Basudo anak orang tak mampu. Masa kecilnya didera kemiskinan. Masa kecil dipenuhi rasa dendam pada orang-orang yang ada hubungan dekat dengannya. Rasa dendam ini terus ada dan sulit dipadamkan. Rasa dendam itu sebisa mungkin dia lampiaskan. Pelampiasan dendam dilakukan sejak masih remaja sampai dewasa. Untuk melampiaskan dendam kesumat yang membaja di hati, Basudo meniti jalan berliku dan penuh resiko. Namun resiko apa pun dia hadapi. Resiko sebesar apa pun, dia tempuh demi tercapai keinginannya. Keinginan untuk menghabisi orang-orang yang pernah menyengsarakan hidupnya. Demi memenuhi ambisi ekonomi dan kekuasaan dalam upaya balas dendamnya, Basudo melakukan apa saja. Tidak peduli yang dia lakukan membuat orang lain menderita. Basudo melakukan berbagai tindakan yang membuat orang lain binasa. Bukan hanya satu orang yang telah dibinasakan Basudo, tetapi lebih banyak lagi yang tak terhitung jumlahnya. Tindakan Basudo yang di luar batas mendapat tentangan dari banyak orang. Di antara yang menentang, ada yang berani menghadapi sang raja mafia dengan resiko kehilangan nyawa. Defian dan Telma yang berani menempuh jalan kematian demi memusnahkan Basudo dan gerombolannya!
Prolog
Syahdan.
Menurut yang empunya cerita,
terpadu dengan berita dan derita,
di sebuah negeri,
Negeri Indasoka namanya,
pada suatu masa.
Hiduplah seorang manusia. Yang kini telah renta. Kerut kirut kulit yang membungkus tubuh renta menunjukkan cerita, berita, dan derita. Yang mendera sejak usia dini sampai senja. Yang mendera diri sendiri dan seluruh anggota keluarga. Dia pun sampai pada akhir kata. Pengorbanan tak terelakkan dalam sebuah perjuangan untuk mencapai pemuliaan manusia. Sebuah cita-cita yang sederhana. Memuliakan manusia.
Kini, si tua renta berada di halaman gubug reyot terbuat dari bambu tua. Kini si senja usia duduk di atas kursi roda bersama cucu satu-satunya. Dia berkata kepada si cucu, "Benar kata ayahmu. Negeri ini telah dikuasai mafia...."
*
Berpuluh-puluh tahun yang lalu....
Basudo, pemuda umur sembilan belas tahun. Masih malas-malasan bangun dari tidurnya. Basudo, anak sulung dari pasangan Setro–Samiyani. Ada tiga adiknya -Setiyani, Setiyono, Tarnoto- sudah berangkat sekolah. Setiyani dan Setiyono kelas XII di SMA 1 Tawangtalun. Tarnoto kelas IX di SMP 2 Bubudan. Setro sudah berangkat ke Pasar Bubudan sejak matahari belum terbit. Samiyani sudah berangkat ke SD Kapuguhan 03 jam lima pagi.
Pagi ini Basudo tidak seperti biasanya. Ada sesuatu yang ingin dilakukan, berbeda dari kebiasaannya. Pagi ini Basudo bangun lebih siang dari biasanya. Sejak masih SD, Basudo sudah terbiasa bangun pagi sebelum jam lima. Sebagai anak sulung, Basudo sudah terbiasa membantu pekerjaan ibunya sebagai penjual makanan di warung sekolah. Segala pekerjaan yang mampu dia tangani, akan dikerjakannya. Basudo membantu ibunya mencari uang untuk menghidupi dirinya dan ketiga adiknya.
