Rehan Putra Narendra (17th) Ia duduk di bangku SMA kelas 11, ia anak yang cuek dan pendiam. Namun sebuah kejadian membuat dirinya menjadi remaja yang mudah marah dan emosional. Ia yang pendiam, dipaksa mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang ketua klan. Di usianya yang masih remaja, ia dipaksa menikah dengan teman sekelasnya, sialnya adalah musuh bebuyutannya.
Seperti biasa, saat istirahat tiba, Rehan akan memilih langsung ke perpus di jam pertama. Hidupnya mah biasa-biasa aja, malah kek membosankan gitu, tapi ya itu si Rehan emang nyaman seperti itu.
Saat ia melewati segerombolan anak perempuan, pandangannya bertemu dengan Clara, ada rasa sesak di dada jika melihatnya, segera Rehan membuang muka, ia menuruni anak tangga, telinganya jelas mendengar suara Clara yang tertawa terbahak. Sejak lulus SMP dan sejak Rehan keluar dari rumah sakit, ia tak peduli lagi dengan Clara, gadis yang sebenarnya ia cintai, namun telah menyakiti hatinya.
Sedangkan Clara yang merasa tak menyakiti Rehan, ia merasa sangat frustasi, pasalnya Rehan tak seperti dulu. Ia kini cuek dan kasar jika berhadapan dengan dirinya, sampai akhirnya Clara, yang anak tunggal itu memilih menghabiskan waktunya di clubing.
Ia tak peduli dengan dirinya, alkohol menjadi teman baiknya. Beruntung Clara masih punya sahabat lagi selain Rehan, yaitu Rasya. Rasya sepupuan dengan Rehan. Tepatnya, Papa Rehan adik dari Mama Rasya. Setahun ini Rasya menjadi penjaga Clara, biasanya mereka yang selalu bertiga, kini mereka terpisah. Rehan yang lebih suka menyendiri di rumah, sedangkan Clara mengahabiskan waktunya di hiburan malam, mabuk dan berjoget. Tentu perubahan ini membuat Rasya sangat khawatir, jadi selama ini, hidupnya hanya untuk mengawasi Clara, Rasya tahu Rehan dan Clara saling ada rasa, namun mereka gengsi.
Malam itu, di kediaman rumah Narendra, Rehan dan kedua orang tuanya menikmati makan malam, tidak ada yang aneh sama sekali.
Namun rasa tak nyaman masuk ke diri seorang Rehan, tatkala sang ayah mengatakan Rehan dan Clara sudah di jodohkan dan akan segera melangsungkan pertunangan.
"Papa gak bisa atur-atur hidup, Re. Re tak suka di paksa ato di jodohin sama Clara, Re gak cinta sama dia," tegas Rehan menolak keinginan kedua orang tuanya.
"Papa tahu, kalian sebenarnya saling cinta, kenapa tiba-tiba kamu berubah, Sayang?" tanya ayahnya. Tentu ia berubah, gadis yang di cintai dan mungkin cinta pertamanya, yang ia jaga kehormatannya malah dengan sengaja mencium rivalnya.
"Pa, Ma. Re balik kamar dulu, Re mo ngerjain PR." pamitnya, dengan tiba-tiba. Rehan naik ke atas, masuk ke kamarnya, lalu ia menatap kamar sebelahnya, sebelum ia benar-benar masuk ke kamarnya. Kamar yang biasanya di tempati Clara jika orang tua Clara ada bisnis di luar Negeri, maka Clara akan tinggal di rumah orang tua Rehan. Rehan mengulum senyumnya, sebenarnya ia merindukan dirinya. Namun ia gengsi, sejak masuk SMA, Clara tak pernah mau lagi tinggal di rumah Rehan. Clara merasa tak nyaman dengan perubahan sikap Rehan kepada dirinya.
***
Pagi di sekolah SMA swasta ternama di Jakarta.
"Selamat pagi anak-anak, assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barrakatuh," sapa pak Rizky selaku wali kelas mereka. Di jam pertama pelajaran.
"Selamat pagi pak, Wa' Alaikum sallam warah matullahi wa barrakatuh!" jawab anak-anak serentak.
"Pak izin lapor!" seru salah satu anak yang di anggap paling kocak di kelasnya.
"Iya, ada apa?" tanya pak Rizky,
"Anu pak, hmmm si Widya izin nggak masuk kelas Bapak," katanya, dengan gaya sok cool.
"Kenapa, sakit?" Tanya Rizky.
"Iya pak sakit hati sama Bapak," celetuk, Toni yang tak kalah kocaknya.
"Laah kalian ada-ada saja, apa Bapak punya salah kata?" tanya pak Rizky penasaran.
"Nggak pak," jawabnya lagi,
"Lhaa terus?" pak Rizky semakin penasaran.
