Mendapatkan misi membunuh anak seorang Billionaire, merupakan tugas biasa untuk Sergio Blanco. Bagi seorang Sergio Blanco kehidupan manusia tidaklah penting. Terlalu banyak sampah yang hidup di dunia ini. Membunuh bisa membuatnya membersihkan sampah-sampah dunia. Akan tetapi, misi yang didapatkan Sergio tidak bisa berjalan mulus ketika dia tahu bahwa targetnya adalah wanita yang memiliki mata berwarna Hazel. Tatapan mata teduh yang membuatnya terpaku. Hazel Afford membenci sosok Sergio Blanco. Berawal jatuh cinta pada pandangan pertama, namun semua lenyap di kala dia tahu identitas Sergio yang merupakan seorang pembunuh bayaran. Hal yang Hazel lakukan jika kembali bertemu dengan Sergio adalah berlari menjauh. Tapi, sepertinya kondisi sekarang tidaklah mudah. Wanita cantik itu terjebak di dalam sebuah permainan panas yang telah menjeratnya. Bagaimana kisah Sergio dan Hazel? Mampukah Sergio menjalankan misinya? *** Follow me on Instagram: abigail_kusuma95
DJ Nightclub, Las Vegas, Nevada.
Seorang pria tampan dengan balutan jaket kulit hitam turun dari mobil sport-nya bersama dengan sang asisten yang selalu siap mendampinginya. Pria tampan itu nampak menunjukkan aura kejam dan bengis. Beberapa orang terlihat takut padanya, di kala dia memasuki klub malam yang terkenal di Las Vegas itu.
"Tuan Sergio, client kita sudah menunggu." Asisten pribadi Sergio berbisik melaporkan.
Sergio mengangguk singkat merespon ucapan sang asisten. Detik selanjutnya, dia menuju ke tempat bertemu dengan client-nya. Aroma tembakau begitu semerbak di klub malam itu, bercampur dengan aroma alkohol.
Sebuah klub malam di Las Vegas milik Sergio Blanco, bukan hanya klub malam biasa. Klub malam yang selalu dijadikan tempat transaksi prostitusi, bahkan transaksi penjualan narkoba. Tentunya bukan orang sembarangan yang bisa berkunjung di klub malam ini.
"Oh, Sergio. Aku merindukanmu, Sayang." Seorang wanita cantik berambut merah, memberikan pelukan pada Sergio yang baru saja datang. Bukan hanya pelukan, dia pun memberikan ciuman di bibir pria tampan itu.
Sergio membalas ciuman wanita itu seraya meremas payudaranya. "Hari ini aku sedang sibuk. Jangan ganggu aku."
Raut wajah wanita itu menunjukkan jelas kekecewaannya mendengar apa yang dikatakan oleh Sergio. Dia tak bisa berkata apa pun, dia langsung melangkah pergi menjauh dari pria itu. Nampaknya wanita itu tak berani, jika sudah mendapatkan penolakan dari Sergio.
"Sergio Blanco." Seorang pria paruh baya yang merupakan client Sergio, menyapa seraya menyunggingkan senyuman misterius.
Sergio duduk di depan pria paruh baya itu, menyilangkan kaki sambil bertanya, "Apa yang membawamu ingin bertemu denganku?"
Pria paruh baya itu menggerakan gelas sloki di tangannya. Dia tersenyum simpul dan menjawab, "Aku akan membayarmu lima puluh juta dollar jika kau berhasil melakukan apa yang aku minta."
Sebelah alis Sergio terangkat, sambil terkekeh sebentar. "Lima puluh juta dollar, bukan uang yang kecil. Katakan tikus mana yang ingin kau lenyapkan?"
Pria paruh baya itu menyandarkan punggungnya. "Kali ini, aku memintamu membunuh seorang bidadari cantik, bukan seorang tikus."
Kening Sergio mengerut dalam. "Katakan, siapa bidadari cantik yang kau maksud?"
Pria paruh baya itu mnegambil amplop cokelat yang terselip di jasnya, dan menyerahkan pada Sergio. "Aku ingin kau membunuh, putri bungsu dari musuhku."
Sergio mengambil amplop cokelat itu, dan mengeluarkan foto yang ada di amplop cokelat. Tampak raut wajah Sergio berubah melihat foto yang terpampang di sana. Sosok wanita cantik berambut cokelat dan bermata indah.
