si mata pelajaran tidak hadir, sedangkan setiap hari
adakan di dalam kelas, ada yang asyik membaca novel, ada yang me
tuanya, Bagaimana bisa orang tuanya berkata ia sudah di jodohkan sama teman sekelasnya sendiri, apalagi yang di jodohkan ada
Otomatis teman sekelasnya menoleh ke arahnya, yang di tatap mera
ng!" bentak Rehan, baru kali ini teman sekelasnya di bu
Hongkong, najis g
buta!" be
tua kita? lagi PM
un memilih berdiri dan bersiap meninggalkan ruang kelasnya
?" tanya Guru cantik
santai. Tanpa memedulikan siapa yang bicara ke
Rehan?" tanya guru te
a di sini di bentak
," jawab Tom
ah dari pacarnya!" celetuk Al
sahut Rasya, si biang kerok. Dia lebih ta
a anak-anak tertawa, entah
banyak jam kosong, kalian kerjakan tugas matematika, dari halaman 70 sampai halaman terakhi
banget," umpat Izmir, tentu dengan suara
-muridnya, mungkin karena telat menikah jadi s
r kerja siswa, ada 8 halaman yang harus di kerjakan,
go soal matematika lagi
t dia marah, kayaknya ada masalah be
zmir merasa
ashar kita tengokin
Alyn menya
a!" jawa
t!" sahu
jagain Farrel, bagaiman
ut," jawab Tomy, Rehan yang baru mas
sakit magh?"
nya," Rasya meledek, hanya Rasya yang berani meledek
r!" balas Rehan, s
ketua, galak ban
jah galak yang emang kelihatan jutek itu,
arakan Farrel, lu kemana aja, lu
lara menyahut, Rehan yang pendiam,bkalau sudah
ya, padahal Farrel temannya paling dekat, deka
ikah saja daripada be
" keduanya jawab
pak gitu," ledek Rasya, semakin menj
uang muka. Kesal dan
i rawat di rumah sakit. Mereka sepakat mau iuran buat beli buah tangan mengunjungi Farrel di r
*
semua teman sekelasnya ikut, hanya beberapa anak saja. Yang l
semua'kan?"
-bar belum, katanya masi
ang iuran kita," Sahut Alyn.
Ucap Rasya, menunjuk mobil spo
i ngendarain mobil?" Tanya Tony. Tidak ad
ka memunculkan dua sosok manusia yang s
r sudah nekat bawa mobil!"
sabaran, minta bur
erani berdua-duaan nii
uh, ogah gue barengin mak L
o Mami nggak nyuruh juga!"
g kempis menahan marah, sedangkan Clara menggelembungkan p
enguk Farrel?" Tanya Tomy, sedikit kesal. Seb
" suruh Rehan kepada temannya, seenaknya , "terus ini uangnya, ada di sini,
okelat tersebut, lalu
rupsi'kan?"
upsi!" Jawab
nya, ini bukan sisa se
sih, Ibunya Farrel temen
Farrel belum tahu, Farrel ma
a?" tany
sampai kuwalahan ngadepi Farrel yang nekat mau pulang, beruntung Pak Rizk
ali-kali, kondisi lemah tapi memaksa dir
suaranya pelan, tidak semua temannya bisa menden
reka. Sejak hadirnya Rizky sebagai wali kelasnya menggantikan wali kelasnya yang dulu, kelas XI bahasa itu di kenal den
t, lalu menuju lift, mereka naik k
n kami?" Tanya Tomy, saat melihat Qi
Qiila lembut, Qiila masih menggunakan snelli, dan
lain hanya mengangguk, nam
Pak Rizky," bisik T
ak asing?" R
Istri dari pak R
a kak Dinda, ya?" T
yum melihat adik dari teman baiknya, yang s
"kalau ini kak Qiila berarti yang satunya kak Lisa, dan yang
?" Tanya Qiila,
sudah pacaran l
la. Ia mengabaikan rasa penasaran p
yang Qiila tahu, Dinda ini anaknya sangat pendiam dan sedikit tertutup, beda dengan
Jerman, ternyata ada hubungan di balik itu semua, ta
in
unyi, menandakan pintu
Kesepuluh anak tersebut, keluar d
i mendirikan shalat ashar
laikum," Sa
uruh pak Rizky. lalu ia melihat sesosok yang sangat b
apan anak-anak muridnya, membuat anak-anak tidak bisa menahan tawanya, tawa mereka pun mampu
tanya Rehan, ia menyalami teman baiknya tersebut.
ikit serak suaranya. "besok gue sudah
i keras kepala sangat, padaha
u pulang," protes Rehan, Farrel hanya
u pulang, 'ntar kasihan
e?" pro
dek Rasya. Rehan seakan ia ingin menelan hidup-hid
ertanda ada panggilan ma
"Pasti mau menanyakan
, ia pun akhirnya mengangkat
t keluar dari ruan
malas. Saat ia sudah di l
kit?" tanya mamany
"Baru aja nyampai
nganterin Tante L
ah tahu? darimana Tante
Farrel sendiri tidak d
Re juga baru tah
t Ibunya Farrel, nanti mau ke sana, kok bisa-bisanya tante Lina tidak tahu kal
'kan Re kemarin tidak
na sampai nangis-nan
emojokan dirinya. Rehan langsung mematikan sambungan teleponya. Saat ia m
maaf." j
hanya mengangguk. Lalu keduanya duduk di kursi besi rua
gaimana kehidupan sehari-ha
rena pernah duduk sebangku, tetapi dekat karena orang tuanya ber
u kali, ia bekerja paruh waktu, sebagai tukang gosok dari rumah ke rumah tetangganya, saat mengetahui dia bukan anak kan
m, dengan alasan tidak mau merepotkan orang lain. Dan saat pulang sekolah, Dia lebih memilih jalan kaki. Dia juga selalu begadang buat belajar, sebab tidak ingin kehilangan beasiswa tersebut, Ia te