 tahun.
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Joelle mengira dia bisa mengubah hati Adrian setelah tiga tahun menikah, tetapi dia terlambat menyadari bahwa hati itu sudah menjadi milik wanita lain. "Beri aku seorang bayi, dan aku akan membebaskanmu." Pada hari Joelle melahirkan, Adrian bepergian dengan wanita simpanannya dengan jet pribadi. "Aku tidak peduli siapa yang kamu cintai. Utangku sudah terbayar. Mulai sekarang, kita tidak ada hubungannya satu sama lain." Tidak lama setelah Joelle pergi, Adrian mendapati dirinya berlutut memohon. "Tolong, kembalilah padaku."
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?