"Anu pak, hmmm," si murid kocak yang bernama Izmir itu sedikit berpikir,
"Anu anu, anunya siapa?" sahut Toni lagi.
"Huahahahhaha!" serempak satu kelas tertawa.
"Dodol diem dulu lo!" sentaknya,
"Widya patah hati, karena Bapak sudah menikah," lanjutnya, dengan jahil. Di ikuti tawa dari semua anak di dalam kelas, pak Rizky yang merasa anak itu terlalu absurd, ikut tertawa.
"Sudah anak-nak, ini kira-kira mau pelajaran atau mau pada cerita?" tanya pak Rizky.
"Cerita aja pak guru!" sahut, anak yang bernama Alyn.
"Hmmm baiklah, hari ini Bapak meminta kalian menulis sebuah cerpen dengan tema Patah Hati, Bukankah anak-anak pernah merasakan jatuh cinta?" tanya pak Rizky, ia adalah guru yang berbeda, ia bisa memahami apa yang di mau anak sesuai usiannya.
serempak semua anak saling pandang.
"Okey, hari ini Tema Cerpennya 'Patah Hati'. Terserah mau patah hati sama pacar, sahabat, orang tua, teman kecil dan lain-lain, yang penting, semua harus selesai dan di kumpulkan di meja depan sini. Setiap anak minimal menulis 25 paragraf, tulisanya harus rapi, dan menggunakan EYD sesuai kamus yang dibenarkan. Yang Cerpenya bagus, nanti ada hadiah dari Bapak." terang pak Rizky panjang.
"Asyeeeek..."Jawab semua serentak, tidak sulit bagi anak-anak mengarang cerita, sebab. kelas mereka adalah kelas Bahasa, yang hampir keseluruhannya memiliki jiwa pengarang.
"Pak, saya lagi nggak bisa nyari inspirasi, apalagi dalam waktu kurang dari dua jam, Bapak cerita dulu ya, Bagaimana awal mula kenal sama Istri Bapak, eeh BTW Bapak Istrinya cantik nggak? cantikan mana sama Widya?" tanya Izmir, yang sedari tadi banyak ngomong, Widya adalah si cantik namun menyimpang hidupnya.
Di kelas bahasa, banyak yang menyukainya, namun sifat kasar yang tergolong sedikit arogan, membuat orang menjauh sebagian.
"Hhhm kasih tahu nggak, ya?" pak Rizky, pura-pura berpikir.
"Anjay, pak Rizky berlagak sok rahasiaan-rahasiaan sama kita-kita," ledek Toni. Pak Rizky merasa sangat bahagia dengan menjalani kehidupan baru sebagai guru SMA, Serius namun santai, dulu beliau adalah seorang dosen,
"Baiklah, demi kalian Bapak akan menceritakan kisah nyata, First Love Bapak adalah istri Bapak," Ucap pak Rizky, semua anak diam, mereka serius ingin mendengarkan cerita Dari Pak guru baru yang masih muda dan nampak tampan di mata sebagian anak anak tersebut.
Suasana kelas berubah jadi hening, pak Rizky ingin tertawa, melihat wajah-wajah serius murid-muridnya.
"Jadi Bapak itu waktu SD, sangat cupu. korban bully-an. Bapak pendiam, Saking pendiamnya, nggak pernah ngelawan jika di buly, itu yang membuat Bapak selalu di ledekin teman-teman, di bully, di suruh ngerjain PR mereka. Dan suatu hari Bapak menangis, sebab buku PR Bapak di robek oleh mereka. Di situlah Bapak di tolong, seseorang perempuan jelita, yang pandai bela diri," terang Rizky, membayangkan awal mula bertemu Qiila, istrinya.
"Cieee ciee," murid yang bernama Tomy menimpali.
"Diem dulu loe, Dodol!" Bentak Clara, cewek tomboy yang sangat bar-bar. Yang lain malah tertawa.
"Baiklah cukup sekian, silakan kalian kerjakan, tugas yang Bapak berikan?" pak Rizky mengintrupsi.
"Yaelaah Bapak, nanggung, ceritanya gantung," Protes Izmir, matanya melirik tak jelas, sambil memanyunkan bibir monyongnya.
"Kalau Bapak cerita, nanti tugas kalian nggak akan selesai," pak Rizky menimpali.
"Pasti selesai kok pak, ayolah pak. jangan bikin kami-kami ini mati penasaran," rayu, Alyn.
"Huaahahahaha... lu aja kali, gue mah enggak!" Rasya, menimpali.
