ntik di ruang kuliahku. Berhati sepe
yang berbeda dan begitu dalam jurang percobaan antara kami berdua. Kalianlah yang me
embuatku menyentuh Claudia. Ini adalah hukuman." Air mataku menetes jatuh pada lantai tempat kakiku
u, semuanya sudah terlambat. K
tidak mensyukuri hal-hal yang kamu miliki selama hidup. Padahal
" teriakku. "Ini semua tid
ang jalan tanpa hati-hati. Kamu yang membuat kematianmu sendiri. Kepada siapa
ng miskin dan diriku yang tidak pintar! Aku naik banding dengan
erdengarlah sebuah suara, "Anakku yang kukasihi. Mengapa
"Karena kehidupanku yang
kau inginkan?" tanya suara di
ga yang kaya sepuluh turunan, diriku pinta
demikian di kehidupanmu yang berikutnya. Sinar di atas pe
rena otak pintarku mendadak berputar cepat. M
dak menjadi terang
kankah aku akan menjadi orang lain? Bukan Richard lagi? Dan jika de
is cantik yang sedang menangis histeris di antara para pekerja ambulans yang seda
tas kematianku. Hatiku benar-benar tersentuh. "Biarkanlah aku hi
butuh proses. Kamu tidak bisa kembali hidup tiba-tiba dan mendada
njara jika uang dalam tabunganku bertambah dengan tiba-tiba. Itu akan diangg
rcaya reinkarna
u ada?" ta
kan mengadilimu sesuai apa yang kamu percayai. Jika kamu tidak
rcaya,"
p kembali dan mampu mengingat semua kehidupan-kehidu
emuanya ke
.
berpakaian putih menatapku. Dia mencoba
dan mendapati kedua o
ikku begitu lirih, teng
u yang melihatku dengan mata berlinang. "T
cat?" tan
atah tulang dibeberapa bagi
hatlah," k
las ini rumah sakit yang mahal, buka
angat mahal. Aku janji
Dia menanggung semuanya. Kami memesan pengobatan terbaik yang bisa d
*
lbert menatap ke atas cahaya. "Richard ada
rlihatkan seorang gadis yang
n permintaan dari gad
*
seindah ini. Mataku memandang seorang gadis di depan pintu masuk kamarku. Dari ujung kaki perlahan-lahan hingga ke atas tubuhnya. Dari sepatu high heel
k mu
dan mencoba melihat dari kaki hingga ke a
" tanya Claudia mel
nnya tampak berkelas dengan warna putih dan hitam yang serasi. Rambutnya lurus panjang ke bawah, hid
esalan lagi dalam hidupku. Tapi, jika Engkau mengizinkanku menyen
kata Claudia begitu tulus dan a
enar itu
belum mampu menjawabnya. Mulutku
mengusap air matanya dan kemud
tung dan hatiku belum siap menerima pinangan
dan luka jahitan, untuk mengambil sebuah telepon genggam baruku. Dengan ce
ya suara da
sudah sembuh biarkan
.
g, terdengar ibuku berbicara dengan k
ita harus menyuruh dokter untuk memeriksa ot