Pengalaman cinta terpahit adalah jatuh cinta pada seseorang yang menyimpan cinta untuk orang lain di hatinya. Anna Karenina mencoba peruntungannya dengan menikahi Alex Tjandra, walaupun dia tahu secuil pun tak pernah ada perasaan di hati sahabatnya itu untuknya. berharap kejaiban datang dan pada suatu saat nanti suaminya akan mencintai dan memperhatikannya. Sayangnya, kebencian, kesedihan, dan pengkhianatan lah yang menghiasi hari-hari pernikahannya. Dapatkah akhirnya hati beku Alex melembut dan mencintai istrinya? ataukah semuanya malah berubah menjadi mimpi buruk yang tiada ujung???
Anna's point a view
"Selamat datang!"
Sambutan ceria si pelayan cantik dan senyum manisnya seketika menambah suasana hangat restoran yang sudah menjadi langgananku selama lima tahun ini.
Masih dengan senyum manisnya, yang seakan-akan tak pernah pudar, si pelayan mengantarkanku ke meja yang sudah aku pesan beberapa hari sebelumnya.
Walaupun sudah lima tahun berlalu, tetapi tempat ini, designnya dan suasana di dalam dan di luar ruangannya masih saja sama seperti dahulu. Dan sama seperti lima tahun yang lalu, meja kedua disudut ruangan dekat jendela inilah yang selalu menjadi favoritku sejak dulu. Alasannya sebenarnya sederhana. Hanya dari tempat duduk inilah, pemandangan taman di luar restoran bisa dilihat dengan lebih jelas. Alhasil, duduk sampai berjam-jam pun, aku bisa tahan di sini.
Sama seperti kebiasaanku yang sudah-sudah, setiap kali datang ke tempat ini, aku selalu melongokkan kepalaku keluar jendela begitu sampai di tempat duduk ini. Angin bertiup kencang menerpa wajah dan rambutku. Kesejukkannya seakan mengangkat semua beban dan rasa khawatirku seketika. Ditambah lagi keharuman bunga mawar yang ikut berhembus ke arahku benar-benar membuatku rileks.
Satu hiburan kecil memang, tapi efeknya selalu membuatku merasa lebih baik. Apalagi, aku tidak harus membayar lebih untuk mendapatkan semua ini. Hanya tinggal melonggokkan kepalaku saja, aku sudah dapat menikmati semua keindahan ini.
"Permisi, mbak! Mau pesan apa?" suara si pelayan seketika mengagetkanku. Tak mau terlihat seperti orang aneh, aku cepat-cepat menjauh dari jendela dan kembali mengubah posisi dudukku.
"Saya masih nunggu teman, mbak. Nanti saja pesannya kalau orangnya sudah datang." Mendengar itu si mbak pelayan mengangguk mengerti dan meninggalkanku dengan sopan.
Setelah si pelayan pergi, tanganku langsung merogoh hand phone dari tasku dan secepat kilat mengetikkan pesan 'supaya cepat datang' pada temanku, yang kemarin berjanji akan datang setengah jam lebih awal tersebut. Dengan wajahnya yang super serius kemarin, dia membuatku percaya kalau kali ini tidak akan sama seperti lima tahun belakangan ini. Kali ini dia yang akan datang lebih dulu dan tidak akan membiarkanku menunggu lagi.
Kenyataanya... cuma aku sendirian di sini. Padahal sudah lima belas menit berlalu dari perjanjian, tapi temanku itu tak kunjung datang juga.
"OTW" pesan balasan yang super singkat itu membuatku tersenyum. Sama seperti tempat ini, kebiasaan temanku yang satu ini juga tidak sedikitpun berubah. Selalu saja terlambat kalau diajak ke tempat ini. Aku juga heran kenapa, padahal dia yang mengenalkanku ke tempat ini dari pertama.