"Ya intinya, Bapak mengenal gadis tersebut, ia putri dari sahabat Ayah, karena orang tua kami yang bersahabatan, akhirnya kami berteman akrab. Dan Bapak memanggilnya putri galak, betapa galaknya dia waktu itu, tomboy, jago main basket, jago manjat, jago bela diri," Rizky menceritakan sambil terus tersenyum
"Terus Bapak pacaran?" tanya Izmir,
"Enggak, lulus SD Bapak pindah rumah, 10 tahun hilang kontak," jawab pak Rizky, sendu.
"Terus bagaimana akhirnya Bapak menikah?" Tanya Tony. Tony dan Tomy itu kembar.
"Bapak di jodohkan, jadi sejak kelas IX SMP, orang tua Bapak sudah menjodohkan kami,
pas Bapak selesai Kuliah dan menjadi dosen, Bapak di minta menemui orang tua Putri Galak, dan ternyata Bapak mertuaku langsung mengijabkan, Dan Bapak menikah tanpa sepengetahuan istri Bapak," terangnya dengan mengulas senyum.
"Wah Bapak keren," puji, Rasya.
"Terus, malam pertama bagaimana?" Tanya Clara,
"Malam pertama, yaa Bapak di omelin, di maki sama istri Bapak, Bapak tidak di akui sebagai suami," terang Rizky, pura-pura sedih.
"Kasihaaan..kasihan kasihan kasihan," ledek Izmir. yang lain tertawa,
"Terus sampai sekarang Bapak masih menjadi suami yang tidak di anggap?" tanya Alyn lagi,
"Enggak, Bapak menikah sudah satu tahun lamanya, dan bulan lalu Bapak merasa sedih, sebab kehilangan janin dalam kandungan istri Bapak," Terang pak Rizky.
"Wah wah... jadi Pernikahan Tanpa Cinta, sebagai suami yang tidak di anggap, terus malam pertamanya kapan pak?" Tanya Tony, iseng.
"Hust anak kecil di larang kepo," Rasya menimpali.
"huuuu....!!" serentak, semua anak menyoraki.
Asiknya mereka bercerita sampai tidak menyadari satu jam pelajaran hanya untuk mendengarkan cerita Tentang Pernikahan Pak guru mereka.
"Okey, lanjut tugas harus di selesaikan!" suruh Rizky.
"Yaa Bapak, padahal lagi seru," protes Alyn.
"Iya, ceritanya besok lagi." jawab Rizky.
"Aku jadi penasaran sama istri Bapak, BTW istri Bapak kerja atau IRT?" tanya Rasya,
"Istri Bapak Dokter,"jawab Rizky.
"Waaw keren, Pak guru istrinya Dokter." puji Clara,
"Pak Guru, ngemeng-ngemeng pak guru punya adik perempuan tidak?" tanya Tomy,
Rizky hanya diam melempar senyum,
"Aah Bapak, siapa tahu adik Bapak naksir sama saya," Tomy, mengedip-ngedipkan matanya,
"Hilih, shok kecakepan Loe!" Maki Rehan, yang sedari tadi hanya diam.
"Emang gue cakep," jawab Tomy dengan PDnya.
"Hahahahahahha. Cakep dari Hongkong," serempak anak-anak pada tertawa.
"Sudah-sudah anak-anak, sekarang kerjakan tugasnya!!" tegas pak Rizky,
"Bapak, boleh tidak jika suatu hari kami main ke rumah Bapak?" Tanya Rehan dengan sopan.
"Boleh, boleh banget malah, Bagaimana week end ini kalian ngumpul di rumah Bapak?" pak Rizky, mengusulkan.
"Boleh pak, kan senin ujian tengah semester, jadi sabtu sepulang dari sekolah langsung ke rumah Bapak, hari tenang. Bisa buat nyegerin pikiran, kita kemah di halaman rumah Bapak," Tony mengusulkan.
"Boleh. Bawa gitar pak?" tanya Gladys, yang sedari tadi hanya diam.
"Boleh, Bapak juga punya," jawab pak Rizky.
"Asyeek, Bapak walau guru baru, tapi sangat The Best!" ucap Izmir.
"Daripada malem minggu nggak ngapa-ngapain," sahut Rehan.
"Iya pak, kita-kita Jones semua," jawab Clara.
"Ish mini idi, loe aja, gue mah ada pacar," sahut Rasya.
"Serah loe, bleewww!" Clara, menjulurkan lidahnya meledek Rasya.
Waktu menunjukan pukul 11:45 wib. tanda istirahat kedua. anak-anak bersorak, namun juga kecewa, sebab asyiknya mendengarkan cerita membuat mereka lupa dengan tugasnya. Akhirnya pak Rizky membuat keringanan, yaitu tugas di bawa pulang, dan harus membuat minimal 50 paragraf, dengan minimal tiga ribu kata di ketik, jika tidak bisa ngetik, harus di tulis di kertas dengan rapi.
