Sergio. Untuk kalangan pekerjaan rendah seperti Sergio, memiliki penthouse cukup
kas. Meski tak semewah property milik keluarganya, tetap penth
k itu memiliki penthouse seperti ini di kota yang terkenal mahal? Ah! Haze
ar. Terpaksa dia menginap di penthouse pria berengsek itu. Dia tak
merupakan seorang bajingan. Tapi, jika dia menolak, maka pasti dirinya aka
lah. Hari ini tenaganya habis karena dikejar oleh anak buah
tangannya. Suara ketukan pintu-membuat Sergio langsung memberikan p
sopan seraya menundukkan k
ng pelayan. "Kau sudah m
ah mengantar Nona Hazel ke kamar. Beliau memili
pelayan. Pria tampan itu meletakan pistol ke atas meja, d
aku akan tetap bisa mendatangi kamarnya,"
*
an sudah penuh dengan tumpukan salju. Musim dingin, membuat orang yang berada di dalam ruangan tak
ke sekitar dirinya berada. Dia bukan berada di kamar apartemennya. Design sederhana, sangat elegan. Deti
a mimpi. Ini semua kenyataan, dan dirinya telah melaku
zel mengatakan itu adalah pakaian untuknya. Pasalnya dia datang hanya dirinya saja. Dia tidak sama seka
n baru yang ada di sofa. Lalu, tepat di kala pakaiannya sudah
layan yang sontak membuat
jantung Hazel berhenti berdetak, akibat
Anda terkejut." Pelayan itu menundukkan kepalanya,
It's okay. Ini juga salahk
ang makan. Ini sudah waktunya makan ma
Hazel dingin, namun perutnya sudah ber
li dalam keadaan seperti ini malah perutn
l yang berbunyi. "Nona, silakan ke arah kanan. Di ujung Anda akan menemukan
dia segera berjalan cepat menuju ke ruang makan. Percuma saja menolak
tnya sudah sangat lapar. Terpaksa dia harus membuang gengsi dalam dirinya. Detik itu juga, H
tidak mau dianggap tidak bertanggung jawab pada tam
p steak itu dengan
lan-pelan makanmu. Kau bisa tersedak jika makan seperti itu. Aku yakin Nona yang be
idak berlama-lama di si
. "Aku sangat beruntung, bisa melihat cara makanmu seperti itu.
mengingat sesuatu. "Ini penthouse-mu?" tanyanya l
u menyukai penthouse ini? Ah, tapi aku yakin
ang membeli penthouse?" t
satu client-ku yang merupakan seorang pengusaha ternama di Hong Kong. Dia me
. "Client yang memint
erjaanku, Butterfly. Jadi aku rasa, ka
Kau merampas nyawa orang yang tidak bersalah!"
"Seperti yang pernah aku katakan padamu, terlalu banyak sampah masya
rakat itu termasuk dirimu! Kau-" Kata-kata Hazel tak bisa terlanjutkan,
enaga, tapi hasilnya nihil. Tenaganya tidaklah sebanding dengan
a dengammu. Kau membuatku semakin ingin menguasaimu, Butterfly. You're so fucking hot,