Masih jelas sebenarnya di ingatanku hari itu. Dia berkata akan mentraktir aku ke tempat makan yang enak, murah, dan nyaman tempatnya. Mendengar kata 'traktiran', aku langsung mengiyakan saja. Waktu itu adalah hari seminggu setelah kelulusan kami dari SMA. Untuk merayakannya, aku mengira dia akan mengajakku ke tempat spesial dan membuatku bahagia.
Dia memang membawaku ke tempat yang menyenangkan, tempat seperti yang di janjikannya; enak, murah, dan nyaman tempatnya. Namun betapa tak kusangka di hari pertama itu dia sudah membiarkanku menunggu selama empat puluh lima menit dan berhasil membuatku panik, karena sebenarnya di dompetku saat itu cuma ada uang lima ribu rupiah dan kalau dia benar-benar tidak datang, pastinya aku akan malu karena harus keluar dari tempat ini tanpa membeli apa-apa.
Ingin rasanya mencubit lengannya sampai biru saat dia datang empat puluh lima menit kemudian. Tapi karena begitu datang dia langsung tersenyum dan mengucapkan kata "sorry" berkali-kali, mau tak mau aku akhirnya menelan kemarahanku dan memaafkannya.
Sekarang pun tak ada bedanya, tetap saja dia membiarkanku menunggu. Tapi entah sampai berapa lama kali ini aku harus menunggu.
Kesejukan angin yang berhembus dari luar jendela, membuat kepalaku menoleh ke arah luar restoran. Alunan musik yang mengalun dengan indah pun membuat pikiranku terbang ke masa lalu. Ke masa dimana pertama kali aku bertemu dengan sahabatku itu.
Si tukang telat itu sebenarnya kukenal di SMA, di kelas dua SMA tepatnya. Namanya Alex. Alex Tjandra.
Pertemuan pertamaku dengan Alex sebenarnya bisa di bilang memalukan. Kalau diingat lagi, aku terkadang masih merasa malu. Semua di awali karena 'kebiasaan anehku' hingga jodoh pertemanan kami pun di mulai.
Saat duduk di SMA, aku sebenarnya sudah di masukkan dalam golongan anak-anak aneh di sekolahku. Perpustakaan berjalan adalah sebutanku saat itu. Kebiasaanku yang selalu membawa dan membaca buku kemana-mana, membuatku di anugerahi julukan seperti itu.
Mencintai dan membawa buku kemana-mana sebenarnya bukan suatu dosa atau kesalahan fatal yang tidak bisa diampuni atau bahkan dianggap aneh. Hanya saja kebiasaanku membaca buku tanpa peduli waktu dan tempatlah yang membuatku pantas di sebut seperti ini.
Sebenarnya kebiasaan anehku ini tidaklah muncul begitu saja. Memang sih sejak kecil aku sudah di biasakan membaca buku oleh kedua orang tuaku. Mama papaku yang keduanya berprofesi sebagai dosen sastra Inggris, sebenarnya mempunyai hobi yang sama, yaitu membaca dan mengkoleksi buku, terutama novel-novel klasik.
Saking banyaknya koleksi buku mereka hingga satu ruangan belajar di penuhi buku semua. Kecintaan mereka pada novel klasik pulalah yang membuatku di namai seperti novel kesayangan mereka, Anna Karenina, karangan penulis novel Rusia yang terkenal, Leo Tolstoy.
Mungkin karena terbiasa hidup dengan orang tua pencinta buku, hobi itu akhirnya menular juga padaku, anak semata wayang mereka. Tapi kebiasaanku tetap dalam batas normal dan tidak pernah sampai membuatku mendapat masalah karenanya.
Hanya saja kebiasaan itu berubah menjadi 'aneh' saat aku duduk di bangku SMP. Duniaku yang menyenangkan waktu di Sekolah Dasar seakan sirna dan menjadi seperti hidup di dunia yang tidak aku kenal ketika di SMP.
Sampai saat ini pun aku masih bingung dan tak tahu alasannya tapi entah mengapa saat di SMP aku selalu SENDIRI. Mereka memperlakukanku seperti 'Makhluk Kasat Mata'. Seakan-akan mereka tak melihatku, tak perlu berbicara denganku dan sama sekali tak menganggapku ada.
