au dibalik neraka di tangan mantan? Agar Neta
? Padahal ayahnya bisa memilih kampus lain, memang sia-sia saja. Padahal, padahal Neta sudah melupakan si
Neta hampir lepas dari sarangnya saat Darris mencium pipinya. Ya Tuhan ana
an pacar akan semakin bening dan dewasa seperti ini. Mana wanginya bisa-bisa bikin
Si bungsu di keluarga raja hutan langsung bergidik ngeri. Bundanya masih saja kolot. Apa salahnya ciuman? Walau ciuman bisa menyebark
sering nany
ngkin setelah ini ia bisa mengenalkan calon istrinya pada calon mertua. Ia yakin, bundan
lawannya. Bahkan jika detik ini ia meminta orang tuanya menikah tentu mereka akan mengabulkan tapi dengan banyak syarat. Siapa orangnya?
uk daftar calon menantu potensial. Bukan mau meremehkan, tapi Neta yakin keluarga D
gi ke ruangannya. Tak ada hal yang menyenan
atu hal yang Neta syukuri dari orang tuanya adalah, mereka tidak menuntut dirinya untuk bekerja di
ai tahun depan. Walau ia yakin, orang tuanya takkan mengizinkan dirinya berada di pelosok daerah. Orang tuanya pasti khawatir ia tak bisa menyesuaikan keadaan. Hidup serba ada dan ia sekarang ia tak bis
s atau yang terkena penyakit. Ia tahu, orang tuanya rutin memberi donasi setiap bulan. Walau donasi setiap
ambil. Ia belum yakin untuk mengajar ini, tapi ia harus jadi wanita mandiri yang tak boleh
ng mengentuk pintunya. Bu Nina-ketua jurusan. Neta
lat! Neta yakin, jika ia bukan berasal dari keluarga jati boro-boro disambut seperti ini, bahkan ia bisa diludahi hanya kar
sudah diwajibkan untuk membimbing skripsi anak orang. Bagaimana kalau ia gagal? Ough, sistem pendidikan macam apa ini? Bisa-bisa Neta membuat mahasiswanya bunuh diri karena terlalu banyak ia menyuruh me
tidak dibagi yang berkompeten para
sa mereka mendewakan lulusan luar negri, walau saat sekolah di negri Neta bisa merasakan kesenjangan guru mengajar di luar dan dalam. Yang Neta suka dari sistem di luar negri adalah, dosen sangat mengerti mahasiswa dalam artian setiap masukan yang mereka diskusikan selal
igma ini. Walau ia juga harus m
ai jadwa
t, jika perempuan selalu benar, maka dosen maha benar." kata Bu Nia dengan songong. Neta hanya
masing orang tua membanggakan anak mereka. Siapa yang berprestasi, siapa yang punya perusahaan sendiri. Dan Neta membenci pertemuan seperti itu tapi ia juga tak
lsuan ini. Saat kamu hidup dengan sendok emas di mulutmu maka kamu juga akan bany
ut organisasi kemanusia di Afrika d
Ibu kapan mulai bimbingan?" Neta menatap lawan bicara. Ia yakin usia m
yum. Kapan lagi ia menjumpai dosen pe
, konsep mereka lebih sederhana. Ini tak terlalu sulit baginya, mungkin
a matanya. Berada di ruangan ini, serasa berada dalam hotel terasa begitu nyaman dan
mendapatkan fasilitas printer dari kampus tapi mana mau ibunya memakai barang hibah yang sudah turun temurun, ibunya langsung membelikan printer terbaik
muanya sudah dibayar. Jadi kalian bisa pakai free. Tapi jurnal asli yang pakai bahasa Inggris, kalian bisa terj
an kebutuhan lainnya. Diam-diam Neta mengambil ambil amplop dan segepok uang ia masukan ke dalam. Dan menyisipkan dalam proposal Naya. Neta bisa menaksir sekitar 5-10 juta. Uang segitu, ia