Pria paruh baya itu menyunggingkan senyumannya. "Jangan terpesona dengannya. Ingat, kau harus jalankan tugasmu. Aku ingin kau membunuhnya dengan cara kejam."
Sergio meletakan amplop itu ke atas meja, dan menatap pria paruh baya itu. "Target kali ini sangat cantik."
Pria paruh baya itu tersenyum sinis. "Aku memiliki alasan sendiri, kenapa aku ingin melenyapkannya."
Sergio mengangguk singkat seraya mengetuk jemarinya ke sofa, dan menyeringai kejam. "Deal. Lima puluh juta dollar, untuk satu kepala wanita cantik. Harga yang sangat pantas."
***
Bern, Swiss.
"Come on, Dad. Aku ini baru berusia 31 tahun. Kenapa kau sudah mendesakku menikah seakan aku sudah 40 tahun?" Hazel berseru melalui panggilan telepeon dengan sang ayah.
"Hazel, kau lihat tiga kakakmu sudah menikah dan memiliki anak. Daddy dan Mom tidak bisa selamanya hidup di dunia ini. Harus ada yang menjagamu." Arthur-ayah Hazel-memberikan peringatan tegas dari seberang sana.
"Dad, aku bisa menjaga diriku sendiri. Kau tidak usah khawatir."
"Hazel, kau jangan berikan teori pada Daddy. Yang Daddy inginkan kau harus menikah dengan pria yang Daddy pilih!"
"Dad, aku tidak mau dijodohkan."
"Kenapa kau keras kepala sekali, Hazel?!"
Hazel mendesah panjang. "Dad, aku tidak tertarik menikah atau menjalin hubungan dengan pria mana pun untuk sekarang ini."
"Hazel, memangnya kau berniat menjadi biarawati sampai bicara seperti itu?!"
"I think so."
"Hazel Afford! Jangan main-main! Segera kau kembali ke New York, atau Daddy akan meminta pengawal menarik paksamu!"
"Dad, please. Jika Daddy ingin aku panjang umur, jangan selalu memaksakan kehendak."
"Hazel! Kau ini bicara apa! Daddy memintamu kembali ke New York!"
"Aku akan kembali. Sekarang biarkan aku liburan sebentar. Aku janji tidak akan melakukan hal yang aneh. Bye, Dad! I love you so much!"
"Hazel, tunggu-"
Hazel menutup panggilan secara sepihak, mematikan ponselnya, dan melempar ponselnya ke ranjang. Dia menghempaskan tubuhnya ke ranjang seraya memejamkan mata dan mengembuskan napas kasar.
"Menyebalkan sekali. Apa salahnya aku memilih untuk sendiri?" gerutu Hazel kesal.
Malam di kota Bern begitu dingin. Hujan saltu turun satu persatu. Hazel yang sedang tidak mood, memutuskan untuk keluar dari apartemennya. Dia tengah berlibur sendiri ke kota Bern, demi menenangkan pikirannya. Jika dia terus menerus berada di New York, yang ditanyakan adalah kapan dirinya menikah. Pertanyaan yang sangat membosankan.
Balutan coat tebal dan syal melekat di tubuh Hazel. Wanita itu nampak terlihat cantik dengan pakaian musim dingin. Nyatanya dia mampu memadukan warna di tubuhnya. Dia melangkah menelusuri jalanan yang penuh dengan balok es.
Hazel tak mengemudikan mobil. Dia sangat malas mengemudikan mobil. Itu kenapa dia memutuskan melangkah menelusuri jalanan yang penuh dengan balok es yang ada di kota Bern.
Tiba-tiba sekumpulan pria menghampiri Hazel. Kumpulan pria imigran yang bukan merupakan penduduk lokal di sana. Hazel bermaksud menghindar, tapi sekumpulan pria itu mengikuti setiap gerak Hazel.
"Hi, Cantik!" Satu orang pria mencegat Hazel.
Hazel mendengkus sebal menatap para pria yang mengganggunya. "Jangan ganggu aku! Pergilah dari hadapanku!"
"Well, kau terlalu cantik untuk jalan di kota ini hanya sendirian. Kami siap menemanimu." Salah satu pria yang lainnya, hendak ingin menyentuh pipi Hazel, namun dengan cepat Hazel memberikan tamparan ke pipi pria itu.