Diperlakukan seperti itu berbulan-bulan membuatku malu dan minder. Ingin rasanya kabur dan menghindar dari sekolah. Tapi di sisi lain, aku sadar jika sampai orang tuaku tahu, pasti akan menambah beban pikiran mereka. Maka seberapa malu dan sulitnya pun hari-hariku saat itu, aku tetap bertahan.
Lama-kelamaan aku mulai terbiasa dengan kesendirianku dan mulai cuek walaupun banyak yang menganggapku aneh dan menggosipkanku sana sini. Aku tak menganggap mereka penting, toh mereka juga tak pernah menganggapku.
Maka di saat aku tak mendapat hiburan dari seorang teman pun, bukulah yang menjadi sahabatku dan juga tamengku, yang dapat mengalihkanku dari apa saja yang terjadi di sekitarku. Penghiburan yang aku dapatkan dari sebuah buku membuatku melupakan kesendirianku dan malah jadi semakin nyaman dengannya.
Hal ini lah yang membuatku terobsesi sampai bisa membuatku panik jika sehari saja tanpa sebuah buku di tanganku. Jadi, walaupun kebiasaan ini dianggap aneh, membuatku makin di jauhin, dan bahkan juga membuatku terkena masalah berkali-kali, aku tetap tak menghiraukannya dan tetap melanjutkan kebiasaanku tersebut.
Salah masuk kelas, nabrak-nabrak orang karna keasyikan membaca, diomeli orang tua dan guru, hingga salah naik angkot sepulang sekolah dan akhirnya baru sampai di rumah jam tujuh malam, adalah beberapa masalah yang timbul sebagai efek dari kebiasaan membaca tak kenal tempat, tak kenal waktu tersebut.
Tapi lucunya... kebiasaan yang awalnya lahir dari kondisiku di SMP yang tak mempunyai teman, di SMA justru kebiasaan buruk inilah yang membawaku bertemu kedua sahabat yang membuat kehidupan SMA ku berbeda dan jauh lebih menyenangkan.
Sahabat pertama yang aku kenal sebenarnya bukanlah Alex. Sebelum bertemu Alex, suatu hari tanpa di sangka dan tak direncanakan, aku bertemu sahabat istimewaku, Erna Dharmawan.
Hari itu, aku yang biasanya lebih memilih tinggal di kelas sambil membaca novel sewaktu istirahat, tiba-tiba merasa sumpek dan memutuskan untuk beli es di kantin.
Sesampainya di sana, aku langsung memesan es kopyor dan berniat mencari tempat duduk yang sepi agar aku bisa menikmati es kopyorku dan melanjutkan membaca novelku dengan nyaman tanpa gangguan.
Sayangnya... kebetulan siang itu antriannya cukup panjang dan aku terpaksa harus berdiri lama di antrian sebelum mendapatkan pesananku. Sambil terus mengeluh dalam hati karena malas menunggu, aku membuka dan membaca novelku kembali sambil berdiri mengantri.
Setelah beberapa menit, akhirnya aku lupa dengan perasaan kesalku dan seketika tersihir dengan alur cerita romantis dari novel yang aku baca. Kebetulan bagian yang aku baca adalah bagian di mana si tokoh utama pria dalam cerita tersebut sedang berusaha memeluk dan mengecup kekasihnya.
Tak ayal, setiap kata yang terpapar di bagian itu, yang diisi dengan penuh hasrat dan keromantisan, berhasil membuatku berdebar tak karuan dengan mata yang bagaikan menempel kuat dengan novel yang aku baca. Seakan-akan jika sedetik saja mataku beranjak dari kata-kata yang aku baca, fantasi yang terbentuk di kepalaku bisa buyar. Dan tentunya, aku tidak mau itu terjadi.
Itulah sebabnya, saat pesanan es kopyorku jadi, aku langsung cepat-cepat membayar dan menyambar begitu saja es yang aku pesan dengan mata yang beranjak satu menit saja dari novel di tanganku. Dengan terburu-buru, aku berbalik hendak menuju tempat duduk yang sudah aku incar sebelumnya.
