Siapa sangka jika jodohnya adalah muridnya sendiri. Murid yang pendiam dan susah bergaul. Zalfa seorang guru PNS dan ia janda dengan dua anak. Menikah dengan Edgar, bocah pendiam baru lulus SMA dan sedang menjalani pendidikan di akademi Kepolisian. Pernikahan keduanya ditentang ayah Edgar. Mampukah mereka menghadapi ujian pernikahannya? Baca aja kisah mereka.
"Bu.. Menikahlah denganku." ucap Edgar, sang muridnya, yang baru saja menyelesaikan ujian akhir nasional."Candaanmu gak lucu!" balas Zalfa, terkekeh.
***
"Kenapa sih Ibu harus pindah ke luar kota?" keluh Edgar salah satu muridnya di kelas XII IPA 2, SMA swasta favorite di salah satu kota Surabaya.
"Iya, ibu harus pindah sebab, sebagai ASN harus siap di tempatkan di kota mana pun," jawab seorang guru mapel PAI, dengan lembut.
"Kapan ibu pindah?" tanya Edgar, yang matanya nampak berkaca ingin menangis.
"Setelah kelulusan, dan tahun ajaran baru, Ibu sudah di sekolah tempat ngajar yang baru," terangnya.
Ia menjawab dengan sabar. Sebab Edgar adalah ketua kelas yang memang sedikit pendiam dia anak terakhir dari tiga bersaudara. Dan murid yang paling dekat dengannya.
"Edgar boleh ke rumah ibu nanti sepulang sekolah?" tanyanya lagi, keduanya sedang berada di dalam kelas, setelah tadi pagi ada acara do'a bersama dan pelepasan anak-anak kelas XII yang baru saja selesai melaksanakan ujian akhir Nasional.
Sebenarnya Zalfa merasa ada yang aneh dalam diri muridnya tersebut, seakan muridnya itu menyukainya, namun Zalfa menangkis pikiran tersebut.
Sebab dirinya yang seorang janda dengan sepasang anak kembar laki-laki, yang kini baru berusia tiga tahun, anak kembarnya, dan usia Zalfa sendiri memang masih sangat muda.
Zalfa menikah dengan pacarnya saat masih duduk di bangku kuliah, lalu suaminya meninggal karena kecelakaan bersama selingkuhannya.
flash Back On
Saat tujuh bulan usia kandungan Zalfa, dirinya merasa tingkah sang suami yang aneh, dia yang awalnya begitu perhatian, akhir-akhir ini lebih memperhatikan smart phonenya. Saat di tanya ia akan mudah marah, dan tidak menyukainya. Membuat Zalfa terkadang merasa sedih, dan lebih memilih diam.
Empat tahun pacaran dan satu tahun pernikahan membuat Zalfa mengenal sifat suaminya, Sebelum menikah, pacarnya memang pekerja keras, dan sudah mandiri memiliki rumah sendiri, ia dulu sempat bekerja menjadi TKI di Korea Selatan.
Suaminya anak yatim dan memiliki seorang kakak perempuan yang tinggal di rumah orang tuanya bersama suaminya sejak kedua orang tuanya meninggal.
Sampai pada akhirnya sebuah tragedi muncul, saat acara tujuh bulanan kandungannya. Suaminya malah pergi tidak pulang, dan saat pengajian selesai tiba-tiba dua orang polisi datang ke rumahnya mengabarkan suaminya telah meninggal sebab kecelakaan di jalan tol.
Zalfa sudah tidak mampu mendengar keterangan dua orang polisi. Ia pingsan saat mendengar suaminya kecelakaan bersama wanita lain. Bahkan dalam keadaan setengah telanjang. Di dalam mobilnya yang memang baru suaminya membelinya belum ada satu bulan.
Zalfa sendirian di rumah sederhana yang di bangun di atas tanah milik mertuanya, namun sertifikat rumah tersebut di atas namakan Zalfa, sebab mertuanya sendiri yang meminta, sebagai seorang Ibu yang pernah di hianati suaminya, membuat almarhumah mertua Zalfa menjadikan sebuah pelajaran yang berharga.
Almarhumah Ibu mertuanya sangat menyayanginya. Sama dengan kakak iparnya, Sebagai seorang perempuan yang sama-sama pernah belajar agama di sebuah madrasah. Membuat ketiga wanita itu saling menyayangi,
Ayah Almarhum suaminya meninggal sebab minuman keras saat dirinya berada di club malam, sedangkan Ibu mertuanya juga meninggal saat dua bulan pernikahan Zalfa dengan mendiang suaminya, yaitu Aditya.
Lelaki yang cukup tampan, akhirnya harus berakhir dengan tragis, sebab kecelakaan yang dialami di jalan tol bersama selingkuhanya.
Entah berapa lama mendiang suaminya menghianatinya, Zalfa masih belum bisa mengerti, sebab Suaminya yang nampak kalem, tiba-tiba berubah kasar dan temperamen. Namun ia tak pernah main tangan.