Sejak remaja, Samiyani telah akrab dengan warung makan. Pada masa gadisnya, Samiyani membantu ibunya berjualan nasi pecel di Pasar Bubudan. Pengalaman Samiyani membantu sang ibu, membuatnya mampu memasak berbagai macam makanan dengan aroma dan rasa yang lezat. Mulai memasak sayur bayam sampai semur daging terjaga aroma dan rasanya. Orang-orang Dukuh Tegelan sudah tahu masakan Samiyani. Mereka selalu minta tolong Samiyani menjadi koki alias juru masak kalau punya kerja. Warga Tegelan kurang merasa afdol saat punya hajat kalau kokinya bukan Samiyani. Tidak jarang, seorang warga mengundurkan hari hajatan agar kokinya nanti Samiyani. Rasanya masakan akan terasa cemplang kalau yang memberikan bumbunya bukan Samiyani. Kalau kokinya bukan Samiyani, maka rasa makanan yang disajikan pasti akan hambar, begitu imej yang tertanam di benak seluruh warga Tegelan.
Keahlian Samiyani dalam masak-memasak merupakan tambang rejeki bagi perempuan itu. Berkat pendekatan Setro terhadap kepala sekolah, Samiyani diperbolehkan membuat kantin di dalam lingkup SD Kapuguhan 03 sejak Basudo masih bayi. Sejak saat itu, penghasilan Samiyani menjadi penyangga utama dalam keluarga Setro.
Sebenarnya Setro tidak akan terpuruk kehidupan ekonominya kalau saja sawah dua hektar yang menurut hukum adat menjadi miliknya tidak dibajak Sarko. Sarko paman Setro dari jalur ayahnya. Sarko adik sepupu Gotro. Gotro ayah Setro. Gotro kakek dari Basudo. Gotro terlahir dengan sikap dan sifat yang aneh. Gotro hanya mau membiayai anak-anaknya sekolah sampai tamat SD karena Gotro bersikukuh bahwa pendidikan tidak ada gunanya. Bagi Gotro, yang penting ketiga anaknya nanti akan mewarisi harta berupa sawah. Gotro mewarisi tiga hektar sawah dari orang tuanya. Ketiga hektar sawahnya kelak akan dia wariskan kepada ketiga anaknya: Setro, Rubiyem, dan Tariyem. Setro terlahir sebagai anak sulung, anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga Gotro. Rubiyem nomor dua, perempuan, dan Tariyem adik Setro yang paling kecil, juga perempuan. Dalam wilayah Propinsi Sukagiri, berlaku hukum adat turun-temurun yang bunyi ringkasnya: ¬sepikul segendhongan. Anak laki-laki mendapatkan warisan sepikul artinya dua bagian, anak perempuan mendapatkan warisan segendhongan, yaitu satu bagian.
Gotro sangat percaya pada hukum adat yang berjalan secara otomatis. Dia tidak pernah membagi hartanya untuk ketiga anaknya. Ketiga hektar sawah Gotro masih atas nama Joyo, ayahnya. Gotro anak tunggal, sehingga dipastikan seluruh harta Joyo akan menjadi milik Gotro. Namun pemikiran Gotro tiak terbukti menjadi kenyataan setelah Gotro tiada. Setelah Gotro meninggal dunia, pembagian warisan itu menjadi problem. Problem bagi Setro, khususnya.
Saat Gotro meninggal dunia, Setro masih umur belasan tahun. Waktu itu Setro baru saja lulus SD. Rubiyem masih duduk di kelas 5 SD. Sedangkan Tariyem menyusul ayahnya sebulan setelah sang ayah meninggal karena wabah kolera. Basudo masih anak-anak, dan Sawiyah, istri Gotro tidak berhak mewarisi atau pun membagikan warisan. Pembagian warisan diserahkan kepada Sarko. Tempat tinggal Sarko yang masih satu kalurahan dengan Gotro, membuat pihak punggawa Desa Kapuguhan menyerahkan hak membagikan warisan milik Gotro kepada Sarko.
