ak ingin lagi dia temui ada di hadapannya. Dia hendak berucap, tapi seku
au dari hadapan kami!" s
ingkan senyuman sinis. "Bagaima
a kami akan melenyapkanmu!" salah satu pen
palanya. "Great. Aku persilaka
ang Sergio. Dengan gerak sangat cepat-Sergio menepis semua serangan. Pria
ak
pria yang menyerangnya. Sisa dari kompolotan penjahat yang masih hidu
yang keluar dari tubuh penjahat. Darah sudah beku berca
bantu Hazel untuk bangkit berdiri
, dan melangkah pergi meninggalkan Sergio. Tepat di kala wanita itu henda
eru Hazel yang kini sudah be
l terkejut di kala Sergio mengemudikan mobil dengan kecepatan penuh. Wanit
ukan! Turunkan ak
endong tubuh wanita itu, memindahkan ke pangkuannya. Tepat di kala tubuh Hazel sudah ber
njauh dariku!
sesuai dengan sang pemilik nama. "Harusnya kau b
embunuh. Untuk apa aku berterima kas
terfly." Sergio mendekatka
, tidak pantas mendapatkan ucapan terima k
tebal. "Kau bisa menganggapku sebagai malaikat maut. Aku hanya
kota Bern, tapi malah masih bertemu dengan pria sialan di depannya. Soso
gi muncul di hidu
mkan bibirnya ke bibir wanita itu. Dia melumat bibir Hazel tanpa p
patkan ciuman dari seorang pembunuh. Akan tetapi, sayangnya berkali-kal
tubuhnya. Bibir pria itu mengulum bibir atas dan bawah Hazel bergantian. Tanpa permisi, pri
lepaskan pengait bra Hazel, dan langsung membe
io mengisap putingnya. Tubuhnya menggelinjang. Kewanitaannya
an lolos di bibir wanita itu. Bahu Hazel bergetar tak sanggup menahan. Otak H
akhhh-" Hazel mengerang ser
ian. Dia sedikit melihat Hazel mengumpat bercampur mendesah. Seringai di w
memilin puting wanita itu. "Aku ingin sekali tahu rasamu, Buttefly. Aku yakin kau pasti sangat sempit," bisikny
*
h pria kurang ajar yang sangat dia benci. Umpatan dan makian tak hen
rtemennya selama dirinya berada di Bern. Pria kurang aj
an sekali?!" Hazel tak h
. Kejadian di mana dirinya pernah diselamatkan oleh Sergio. Dia berpikir bahwa Sergio adalah
rus bagaimana caranya, kau tetap harus menjauhi pr
ergio-pria itu terlalu berbahaya untuk berada di dekatnya. Hazel
pria tampan itu menatap gedung apartemen Hazel dengan sorot mata begitu dingin
lebih baik Anda tolak saja?" tanya sang asisten dengan cemas da
itu. Lima puluh juta dollar, bukan uang sedikit. Ak
ir, dan kecemasan dalam dirinya. "Tuan,
nt kita bahwa aku akan menjalankan keinginannya," jawab Sergio dengan se