Plakkk
Satu tamparan keras Hazel layangkan ke pipi kanan pria yang berani ingin menyentuhnya. Amarah dalam dirinya menjadi. Emosinya terbakar di kala ada yang berani kurang ajar padanya.
Pria itu menyentuh pipinya yang ditampar Hazel. Tampak jelas kemarahan di wajahnya. "Bitch! Berani sekali kau menamparku!"
Hazel menyeringai. "Kau yang duluan menggangguku! Enyah kau dari hadapanku, Jerk!"
Napas pria itu memburu. Dia langsung menyerang Hazel, menarik paksa tangan wanita itu. Dengan gerak cepat, Hazel menghajar pria yang berani menarik paksa tangannya.
BUGH
Satu pukulan Hazel layangkan, tapi sayangnya ada seseorang yang memukulnya dari belakang, hingga membuat Hazel tersungkur. Kumpulan pria berengsek itu bermain curang karena melawan seorang wanita dengan cara beramai-ramai.
"Lebih baik kalian ganti celana kalian menjadi rok! Menyerang satu orang wanita dengan cara keroyokan. Memalukan sekali." Seorang pria tampan dan gagah baru saja datang, membuat perkelahian itu terhenti.
Hazel mengalihkan pandangannya, menatap terkejut pria tampan yang ada di hadapannya. "K-kau-"
Pria tampan itu menyunggingkan senyuman misterius. "Long time no see, Butterfly. Apa Kau merindukanku, hm?"
Seperti mimpi buruk, Belva yang merupakan sosok perempuan kuno, terjebak cinta satu malam dengan Ares Ducan-pria angkuh dan dingin. Sialnya, hubungan satu malam itu membuat Belva mengandung anak Ares Ducan. Hubungan rumit membentang, ditambah dengan status sosial yang berbeda. Lantas, bagaimana kelanjutan kisah Belva dan Ares?
Trauma membuat Jovie Montgomery untuk tidak ingin menikah. Ayahnya pergi meninggalkan ibunya begitu saja, menyisakan luka yang amat dalam untuk Jovie. Baginya semua pria sama. Pria akan pergi di kala rasa cinta sudah hilang dan kejenuhan melanda. Hal tersebut membuat Jovie memagari dirinya agar tak jatuh cinta pada pria mana pun di dunia ini. Sampai suatu ketika takdir mempertemukan Jovie dengan Jace Sherwood-Casanova tampan-yang banyak digilai wanita. Jace merasa tertantang dengan segala penolakan Jovie. Hingga pada suatu saat, Jace bertaruh dengan teman-temannya mendapatkan Jovie. Namun, sayangnya pertaruhan itu terbongkar. Jovie yang tadinya mulai jatuh hati pada Jace, menjadi menjauh pergi. Ini adalah kisah rumit antara Jovie dan Jace. Jovie yang tak percaya pada pria manapun, malah terjebak jatuh cinta pada sosok Casanova yang meninggalkan luka padanya. Lantas bagaimana kelanjutan kisah Jovie dan Jace? Mampukah Jace mendapatkan Jovie kembali? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95
Follow me on IG: abigail_kusuma95 *** Dunia dan semua orang hanya tahu kalau Briella Moretti sangat beruntung karena putra sulung keluarga Maven menikahinya. Tidak ada yang tahu kalau Adrian Maven menikahi Briella hanya untuk membalas dendam. Adrian bermaksud menyiksa Briella, menghancurkan dan merusak kehidupan gadis itu. Tapi bisakah dendam Adrian terbalaskan tuntas, sementara kebaikan dan ketulusan Briella membuat hatinya goyah? Akankah cinta atau dendam yang menang dalam permainan kali ini?