Sarko berkeputusan akan membagikan sawah secara resmi dalam bentuk sertifikat atas nama Setro dan Rubiyem setelah keduanya menikah. Rubiyem menikah lebih dulu dari Setro. Rubiyem mendapatkan warisan satu hektar sawah dari almarhum Joyo. Ya..., kenyataannya memang begitu. Ketiga hektar tanah milik Gotro memang masih atas nama Joyo. Maka cukup sulit bagi Sarko mengalihnamakan satu hektar tanah dari Joyo kepada Rubiyem. Berkat kelihaian Sarko mendekati berbagai pihak terkait, pembagian warisan berjalan lancar. Setro pun berharap begitu kalau tiba gilirannya untuk menerima warisan.
Berdasarkan hukum adat yang berlaku, pembagian warisan Gotro untuk anak-anaknya sudah adil. Setro mendapatkan dua hektar, Rubiyem setengah hektar, dan Tariyem setengah hektar. Karena Tariyem sudah meninggal dunia, maka setengah hektar warisannya menjadi hak Rubiyem. Berdasarkan hukum adat itu pula, mestinya Setro mendapatkan warisan dua hektar tanah itu. Namun yang terjadi tidak demikian. Nyatanya tidak demikian. Nyatanya tidak sesuai dengan keinginan Setro.
Dengan alasan tersembunyi, Sarko belum bersedia mengalihnamakan tanah warisan Gotro dari Joyo kepada Setro. Padahal saat itu Setro sudah menikah dengan Samiyani. Saat itu Samiyani sudah hamil. Kehamilan Samiyani yang tidak lama dari waktu pernikahannya, membuat warga Tegelan bertanya-tanya dalam hati masing-masing. Mereka bergunjing dengan nada bicara pelan, setengah berbisik, atau bisik-bisik. Yang namanya banyak orang, ada di antara warga berkomentar bahwa senjata Setro memang cespleng! Dengan berlalunya waktu, pergunjingan itu lenyap bagai ditelan bumi.
Karena alasan yang masih dirahasiakan, Sarko hanya bersedia mengalihnamakan sawah dua hektar dari Joyo kepada Setro kalau anak sulung Setro sudah dewasa. Namun, sebelum Basudo (anak sulung Setro) dewasa, Sarko telah meninggal dunia. Itu berarti, rahasia yang tersembunyi dalam pikiran Sarko terbawa sampai mati!
Rahasia yang dibawa Sarko ke alam keabadian menyebabkan kesengsaraan bagi Setro sekeluarga. Kesengsaraan keluarga Setro menimbulkan dendam kesumat.
"Kamu tidak boleh dendam pada kakekmu, Basudo," nasihat Setro kepada si anak sulung, suatu sore. Keduanya duduk di lincak yang terletak di emper rumah. Lincak, tempat duduk terbuat dari bambu, terdengar berkereyot ketika mereka duduki. "Walaupun Mbah Sarko bukan kakek langsung, tetapi beliau wajib kita hormati sebagai leluhur kita. Mendiang Mbah Sarko wajib kita doakan setiap waktu agar tenang di alam sana."
"Ya, Pak," sahut Basudo untuk melegakan hati ayahnya.
Basudo terlihat sudah bisa legawa, ikhlas dalam menerima kenyataan pahit dalam hidup yang dialami bersama ayah, ibu, dan ketiga adiknya. Padahal, dalam benaknya paling dalam, masih memendam dendam yang dalam. Dendam yang bisa hilang dari hati dan pikiran kalau dilampiaskan!
*
Setelah bertemu kedua orang tuanya, Permana Brata memusatkan perhatiannya untuk penyembuhan Ki Sasmaya. Pendekar yang memiliki Pedang Kebenaran Sejati itu ingin berbakti kepada sang guru dengan cara mengupayakan kesembuhannya. Namun aral selalu saja ada tanpa terduga. Ada segerombolan perampok, penculik, sekaligus pemberontak ingin mengacau. Dunia persilatan akan dibuat carut malut oleh gerombolan Musto Ireng. Permana bertindak cepat untuk menyelamatkan dunia persilatan dari tangan-tangan kotor yang mencengkeram secara kejam.
