/0/2842/coverbig.jpg?v=ef7d8fc1db238e15518f2400d91108e4)
Mantan pacarku yang dulu meninggalkan luka mendalam, kini telah kembali, dan menjadi suami dari adikku.
Suami adikku, Mantanku.
"Assalamualaikum Kak. Lagi di rumah kan?" kata Vania, di telepon sore itu.
"Waallaikumsalam Van. Iya di rumah kok. Ada apa?" tanyaku sambil menyisir rambut putriku.
"Aku mau main kesana ya Kak, Mas Ridwan juga ada di rumah kan?" tanyanya lagi.
"Mas Ridwan belum pulang, lembur katanya. Mau main kesini aja kok pakai tanya sih kamu ini Van, biasanya juga tiba tiba uda nongol depan pintu kok, hemmmm," kataku.
"Hehehe kan kali ini bertamunya beda. Aku nggak datang sendiri Kak, aku datang sama seseorang, calon suamiku. Boleh kan Kak?"
"Calon suami? Pacar maksudmu?"
"Nggak Kak. Calon suami. Kami sudah menjalin hubungan serius Kak, dan dia juga ingin melamarku. Mangkanya dia ingin bertemu dengan Kakak dan Mas Ridwan."
"Kamu itukan masih kuliah, masih semester dua lho. Kok sudah ingin menikah. Apa nggak ingin nyelesaiin kuliah mu dulu?"
"Haduh Kak, apa salahnya sih nikah muda, dari pada kebablasan, hehehe."
"Iya sih memang benar, tapi kan nikah itu juga nggak hanya sekedar urusan ranjang saja Van, banyak aspek didalamnya. Dan banyak sekali cobaan di dalamnya, tak melulu kebahagiaan semata. Coba kamu pikir matang matang dulu,"
"Sudah aku pikirkan sangat matang sekali Kak. Aku sudah sangat sreg dengan dia. Lagian aku tak ingin terus terusan merepotkan kalian, kasihan juga kan Mas Ridwan kalau terus terusan membiayai kuliahku,"
"Aku dan Mas Ridwan, tak pernah merasa repot dengan kehadiranmu. Dan kami ikhlas membiayai kuliahmu Van. Malah sebenarnya kami berharap kamu akan lulus kuliah dengan nilai yang baik, tentu itu menjadi kebanggaan tersendiri buat kami. Tapi kalau memang keputusanmu sudah bulat dan ingin menikah muda, aku tak bisa memaksa, jalan hidupmu berada di tanganmu sendiri. Kalau boleh tahu laki laki itu masih kuliah juga kah?"
"Terima kasih banyak ya Kak, sudah memberi restu. Nggak lah Kak, mana mungkin aku mau menikah dengan laki laki yang masih kuliah dan belum bekerja, mau makan apa nanti, hehehe. Calon ku ini, sudah mapan banget loh Kak. Dia owner dua buah coffeshop dan juga punya usaha toko onderdil motor gitu deh. Pokoknya sudah mapan deh, usianya sekarang ya sudah matang Kak, tiga puluh lima tahun,"
"Nggak salah kamu Van. Kamu baru sembilan belas tahun lho, terpaut jauh sekali usia kalian. Memangnya sudah berapa lama kalian pacaran?"
"Nggak lama sih Kak, baru juga tiga bulan. Usia tak jadi penghalang, karena usianya sudah matang itu, mangkanya dia ingin segera menghalalkanku Kak. Dia baik dan sopan banget kok, aku yakin Kakak akan suka dengannya."
"Ya sudah nanti kamu main saja kesini, aku ingin mengenal dulu laki laki itu. Kamu hati hati lho, jangan berbuat aneh aneh sama dia!"
"Iya Kak, nggak aneh aneh kok. Mangkanya itu aku pingin cepet cepet nikah juga, heheheh. Oke habis ini kami langsung meluncur kesana dari kostku ya Kak. Wassallamualaikum,"
"Iya hati hati ya. Waallaikumsalam,"
Panggilan itu pun kuakhiri. Masih tak habis fikir aku dengan fikiran Vania yang ingin menikah muda. Apalagi dengan seorang laki laki yang baru dikenalnya, dan usianya pun sama sepertiku. Namun aku pun tak bisa menghalangi keinginanya, semoga saja memang ini pilihan terbaik untuk hidupnya.
Vania adalah adikku satu satunya, meski bukan saudara kandung, namun aku sangat menyayanginya. Saat usiaku empat belas tahun, orang tuaku bercerai, aku ikut Ibu. Setahun kemudian Ibu menikah lagi dengan seorang jejaka tua, dan setahun kemudian lahirlah Vania, saat usiaku enam belas tahun.
Ayah tiriku adalah orang yang sangat baik, dan bertanggung jawab pada kami. Pekerjaanya adalah seorang mandor proyek, jadi dia jarang sekali berada di rumah. Meski hanya anak tiri, namun dia sangat menyayangiku, dan meng kuliahkanku hingga aku lulus dan bekerja pada sebuah bank swasta yang besar. Dia pun sangat sayang kepada Ibu.
