Richard seorang pria yang baru memasuki universitas bergengsi berkat koneksi keluarganya. Dia jatuh hati pada Claudia, putri orang kaya dan memiliki saingan banyak pria tampan dan kaya raya. Karena sebuah kesalahan, dia mengalami kecelakaan dan mati. Saat kematiannya, dia dibawa ke depan hakim untuk disidang, dia mengugat untuk naik banding pada Tuhan. Karena dia dilahirkan miskin, jelek dan bodoh. Ia merasa dunia tidak adil baginya. Tuhan memberinya kesempatan untuk hidup kembali dan mampu mengingat kehidupan masa lalunya. Itu juga berkat seorang gadis yang mencintainya dan berdoa atas keselamatannya. Saat hidup kembali, Richard mendadak dapat mengingat masa lalunya dan juga keterampilan dari kehidupan masa lalunya. Dia mendadak dapat bermain gitar, bermain piano, berbahasa Perancis, memasak dan menipu. Dengan tujuan untuk mendapatkan Claudia, dia mengingat beberapa kehidupan di masa lalunya yang pernah menyimpan banyak harta benda. Berpetualang ke berbagai tempat untuk mengumpulkan harta demi memenangkan hati si cantik, Claudia. Namun, apakah benar cinta Claudia yang selama ini di rindukannya? Atau dia merindukan hati yang hangat dan membuatnya merasa nyaman?
"Apa yang kuinginkan?"
Aku ingin... Dunia dilanda bencana besar. Bukan bencana alam maksudku. Aku tidak bisa menjadi pahlawan saat terjadi bencana alam. Aku ingin sebuah bencana seperti serangan asteroid, serangan makhluk luar angkasa atau monster raksasa yang menyerang bumi.
Kemudian, aku ingin menjadi pahlawannya. Seorang super-hero yang menyelamatkan bumi.
Aku berjalan memasuki sebuah warnet dan melewati kasirnya sambil berkata, "Paket lima jam." Paket lima jam adalah paket khusus 'penambah nafsu hidupku' yang berharga jauh lebih murah daripada pemakaian per jam. Aku mendekati komputer bernomor 05 yang selalu kupakai saat berada di tempat ini dan menekan tombol untuk menyalakannya.
Hari gini masih nge-rental internet? Saat laptop berharga murah dan koneksi internet melalui wifi jauh lebih murah?
"Heeehh," desahku dengan bibir tersungging sombong. Orang yang mengatakan itu berada di level yang berbeda denganku. Mereka masih cupu. Aku sendiri memiliki PC, laptop dan juga wifi. Tapi, aku selalu menyukai warnet. Ada sesuatu yang berbeda di sini. Seperti orang-orang yang lebih senang berkumpul untuk menonton pertandingan bola bersama teman-teman di kafe daripada menonton sendirian di rumah.
Mereka yang belum pernah memasuki warnet harusnya memasukinya setidaknya sekali seumur hidup. Aku menjamin mereka akan ketagihan seperti diriku. Tempat ini sangat menyenangkan. Komputer di hadapanku menyala dan aku segera menghubungkannya pada jaringan internet. Program penghitung waktu otomatis warnet ini menyala di sudut layar dan mulai menghitung waktu penggunaan.
Aku melirik pada sekeliling di mana gadis-gadis muda lewat depanku. Seorang berambut panjang dengan hidung mancung dan bibir merah muda terlihat sangat menarik hati. Langkah kakinya bak model, dari kampung yang sedang melakukan cat walk.
Bukan... bukan itu yang membuat warnet menyenangkan. Yang tadi hanyalah intermezzo, sebuah kesenangan seorang pria muda dengan tubuh yang sehat. Tanganku memegang mouse komputer dan mulai menggerakkannya. Kesenangan bermain di warnet adalah...
"BIPP."
Layar komputer di depanku mendadak gelap total. Suara desah kesal para pemain terdengar sahut menyahut dari sekeliling penjuru warnet.
Mati listrik.