Malam itu pukul 22.12 wib, saat Zalfa dan kakak iparnya bersiap untuk istirahat. Tiba-tiba kedatangan tamu dari pihak kepolisian mengabarkan suaminya telah kecelakaan dan meninggal di tempat kejadian.
Bagaikan tersengat listrik berjuta-juta volt, Zalfa yang mendengar langsung pingsan seketika. Gadis cantik, yang baru dua bulan lulus kuliah jurusan agama tersebut. Harus menelan pil pahit, Zalfa memang sangat cerdas, ia Lulus dengan IPK sempurna, dan langsung di terima menjadi guru agama di SMA favorite, di kota kelahirannya.
Flash Back Off
Tiga tahun berlalu, dan kini ia pun sudah tiga tahun mengajar di SMA tersebut.
Dan sebab dirinya yang seorang PNS, maka ia pun harus rela jika harus di pindah tugaskan,
Mulai tahun ajaran baru, ia pindah di sebuah SMA Swasta favorite di kota Solo.
Rumah dinas dan juga kendaraan pun telah di siapkan oleh pemerintah.
Ia juga harus rela meninggalkan sepasang anak kembarnya yang baru berusia belum genap tiga tahun tersebut.
Awalnya Zalfa ingin membawa kedua anaknya juga orang tuanya, namun orang tuanya tidak mau, sebab Ayahnya memiliki pekerjaan juga. Sehingga sepasang putra kembarnya , di rawat kakek dan neneknya, sepasang anak kembar tersebut bernama Rengga dan Rangga.
Surabaya - Solo. Awal ajaran baru, ia akan pindah ke Solo. Ia masih ada waktu kurang lebih dua bulan untuk menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya, dan juga kedua buah hatinya.
Zalfa sebenarnya sangat cantik, banyak lelaki yang ingin meminangnya, namun Zalfa masih ingin sendiri, ia takut kejadian terulang kembali, dimana suaminya yang sangat ia cintai, yang begitu baik ternyata tega mengkhianatinya di belakangnya.
Sampai saat ini Zalfa merasa trauma dengan laki-laki. Ia membatasi pergaulannya, ia akan langsung kembali pulang saat selesai mengajar, Ia juga tidak menyukai jika ada tamu laki-laki yang datang ke rumahnya kecuali murid-murid dari SMA ia mengajar.
***
Selepas ashar, Edgar datang dengan membawa makanan kesukaan si kembar dan juga mainan dua anak kembar gurunya.
"Kakak baik hati, terima kasih oleh-olehnya." ucap Rengga, ia nampak menyukai Edgar sebab Edgar sendiri memang menyukai anak kecil.
"Oke. Sama-sama ganteng." jawab Edgar, sambil mengacak-acak rambut lurus dan hitam legam Rengga, Ia bahagia saat di bawakan mainan berupa robot-robotan.
"Kakak mau nyali mama ya? Bental ya mama lagi mandi, mama kalau mandi suka lama," terang Rangga yang belum bisa mengucap huruf 'r' tersebut.
Membuat Edgar merasa gemas dengan dua bocah kembar di hadapannya. Ia pun mencium dua anak kecil tersebut, secara bergantian.
Zalfa yang baru selesai shalat ashar, menyungingkan senyum saat melihat keakraban kedua anak kembarnya dan muridnya, ketigannya sedang bermain robot-robotan yang di bawakan muridnya yang bentar lagi akan lulus SMA.
"Eh Ibu, sudah lama ya senyum-senyum sendirian?" ledek Edgar.
Zalfa tak menyadari jika Edgar memperhatikan dirinya saat diam-diam Zalfa juga memperhatikan ketiga anak yang sedang bermain di teras rumah. "Ish kamu ini," elaknya, pipinya nampak sedikit merah sebab ketahuan sedang memperhatikan ketiga laki-laki tampan beda usia di hadapannya.
"Sayang, masuk dulu yuk, Mama mau ngobrol sama Kakak ini," pinta Zalfa kemudian. "Hhmm.. Tapi Ma..." Rengga ingin menyela,
"Ayok masuk, kita halus nulut sama Mama," Rangga menarik tangan saudara kembarnya tersebut, Ia nampak lebih dewasa pemikirannya ketimbang Rengga. Rengga sendiri, keduanya lahir hanya selisih sepuluh menit, Rengga lahir terlebih dahulu baru setelah sepuluh menit kemudian Rangga lahir.
"Hmm.. Baiklah, eh tapi kakak nggak boleh pulang dulu ya." pesan Rengga.
"Siap Boss!" jawab Edgar, ia menampakan jejeran gigi putihnya yang nampak rapi.
Lalu kedua anak kembar itu dengan kompak mencium pipi Edgar. Membuat Edgar semakin bahagia.
"Bye-bye kakak, awas ya hati-hati mama sedikit galak," ucap Rengga, lalu ia berlari, takut mamanya akan mengejarnya, lalu menjewernya.
Zalfa hanya tersenyum, sambil geleng-geleng dengan tingkah dua bocah tersebut.
Edgar sendiri tak bisa menahan tawanya.