Tiga tahun kemudian, aku menikah dengan Mas Ridwan, dan dia memintaku untuk resign dari pekerjaanku. Dan kami pun tinggal di kota yang berbeda dengan orang tuaku.
Setahun kemudian aku melahirkan seorang putri cantik, orang tuaku dan vania kecil pun datang kerumahku. Mereka menginap selama dua hari, karena Ayah harus kembali bekerja, maka mereka pamit pulang, namun Vania yang saat itu masih berusia sepuluh tahun, tak mau pulang, dia masih ingin bersama keponakannya.
Akhirnya Vania kecil pun ditinggal disini, dan rencananya minggu depan akan diantar Mas Ridwan pulang ke rumah. Saat perjalanan pulang berdua saja itu, Ibu dan Ayah tiriku mengalami kecelakaan, sepeda motor yang mereka kendarai di seruduk dengan kencang oleh sebuah truk kosongan. Karena benturan dari belakang yang sangat keras tersebut, mereka berdua pun terpental sejauh beberapa meter di jalan beraspal, keadaan yang parah membuat mereka meninggal di tempat kejadian.
Aku yang mendengar kabar duka itu sangat shock, saat usia bayiku baru enam hari, orang tua ku sudah meninggalkanku selamanya. Aku sempat pingsan berkali kali, menurut penuturan suamiku.
Sejak saat itulah, Vania tinggal bersama kami. Sedangkan rumah di kota sebelah kami biarkan kosong.
Setelah lulus sekolah menengah atas, Vania memilih kuliah di sebuah universitas negeri yang jaraknya sekitar satu jam dari rumahku, dan dia meminta kost saja agar tak capek bolak balik. Sebenarnya aku dan suami berat membiarkannya sendiri, namun bagaimana lagi, dia sangat keras, saat menginginkan sesuatu, harus selalu segera di turuti.
Brakk Brakk
Suara pintu mobil di tutup, membuatku langsung keluar rumah, pasti itu Vania, dan calonnya yang katanya sudah mapan itu. Aku berdiri di depan pintu sambil memandang mereka. Vania memegang tangan laki laki itu, sambil menariknya menuju rumah.
Sosok laki laki itu sepertinya sangat familiar denganku, namun siapa dia aku benar benar lupa. Rambut gondrong di ikat kebelakang dan berkacamata itu mengingatkanku pada seseorang, Rama. Mungkinkah dia Rama? Mantan kekasihku yang pernah menorehkan luka di hatiku dulu?
Saat mencari ikat pinggang kutemukan sabun imut kecil di tas kerja suamiku. Dan dari sabun itu, aku bisa menguak banyak rahasia suamiku itu.
Mas Bambang yang menikahiku selama lima tahun, dan selama ini bersikap seolah suami yang setia, ternyata tukang selingkuh. Lanjutkan kebohonganmu Mas, aku akan tetap main cantik hingga bisa memiskinkan dan membuatmu menyesal nanti.
Selama tujuh bulan lebih iparku dan keluarganya menjadi benalu di rumahku, dan mereka selalu menjadikan aku pembantu di rumahku sendiri. Suamiku tak tega jika harus mengusir mereka, jadi kini aku akan main cantik hingga mereka tak betah lagi berada di rumahku.
Selama delapan bulan, dia diperlakukan bak pembantu oleh ibu mertua,ipar dan suaminya, karena dia takut menjadi seorang janda. Akhirnya dia berontak saat tahu suaminya yang malas itu, malah berselingkuh. Dengan banyak tipu daya, dia di usir dari rumah peninggalan orang tuanya. Namun ketika telah di usir, dia malah hamil. Namun dia akan membuktikan jika dia bisa hidup mandiri dan sukses
Izzah amat tahu jika keluarga suaminya itu hanya mengincar semua hartanya, tapi Izzah bukanlah wanita yang lemah dan bodoh, yang akan melepaskan semuanya begitu saja.
Seorang wanita muda, mengetuk pintu rumah Dewi selepas subuh. Dia menyerahkan seorang bayi dan meminta Dewi untuk merawatnya. Selang beberapa jam, di sebuah kampung yang tak jauh dari rumah Dewi, ditemukan mayat wanita, dengan mulut berbusa.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. “Berhentilah menggangguku!” kata mantan pacarnya. “Hatiku hanya milik Jenni.” “Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?” kata seorang tokoh besar misterius.
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
Cerita tentang kehidupan di kota kecil, walau tak terlalu jauh dari kota besar. Ini juga cerita tentang Kino, seorang pria yang menjalani masa remaja, menembus gerbang keperjakaannya, dan akhirnya tumbuh sebagai lelaki matang. Pada masa awal inilah, seksualitas dan sensualitas terbentuk. Dengan begitu, ini pula kisah tentang the coming of age yang kadang-kadang melodramatik. Kino tergolong pemuda biasa seperti kita-kita semua. Apa yang dialaminya merupakan kejadian biasa, dan bisa terjadi pada siapa saja, karena merupakan kelumrahan belaka. Tetapi, kita tahu ada banyak kelumrahan yang kita sembunyikan dengan seksama. Namun Kino mempunyai hal yang menarik yang dalam cerita ini lebih menarik dari cerita fenomenal lainnya.
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.