Wajahku berubah jelek dan segera beranjak dari kursi. Tempat ini tidak memiliki generator listrik. Dan..., lupakan mengenai kesenangan dalam bermain di warnet yang ingin kujelaskan. Aku sedang tidak mood untuk menceritakannya.
Aku keluar dari tempat itu dan melihat beberapa pria mulai menghidupkan sepeda motor mereka. Oh, aku tidak memiliki sepeda motor. Bukan berarti aku miskin dan tidak mampu membelinya, aku memiliki yang lebih baik daripada itu. Aku melihat pada mobil-mobil pribadi yang berjejer parkir di depan warnet. Mobil Land Cruise, mobil Mercedes, mobil biru yang tampak mahal dan tak kukenal mereknya dan mobil Harrier. Bibirku membentuk sebuah senyuman.
Bukan, bukan... jangan melihat ke arah sana. Bergeserlah sedikit. Aku tidak memiliki satu mobil, tapi ratusan.
Mataku bergerak menuju pada jalan besar di depan warnet. Sebuah mobil berwarna kuning dengan seorang supir di depannya berhenti dan menatap ke arahku.
Mobilku.
"Ikut dek?" tanya supir itu menatapku sambil mengembalikan uang pecahan pada penumpang yang baru turun.
Aku menggelengkan kepalaku, belum berencana untuk pulang. Mobil kuning dengan empat atau lima penumpang di dalamnya kembali bergerak menelusuri rute perjalanannya. Yah, itu mobilku. Di mana saja aku ingin mereka berhenti, mereka akan berhenti dan mengantarkanku.
Asalkan aku memiliki uang untuk membayarnya.
Bukankah memiliki mobil pribadi juga harus membayar uang bahan bakar penggeraknya? Begitu juga menaiki mobil angkutan kota. Lupakan tentang sepeda motor, mobil pribadi atau mobil angkot. Bukankah sejak lahir kita sudah memiliki kedua kaki yang mengantarkan kita untuk bergerak ke mana saja?
Aku suka berjalan.
Lima menit kemudian...
Aku berjalan dengan keringat yang bercucuran, panas terik matahari menyerangku tiada ampun, badanku terasa gerah dan debu jalanan terbang begitu tinggi. Pakaianku terasa basah. Orang-orang berkata jika polusi di kota semakin hari semakin buruk. Akan tetapi, tetap saja orang-orang dari desa, dari tempat yang berudara bersih malah sibuk pindah ke kota.
Sebuah perilaku yang para ahli psikologi katakan sebagai kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau perilaku bunuh diri. Kembali pada harapanku agar dunia menghadapi bencana. Aku ingin menjadi pahlawan di saat semua orang tidak lagi mampu mencegah bencana itu. Dunia di ujung kehancuran. Orang-orang akan mencariku sambil bersujud memohon-mohon. Semua orang di seluruh penjuru dunia, anak-anak, orang muda, orang tua, pria, wanita, mereka akan memanggil namaku beramai-ramai dan kemudian aku akan muncul untuk menyelamatkan mereka semua.
Setelah itu para gadis-gadis cantik dan seksi akan menyerahkan diri mereka padaku. Tunggu... ada yang salah di sini. Aku ada seorang pahlawan yang penuh kemurahan hati. Tidak perlu semua gadis-gadis untuk datang menyerahkan diri mereka padaku.
Cukup seorang saja.
Aku memasuki gedung universitas dan menatap seorang gadis yang sedang duduk bersama tiga orang pria dan dua orang wanita lainnya. Seorang gadis berambut panjang, memiliki wajah bagaikan bidadari, badan berlekuk seperti milik para model hollywood dan pakaian yang terlihat mewah. Aku yakin pakaiannya berasal dari merek-merek luar negeri. Sama seperti sepatunya yang kudengar harganya melebihi harga sepeda motor yang ingin kubeli, ... mungkin seimbang dengan harga mobil impianku.
Claudia..