Permana Brata yang lahir dari hubungan gelap antara Prabasari dengan Baron Smith, melanjutkan petualangannya. Setelah bertemu ibunda, kini ingin melacak keberadaan ayahanda. Berbekal berbagai ilmu dari Ki Sasmaya, jurus yang dikembangkan dari Sepuluh Syair Bumi Pertiwi, dan Pedang Kebenaran Sejati, Permana Brata menyingkirkan berbagai aral yang menghadang. Pahit getir di dunia persilatan, dijalani dengan tegar. Demi menemukan ayahanda, apa saja yang menjadi penghalang, diterjang dengan seluruh kemampuannya.
Suro Joyo melanjutkan pengembaraannya. Setelah berhasil menundukkan Putri Siluman Alas Waru, terjebak arus konflik di Kerajaan Karangtirta. Ada pemberontakan di kerajaan tersebut yang mesti diselesaikan. Suro Joyo juga mesti menghadapi bajak laut Selat Utara yang mengacaukan para pelintas di lautan luas. Ada lagi persoalan yang tidak bisa dihindari sang Pendekar Kembara Semesta, yakni permasalahan yang dihadapi Ayumanis di Penginapan Melati Jingga. Menyusul, ada tantangan dari Sanggariwut, pendekar hebat yang punya jurus andalan Jurus Ular Api Neraka.
Suro Joyo menolak keinginan ayahandanya untuk mewarisi tahta Kerajaan Krendobumi. Pendekar Rajah Cakra Geni itu lebih mementingkan siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Dia mengembara ke segala penjuru jagat raya, sehingga mendapat julukan Pendekar Kembara Semesta. Dalam pengembaraannya, Suro terlibat perebutan Bunga Puspajingga, menghindari jerat Dewi Pemikat dan kesaktian Tombak Siung Sardula. Selain itu, Suro terseret kemelut para pendekar yang menginginkan harta karun Goa Barong. Demi menegakkan kebenaran dan keadilan di alam semesta, Suro harus berhadapan dengan Putri Siluman Alas Waru.
Sehebat apa pun Permana Brata, dia manusia. Manusia yang punya masa lalu gelap, kelam, dan kusam. Asal-usul Pendekar Budiman itu diwarnai noda hitam. Untuk mengubur dosa-dosa yang pernah dilakukan, Permana melakukan kebaikan terhadap siapa pun dalam pengembaraannya. Dengan bekal berbagai ilmu dan jurus Sepuluh Syair Bumi Pertiwi, serta Pedang Kebenaran Sejati, Permana melacak keberadaan kedua orang tuanya. Berbagai aral menghadang, dia terjang. Berbagai rintangan, dia hancurkan. Hanya satu prinsip Permana, basmi segala bentuk angkara murka di muka bumi. Musnahkan segala bentuk kejahatan demi tercipta kedamaian di jagat raya.