Gadis cantik anak seorang mafia, Hidupnya sesuka hatinya, dan tak suka diatur. Ia suka dengan teman sebangkunya. Cowok cupu yg suka kena bully..
Gavriello Alfarezel (28th) Emerald Quinsha Adeeva (20th) Quin menikah terpaksa dengan seorang dokter yang galak, ia menikah sebab keperawanannya telah direnggut oleh lelaki bejad tersebut. Bagaimanakah kisah kehidupan mereka? Simak aja yah...
Siapa sangka jika jodohnya adalah muridnya sendiri. Murid yang pendiam dan susah bergaul. Zalfa seorang guru PNS dan ia janda dengan dua anak. Menikah dengan Edgar, bocah pendiam baru lulus SMA dan sedang menjalani pendidikan di akademi Kepolisian. Pernikahan keduanya ditentang ayah Edgar. Mampukah mereka menghadapi ujian pernikahannya? Baca aja kisah mereka.
Shofia guru muda, seorang janda yang masih perawan. Dipaksa menikah dengan mahasiswa, pemuda tengil dengan kehidupan dunia malam. Shofia gadis lembut itu, harus bersedia satu atap dengan lelaki kasar yang hobi mabuk. Akankah kisah kehidupan rumah tanggannya berjalan mulus? Shofia Qottrunnada (23th) Gerry Daviandra Elkash (19th)
"Anda tidak akan pernah mengahargai apa yang Anda miliki sampai Anda kehilangannya!" Inilah yang terjadi pada Satya yang membenci istrinya sepanjang pernikahan mereka. Tamara mencintai Satya dengan sepenuh hati dan memberikan segalanya untuknya. Namun, apa yang dia dapatkan sebagai balasannya? Suaminya memperlakukannya seperti kain yang tidak berguna. Di mata Satya, Tamara adalah wanita yang egois, menjijikkan, dan tidak bermoral. Dia selalu ingin menjauh darinya, jadi dia sangat senang ketika akhirnya menceraikannya. Kebahagiaannya tidak bertahan lama karena dia segera menyadari bahwa dia telah melepaskan sebuah permata yang tak ternilai harganya. Namun, Tamara telah berhasil membalik halaman saat itu. "Sayang, aku tahu aku memang brengsek, tapi aku sudah belajar dari kesalahan. Tolong beri aku kesempatan lagi," pinta Satya dengan mata berkaca-kaca. "Ha ha! Lucu sekali, Satya. Bukankah kamu selalu menganggapku menjijikkan? Kenapa kamu berubah pikiran sekarang?" Tamara mencibir. "Aku salah, sayang. Tolong beri aku satu kesempatan lagi. Aku tidak akan menyerah sampai kamu setuju."Dengan marah, Tamara berteriak, "Menyingkirlah dari hadapanku! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"
Mature Content. Please be awise to reading!!! Bocil harap menyingkir, please!! Menikah selama 2 tahun dan belum di karuniai anak menjadikan Nay sedikit sedih. Apalagi suaminya jarang sekali menyentuh. Dia mencari kesibukan dengan berjualan kue dan takdir mempertemukan Nay dengan Alex.
Anne mengikuti kontrak tertentu: dia akan menikah dengan Kevin dan melahirkan anaknya pada akhir tahun. Kalau tidak, dia akan kehilangan semuanya. Namun, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Menghadapi penghinaan hari demi hari, dia sudah kehabisan kesabaran. Kali ini, dia tidak mau menyerah. Pada hari kecelakaan Kevil, Anne mengorbankan dirinya untuk menyelamatkannya. Meskipun dia hidup, dia akan segera menghilang di hadapan dunia. Nasib mereka terikat sekali lagi setelah bayi mereka tumbuh. Anne mungkin telah kembali kepadanya, tetapi dia bukan lagi wanita yang sedang mengejar cinta Kevin. Sekarang, Anne siap berjuang untuk putranya.
Dia adalah seorang dokter luar biasa yang terkenal di dunia, CEO dari sebuah perusahaan publik, tentara bayaran wanita yang paling tangguh, dan seorang jenius teknologi papan atas. Marsha, seorang wanita dengan sejumlah besar identitas rahasia, telah menyembunyikan identitasnya yang sebenarnya untuk menikah dengan seorang pria muda yang tampaknya miskin. Namun, pada malam pernikahan mereka, tunangannya, yang sebenarnya adalah pewaris yang hilang dari keluarga kaya, membatalkan pertunangan dan membuatnya mengalami hinaan dan ejekan. Setelah pengungkapan identitasnya yang tersembunyi, mantan tunangannya tertegun dan dengan putus asa memohon pengampunannya. Berdiri dengan protektif di hadapan Marsha, seorang tokoh terkemuka yang sangat berpengaruh dan menakutkan menyatakan, "Ini istriku. Siapa yang berani merebutnya dariku?"
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?