Yah... jika aku menyelamatkan dunia, cukup dia seorang yang ku harapakan menyerahkan dirinya padaku. Dia boleh berlari kepadaku dan memelukku. Aku akan bermurah hati membiarkannya melakukan itu. Aku melirik ke arah Claudia dan kawan-kawannya.
Jika kalian ingin tahu kedua pria yang sering berada di dekatnya? Jake dan Agus, mereka adalah para penerus perusahaan besar. Berwajah tampan dan berbadan atletis. Mereka punya mobil, bukan cuma satu, tapi banyak dan bahkan memiliki rumah sendiri dengan tabungan yang tidak memiliki batas. Kudengar mereka seorang saja memiliki 30 asuransi yang melindungi mereka. Saat mereka lulus kuliah, sudah ada perusahaan yang siap menampung mereka.
Dunia tidak seindah apa yang kita pikirkan. Bukankah selalu begitu?
Dulu, saat aku masih kecil dan tidak mengetahui banyak hal alias bodoh, guruku mengajari saat manusia makan, maka makanan itu akan turun melewati kerongkongan. Dan saat manusia bernapas, udara akan memasuki tenggorokan. Padahal aku hanya memiliki satu leher. Guruku mengatakan ada sebuah katup yang dengan sendirinya membuka dan menutup agar makanan tidak memasuki saluran pernapasan.
Dulu, aku berpikir jika dapat membiarkan makanan memasuki saluran pernapasan, aku mungkin saja menjadi manusia super seperti superman. Tapi, kini aku sadar, jika itu terjadi, aku akan tersedak dan lebih parahnya, jika makanan memasuki paru-paru, aku akan mengalami infeksi paru-paru dan mati.
Dulu saat aku kecil, aku berpikir jika dunia masih punya banyak misteri. Tapi, ternyata dunia tidak memiliki misteri apa pun. Semuanya membosankan.
Hidup juga membosankan. Karena jalur pilihan di mana masa depanmu akan tertuju cuma sedikit. Pada saat kamu kaya, berbakat dan berwajah tampan, pilihannya mungkin ada dua, kaya dan kaya. Sulit menjadi miskin saat kamu sudah memiliki segala-galanya. Terutama saat kamu memiliki tabungan deposito dalam jumlah sangat besar dan bunga bulanannya sudah cukup membiayai kehidupanmu.
Saat kamu miskin, tidak berbakat dan berwajah jelek, pilihanmu juga dua, miskin atau sengsara. Orang tuaku bekerja sebagai seorang guru pegawai negeri di desa. Tentu saja gajinya sudah dapat dihitung.
Bakatku?
“Tidak boleh pakai hati. Cukup peluk, cium, tiduri dan sampai jumpa kembali,” kata Ruth pada Amelia yang masih duduk termenung. Seharusnya Amelia memang melakukan tepat seperti yang sahabatnya katakan. Sekarang, kondisi hatinya sedang tidak baik-baik saja. Cinta bisa membuat seseorang bahagia namun dalam kondisinya sekarang, cinta membuatnya menderita. Antara menginginkan dan takut mendapatkannya. Amelia berusaha sadar akan posisinya. Tidak pantas rasanya seorang pelacur jalanan sepertinya menikah dan hidup bahagia. Dia merasa tempatnya adalah di neraka dan sebelum itu, dia harus menderita di dunia. Mana mungkin seorang lelaki baik dan kaya-raya, seorang CEO menginginkannya menjadi pendamping hidupnya. Itu terlalu indah bagi Amelia. Dia takut untuk mendapatkannya. Namun, bayangan Alexander Liam yang berlutut melamarnya masih jelas tergambar di ingatannya.