Warning! Explicit mature content included Mergokin pacar tidur sama teman sekampus, diusir dari kos, kucing kesayangan dilempar keluar rumah, ditambah hujan deras yang sedang mengguyur kota Pahlawan. Sungguh perpaduan sempurna untuk melatih kesehatan mental! Padahal semua ini hanya karena telat bayar kos sehari aja, malah dia ditendang dari rumah yang sudah diamanahkan untuk ia rawat oleh mendiang pemilik rumah. Ujian berat inilah yang sedang melanda hidup Mariska. Seolah Ujian Akhir Semester tak cukup membuatnya berdebar-debar karena harus pandai mengatur jadwal kuliah di sela kesibukannya bekerja. Namun, kata orang badai selalu datang bersama pelangi. Di tengah sadisnya ujian hidup yang harus Mariska hadapi ternyata takdir malah membawanya menuju tempat kos baru yang lebih modern, bersih, dengan harga sewa murah. Belum lagi jantungnya ikut dibuat berdebar kencang saat tahu pemilik kos ternyata pria muda, lajang, dan rrrr- hottie. Plus satu lagi yang bikin lebih jantungan, saat si Om kos malah ngotot ngajakin Mariska nikah detik ini juga. Kok bisa?! Apa alasannya? Ingin menghindar, tapi tak punya pilihan. Belum lagi saat keduanya semakin dekat malah Mariska jadi lebih sering mendapatan mimpi yang terasa seperti Deja Vu. Tanpa sadar memori gadis ini dipaksa kembali ke masa lalu di mana sebuah tragedi mengerikan menimpa keluarganya. Sanggupkah Mariska bertahan menjadi salah satu penghuni kos yang diisi oleh sekumpulan manusia nyentrik dengan beragam profesi tak terduga? "Mungkin ini cara Tuhan untuk mengajariku agar tak mudah menyerah." Ares tak menyangka bahwa dia akan bertemu kembali dengan cinta pertamanya melalui jalan takdir paling manis meskipun terasa tragis bagi keduanya. Lalu bagaimana dengan Mariska? Kapan ia sadar bahwa Ares adalah cinta pertamanya saat masih bocah dulu? Kisah seru mereka hanya bisa dibaca di Om Kos!
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusan," bisik Willem. Marina menggigit bibirnya menahan senyum yang hendak terbit. Willem segera menegakkan punggungnya, menatap Marina dengan penuh cinta di bawah kendalinya. "Tapi sakit, jangan terlalu keras... ahhh," ucap Marina. Belum selesai ia berucap, tiba-tiba ia mendesah saat Willem menghentakkan pinggul dengan lembut. "Ahhh..." *** Seiring berjalannya waktu, Marina semakin yakin bahwa keputusannya untuk menghindari pertemuan dengan mantan kekasihnya, Willem Roberto, adalah langkah yang tepat. Luka yang dalam akibat keputusan Willem di masa lalu membuat Marina merasa hancur dan ditinggalkan begitu saja setelah ia menyerahkan segalanya kepadanya. Meski Marina berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi Willem, takdir mempertemukan mereka kembali setelah tujuh tahun berpisah. Pertemuan ini tidak bisa dihindari, dan Marina pun merasa tergoda oleh pesona mantan kekasihnya. Walaupun hatinya masih terluka, Marina terbawa dalam nostalgia dan hangatnya kenangan masa lalu. Keduanya larut dalam kenangan manis dan berbagi momen intim di dalam kamar hotel. Willem terus menggoda Marina dengan daya tariknya yang memikat, membuat wanita itu sulit untuk menolaknya. Marina pun berada dalam kebimbangan, diantara kerinduan akan cinta yang dulu dan ketakutan akan luka yang mungkin kembali menghampirinya. Kisah cinta Marina dan Willem kembali terjalin, namun kali ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan keragu-raguan. Marina harus segera memutuskan apakah ia akan terus terjebak dalam kenangan yang menyakitkan atau memilih untuk bangkit, memperbaiki diri, dan menempatkan kebahagiaannya di atas segalanya.
Terjebak hanya karena sebuah permainan Truth Or Dare rupanya membawa Thea menemukan kenikmatan dalam hubungan ranjang hangat yang panas dan basah. "Sorry, sir. Just a minute, and let me kiss your lips!" Satu ciuman itu berubah menjadi lumatan ganas yang panas. Alvaro rupanya tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia membawa Thea untuk masuk ke dalam lingkaran rantai emasnya, merantainya di dalam kenikmatan cinta dan juga hubungan BDSM. "Spare your legs! I wanna cum!" Seketika Thea masuk ke dalam dunia Alvaro yang bukan hanya sebatas pemuas napsu, melainkan istri pura-pura Al. Lantas bagaimana jika hubungan mereka yang hanya pura-pura menumbuhkan rasa cinta yang lebih besar?
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."