Tapi tak kusangka saat berbalik, aku menubruk cewek yang berdiri mengantri di belakangku dan yang memperparah keadaan adalah es yang aku bawa tumpah dengan tak karuan mengenai kemeja putihnya.
Karena terkejut, aku terdiam dan memandangi korban 'es kopyorku' dengan mulut menganga. Jujur aku tidak tahu harus berkata apa saat itu.
Melihatku diam dan berdiri saja di sana, membuat cewek tersebut menggerutu dan langsung lari begitu saja dari kantin.
Sadar aku sudah berbuat kesalahan lagi, dengan cepat aku meletakkan es kopyorku dan berlari mengejar cewek itu untuk meminta maaf.
***
Michael Dharsono membenci orang-orang jelek dan paling alergi dengan makhluk gendut. Namun sungguh dia tak menyangka dia harus menikah dengan cewek paling gendut dan paling jelek yang pernah dikenalnya. Regina Larasati adalah musuh besar Mike sejak SMA dulu. Cewek yang pernah ditolak cintanya hanya gara-gara bertubuh gemuk itu, membalaskan dendamnya dan membuat hari-hari Mike di sekolah bagaikan di neraka. Ironisnya, sepuluh tahun kemudian mereka bertemu kembali dan terpaksa terlibat dalam sebuah PERNIKAHAN KONTRAK yang bisa menyelamatkan nyawa papa Regina dan juga mengembalikan harta keluarga Mike kembali ke tangannya. Dua kubu dengan karakter yang bertolak belakang dan saling membenci satu sama lain, membuat pernikahan mereka dilanda pertengkaran demi pertengkaran hampir setiap waktu. Apalagi saat cinta pertama Mike tiba-tiba kembali ke pelukan Mike dan menuntut pria itu menceraikan istrinya bahkan sebelum batas waktu perjanjian pernikahan mereka berakhir. Hanya saja... keadaan malah terbalik seratus delapan puluh derajat saat Mike tahu kalau sebenarnya kakak tirinya, Darren sudah menyimpan perasaan pada istrinya sejak dulu dan berminat meminang wanita itu secepatnya setelah mereka bercerai. Lantas apakah yang terjadi selanjutnya? Akankah Mike tetap menceraikan istrinya dan kembali pada cinta pertamanya, atau akankah dia tetap bertahan dan berusaha meyakinkan istrinya bahwa satu-satunya wanita yang diinginkannya adalah istrinya itu sendiri?
Apa yang akan terjadi jika cinta dan benci dari masa lalu menyapa kembali setelah sepuluh tahun berlalu? Rina Wibowo sungguh tak menyangka dia akan kembali bertemu dengan Aditya Harsono, pria yang pernah menjadi mantan pacarnya sekaligus mimpi buruk di masa lalunya. Untungnya, Adit tampak tak mengenali Rina akibat perubahan penampilan yang dialaminya. Merasa dia bisa mengelabuhi Adit dan mendapat penghasilan lebih, maka Rina menerima begitu saja tawaran pekerjaan sebagai guru privat anak perempuan pria itu. Bodohnya, Adit yang tak tahu identitas sebenarnya dari guru privat anaknya itu, jatuh cinta sekali lagi pada wanita itu dan ingin menikahinya. Hanya saja, tanpa sengaja suatu hari dia akhirnya mengetahui siapa Rina sebenarnya dan mengembalikan luka-luka serta kebencian yang selalu bersarang di hatinya buat wanita itu. Saatnya dia mengembalikan semua kehancuran yang pernah dialaminya pada calon istrinya itu. Maka sebuah rencana pembalasan pun disusun untuk seorang wanita yang pernah dan masih dicintainya. Dia akan berencana menikahi Rina dan membalaskan dendamnya dengan memperlakukan istrinya tersebut layaknya sampah. Hari demi hari haruslah sedemikian menyiksa sampai dia puas saat melihat penderitaan yang dialami istrinya. Namun... akankah pembalasan itu tetap layak untuk diteruskan saat Rina akhirnya memilih untuk menceraikan Adit dan meninggalkan pria itu selamanya? Akankah kebencian itu begitu besar hingga bisa meredam kerinduan yang melanda Adit saat dia mendapati Rina tiba-tiba saja pergi dan tak mau menemuinya lagi?