"Apa ketawa-ketawa begitu?" tanya Zalfa sedikit melotot."Ah Ibu nggak asyik ah, 'kan lucu si kembar, malah di suruh masuk." protes Edgar.
"Takut aja 'ntar anak-anakku ketularan kenakalan kamu," jawab Zalfa, tak kalah meledeknya."Ish ibu kok gitu sih, emang Edgar nakal ya?" tanyanya, pura-pura sedih. Membuat Zalfa ingin tertawa melihat wajah memelasnya.
"Ibu baru mandi, ya? wangi banget," tanya Edgar, ia mengalihkan perhatian, ia menghirup aroma badan Zalfa, membuat Zalfa memundurkan badannya.
"Jangan aneh-aneh kamu," protesnya."Eh bener kata si kembar, mama sedikit galak." ledek Edgar lagi, padahal cuma ingin menghirup aroma badannya,"Tak usahlah ke sini kamu, kalau tujuannya hanya mau meledek." kesal Zalfa."Aish iya-iya, Edgar minta maaf, Bu." jawab Edgar, nyengir. "Kan tujuan aku ke sini mau melamar Bunda," ucapnya pelan, supaya tak kedengeran Zalfa, "Kamu ngomong apa barusan?" tanya Zalfa."Hhmm eh enggak, Edgar nggak ada ngomong apa-apa," jawabnya tergagap, ia pun garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Eh Bu, masa' Edgar jauh-jauh ke sini nggak di kasih minum, 'kan Edgar haus." ucapnya, memasang wajah memelas, membuat Zalfa merasa gemas saja.
"Kamu tuh nyebelin," protesnya, lalu beranjak pergi,"Eh mau kemana, Bu?" tanya Edgar, "Katanya haus." jawabnya sinis, "Nggak Bu, Edgar bercanda doank loh," beo nya, namun Zalfa sudah terlanjur masuk ke dalam rumah, jalan menuju dapur untuk membuatkannya minum.
'Ah.. gimana ya, cara melamar Bu Zalfa' batinya.Lalu ia merogoh saku celananya. membuka beludru warna merah, dengan pita emas, di dalamnya ada sebuah cincin yang sudah ia siapkan untuk melamar Bu gurunya.
Ia tak peduli dengan selisih usianya, Zalfa berumur 26 tahun, sedangkan Edgar sendiri baru 18 tahun, lebih dua bulan.Ia bertekad ingin melamar Bu gurunya sebelum pindah tugas ke luar kota, ia juga harus menyiapkan diri jika lamaranya bakal ditolaknya, sedangkan dirinya juga akan tinggal di asrama kepolisian sebab dirinya yang bercita-cita menjadi polisi seperti papanya.
Gadis cantik anak seorang mafia, Hidupnya sesuka hatinya, dan tak suka diatur. Ia suka dengan teman sebangkunya. Cowok cupu yg suka kena bully..
Gavriello Alfarezel (28th) Emerald Quinsha Adeeva (20th) Quin menikah terpaksa dengan seorang dokter yang galak, ia menikah sebab keperawanannya telah direnggut oleh lelaki bejad tersebut. Bagaimanakah kisah kehidupan mereka? Simak aja yah...
Rehan Putra Narendra (17th) Ia duduk di bangku SMA kelas 11, ia anak yang cuek dan pendiam. Namun sebuah kejadian membuat dirinya menjadi remaja yang mudah marah dan emosional. Ia yang pendiam, dipaksa mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang ketua klan. Di usianya yang masih remaja, ia dipaksa menikah dengan teman sekelasnya, sialnya adalah musuh bebuyutannya.
Shofia guru muda, seorang janda yang masih perawan. Dipaksa menikah dengan mahasiswa, pemuda tengil dengan kehidupan dunia malam. Shofia gadis lembut itu, harus bersedia satu atap dengan lelaki kasar yang hobi mabuk. Akankah kisah kehidupan rumah tanggannya berjalan mulus? Shofia Qottrunnada (23th) Gerry Daviandra Elkash (19th)
Mauren gadis berusia 19 tahun, dijual ayahnya sendiri untuk dinikahi oleh seorang laki-laki kaya raya bernama Aron berusia 45 tahun! Aron sendiri ialah duda yang ditinggal mati isterinya beberapa bulan lalu, Aron memiliki seorang putera bernama Liam yang berusia 23 tahun! Liam sendiri sudah menikah satu tahun silam dengan Bella, namun hubungan asmara keduanya benar-benar tidak cocok! Liam merasa tidak pernah puas ketika berhubungan sex dengan Bella isterinya, sedangkan Mauren harus berusaha rela tubuhnya dinikmati oleh pria tua seperti Aron padahal setiap kali berhubungan sex Mauren tidak pernah menikmatinya sama sekali.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Ayahnya menjadi seorang pengkhianat pada group mafia terbesar di negaranya bernama group Limson, membuat Arabella harus hidup dalam bahaya. Bagaimana tidak, Arabella harus menjadi tawanan kamar Tuan Stanley yang merupakan ketua mafia group Limson atau dia berkeliaran diluar sana dan diburu oleh anggota mafia lainnya.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.