Jaime, seorang pelayan di restoran cepat saji memiliki kemampuan sulap tersembunyi. Walaupun sebenarnya dia dapat menaklukkan dunia dan segala kejayaan dengan bakatnya, namun itu tidak dilakukannya. Semata-mata demi wanita yang dicintainya, yang memiliki mimpi yang sama dengannya. Berjuang dan mengorbankan segalanya demi wanita yang dicintainya sampai dia menemukan takdirnya sendiri. Sesuatu yang besar melampaui batas ruang dan waktu. Saat dia sudah mencapai puncak tertinggi dalam kehidupannya, dia tetap mencoba menggapai cintanya. Tidak peduli resiko apapun, dia berani mengorbankan kehidupannya. Dia sampai tidak menyadari, ada satu hati yang hangat bersedia menerima dirinya apa adanya. Menunggu dan menunggu…
Alex, seorang presdir kaya pemilik berbagai produk kimia dan dosen di sebuah universitas. Memiliki banyak aset berharga namun menderita penyakit polio sejak lahir membuatnya menjadi lelaki lumpuh dan bersifat dingin, menolak segala bentuk tatapan kasihan dari orang-orang. Sampai suatu saat dia berjumpa dengan Claire,mahasiswi di tempatnya mengajar, putri seorang kupu-kupu malam dan sedang menghadapi kehidupan yang sangat keras. Alex merasakan sesuatu yang berbeda saat dia memikirkan Claire. Perasaan hangat yang sangat menyenangkannya. Dia mulai melakukan banyak hal termasuk berkorban untuk Claire demi mendapatkan hatinya. Namun, saat hati yang indah itu sudah di milikinya, Claire malah berusaha mengejar mimpinya dan menjanjikan Alex yang malang sebuah penantian yang panjang. Saling jatuh cinta dan mencoba untuk bersama. Akankah cinta berpihak pada mereka?
Panther adalah seorang pembunuh bayaran. Dia memakai nama samaran itu di setiap aksinya. Dia membunuh pertama kalinya saat berusia sembilan tahun, merasakan kenikmatan melakukannya. Termasuk membunuh ayah dan ibunya sendiri. Satu-satunya yang mengenali sosok dan identitasnya yang asli adalah Sophie, kekasih sekaligus informannya di setiap misi yang dilakukannya. Setelah puluhan tahun menjalani perannya, Panther mulai jenuh dengan semua hal-hal di sekitarnya. Dia mulai merindukan kehidupan normal dan kebaikan. Saat dirinya memutuskan untuk mundur dari pekerjaannya dengan membawa sejumlah uang bayarannya selama ini, seseorang mencuri hartanya. Rekeningnya di hack dan semua uangnya hilang. Menurut Sophie, mafia bernama Edward Elmund lah yang menghisap semua uang di rekeningnya. Panther menculik dan menyandera anak mafia itu, Natalia untuk meminta uang tebusan enam juta dollar dan berencana pensiun secepatnya. Tapi ternyata, Edward tidak mau menebusnya. Di tengah kebingungannya, Sophie, wanita yang sangat di cintainya malah mengkhianatinya. Sophie tidak terima Panther mundur sebagai pembunuh bayaran, dia ingin memiliki semua uang Panther. Saat dia merasa dunia tidak berpihak padanya, muncul Dea , informan lamanya secara misterius. Membantunya melewati banyak hal dalam perjuangannya untuk menghirup kebebasan. Namun, layakkah dirinya untuk hal itu?
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Setelah tiga tahun tanpa cinta, pengkhianatan Nando sangat melukai Kumala. Dia tidak membuang waktu untuk menyingkirkan pria itu! Setelah perceraian, dia mengabdikan dirinya untuk mengejar karier. Menjadi terkenal sebagai desainer top, dokter yang terampil, dan peretas brilian, dia menjadi figur yang dihormati. Nando, menyadari kesalahan besarnya, mencoba dengan-untuk memenangkannya kembali, hanya untuk menyaksikan pernikahannya yang megah dengan orang lain. Saat sumpah mereka disiarkan di papan reklame terbesar di dunia, Farhan menyelipkan cincin ke jari Kumala dan menyatakan, "Kumala sekarang adalah istriku, harta karun yang tak ternilai harganya. Biarlah semua orang yang menginginkannya berhati-hati!"
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..