Alicia adalah istri yang menyedihkan selama tiga tahun. Yang dia dapatkan dari apa yang disebut suaminya hanyalah ketidakpedulian, rasa jijik, dan lebih banyak ketidakpedulian. Sebuah kesempatan bersatu memicu harapan dalam dirinya bahwa Erick akhirnya berubah pikiran. Sayangnya, dia menemukan bahwa niat pria itu yang sebenarnya adalah untuk berdamai dengan cintanya yang hilang. Baik cinta dan kesabaran memiliki tanggal kedaluwarsa. Alicia tidak tahan lagi. Dia melemparkan surat cerai ke wajahnya. Alih-alih segera menandatanganinya, Erick menekannya ke dinding dan meludahi wajahnya, "Kamu ingin menceraikanku? Tidak akan terjadi!" Terlepas dari keengganannya, Alicia memutuskan untuk mengubah hidupnya. Dia mulai menaiki tangga kesuksesan dan segera menarik banyak pengagum. Erick tidak senang dengan ini. Ketika mereka bertemu satu sama lain suatu hari, Alicia ditemani beberapa anak. Sesuatu yang mendorong Erick untuk bertindak di luar karakter. "Biarkan aku menjadi ayah mereka," tawarnya. Alicia memutar mata ke atas padanya. "Aku tidak butuh bantuanmu, Tuan Ellis. Aku bisa mengurus anak-anakku sendiri." Namun, Erick tidak menerima jawaban tidak ....
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Warning! Explicit mature content included Mergokin pacar tidur sama teman sekampus, diusir dari kos, kucing kesayangan dilempar keluar rumah, ditambah hujan deras yang sedang mengguyur kota Pahlawan. Sungguh perpaduan sempurna untuk melatih kesehatan mental! Padahal semua ini hanya karena telat bayar kos sehari aja, malah dia ditendang dari rumah yang sudah diamanahkan untuk ia rawat oleh mendiang pemilik rumah. Ujian berat inilah yang sedang melanda hidup Mariska. Seolah Ujian Akhir Semester tak cukup membuatnya berdebar-debar karena harus pandai mengatur jadwal kuliah di sela kesibukannya bekerja. Namun, kata orang badai selalu datang bersama pelangi. Di tengah sadisnya ujian hidup yang harus Mariska hadapi ternyata takdir malah membawanya menuju tempat kos baru yang lebih modern, bersih, dengan harga sewa murah. Belum lagi jantungnya ikut dibuat berdebar kencang saat tahu pemilik kos ternyata pria muda, lajang, dan rrrr- hottie. Plus satu lagi yang bikin lebih jantungan, saat si Om kos malah ngotot ngajakin Mariska nikah detik ini juga. Kok bisa?! Apa alasannya? Ingin menghindar, tapi tak punya pilihan. Belum lagi saat keduanya semakin dekat malah Mariska jadi lebih sering mendapatan mimpi yang terasa seperti Deja Vu. Tanpa sadar memori gadis ini dipaksa kembali ke masa lalu di mana sebuah tragedi mengerikan menimpa keluarganya. Sanggupkah Mariska bertahan menjadi salah satu penghuni kos yang diisi oleh sekumpulan manusia nyentrik dengan beragam profesi tak terduga? "Mungkin ini cara Tuhan untuk mengajariku agar tak mudah menyerah." Ares tak menyangka bahwa dia akan bertemu kembali dengan cinta pertamanya melalui jalan takdir paling manis meskipun terasa tragis bagi keduanya. Lalu bagaimana dengan Mariska? Kapan ia sadar bahwa Ares adalah cinta pertamanya saat masih bocah dulu? Kisah seru mereka hanya bisa dibaca di Om Kos!
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.