Melihat secara langsung sang kekasih berselingkuh, membuat dunia Dakota Spencer runtuh. Wanita cantik itu dihancurkan oleh cinta pertamanya sendiri. Dia selalu memegang prinsip cinta pertama akan menjadi cinta terakhir. Namun sayang, kisah cintanya tidak seperti dongeng yang dia dengar di masa kecil. Dalam keadaan hancur berkeping-keping, sosok pria tampan bernama Dylan muncul. Dylan sudah lama mengagumi Dakota. Hanya saja jiwa petualang pria itu tidak pernah berhenti. Dia mengagumi sosok Dakota, tapi tidak henti bermain-main dengan para jalang. Sampai suatu ketika, di kala Dylan tahu Dakota sudah sendiri, dia mengejar cinta Dakota. Pria tampan itu tidak pernah bosan mengejar sosok Dakota. Hingga akhirnya Dakota luluh akan sosok Dylan. Namun semua tidak berhenti di situ. Masalah menghantam mereka. Badai menerpa hubungan mereka yang sudah sangat kuat. Bagaikan di ambang jurang, mampukah Dakota berdamai dengan kenyataan? Ataukah Dakota harus mundur dan hancur seperti di awal? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95
Hal tergila Milly adalah bertemu dengan Zayn, pengacara senior yang angkuh dan merasa paling pintar. Hidupnya mulai merasakan kesialan sejak di mana harus dibimbing oleh sosok Zayn. Ingin rasanya menghindar, tapi dia telah terjebak. Zayn membenci pertemuannya dengan Milly. Menurut Zayn, sosok Milly adalah sosok ceroboh dan paling merasa benar dalam segala hal. Sialnya dia harus membimbing gadis menyebalkan itu. Semua bermula dari sini. Dua orang pengacara cerdas, tapi saling membenci itu terjerat dalam sebuah rasa yang tidak biasa. Lantas bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Akankah takdir menyatukan? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95
Vintari terpaksa menerima perjodohan yang telah diatur oleh kedua orang tuanya. Gadis berusia 19 tahun itu terpaksa mengubur impiannya menikah dengan lelaki yang dia cintai. Bagi Vintari, menikah dengan sosok pria dewasa bernama Zeus Ducan merupakan mimpi buruk, sedangkan bagi Zeus menikah dengan gadis ceroboh seperti Vintari bagaikan kesialan bertubi-tubi. Sampai suatu waktu ketika Vintari mulai nyaman berada di dekat Zeus, fakta baru telah menghampiri. Fakta di mana membuat Vintari terkejut. Zayn—lelaki yang dicintai Vintari—adalah adik tiri Zeus. Bagaikan tersambar petir, Vintari merasa terjebak akan dua rasa yang ada di hatinya. Lantas siapa yang pada akhirnya yang dipilih Vintari? Apakah Vintari memilih Zeus? Atau malah Vintari lebih memilih Zayn? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95 (Informasi seputar novel ada di IG)
Ara Qubilah Iskander, gadis cantik berdarah Turki yang sejak dari kecil sangat mengagumi Chandra Syauqi Abimana, pria remaja yang tak lain adalah adik dari mamanya. Ara menganggap Chandra sebagai pangeran yang selalu menjadi pahlawan untuknya. Namun berbeda dengan Chandra, pria remaja itu menganggap Ara gadis yang selalu menyusahkannya, bahkan tidak membiarkannya hidup dengan tenang. Hingga pada suatu malam, Chandra dan Ara terlibat dalam sebuah kesalah pahaman hingga membuat mereka berselisih, bahkan membuat Chandra membenci Ara. Akankah keduanya bisa akur kembali? Dan apakah Ara masih menganggap Chandra sebagai pahlawan untuknya? Seputar novel bisa follow IG @ropiah_201
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
WARNING AREA 21+ Harap bijak dalam membaca. Berisi kata-kata kasar dan adegan dewasa yang tak cocok dibayangkan oleh anak dibawah umur. Jadi hati-hati ya. ***** Diputuskan sang kekasih hanya karena tak mau memberikan keperawanannya membuat Renata frustasi. Ia sangat mencintai Dinar namun pria itu dengan seenak hati membuangnya. Galaunya Rena dilampiaskan oleh gadis itu mabuk di bar sampai tak sadarkan diri. Beruntung, Ervin teman Rena dari kecil sekaligus musuh bebuyutan Rena diminta oleh papinya Rena untuk mencari gadis itu. Dengan ditemukannya Rena di bar oleh Ervin, papinya Rena meminta Ervin menjadi bodyguardnya dan memantau kemana pun Rena pergi. Hal itu membuat Rena emosi. Ia selalu mencari cara untuk Ervin tak tahan dengannya. Namun waktu berlalu, siapa sangka Sebuah ciuman lembut dari Ervin mampu membuat Rena terbuai, bahkan sejak saat itu kehidupan keduanya berubah menjadi lebih panas.
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.