erlalu hebat untuk ku lawan. Si'ma
dan biaya makannya, dia sama sekali tidak menunjukkan rasa syukur. Dia tidak belajar dengan sungguh-sungguh, malah semakin sering bolos dar
peralatan itu masih sering ke warnet
h ku dan merasak
Dia tidak mau memakainya karena komputer itu menurutnya sudah kuno dan meminta di beli
benda mahal pemberian oran
gigit bibirku. "Jangan k
itu dengan setengah harga untuk membeli sebuah ha
menjadi
sangat mewah itu. Sebuah kotak musik dari kayu dan berharga sangat mahal. Dia, sengaja
isikku menutup
uliah Claudia pada jam istirahat. Saat itu gadis itu sedang tidak ada di sana. Namun sayangnya, saat
gingat semua
*
g teman wanita Claudia sambil memegang kotak musik itu. Seorang pria di sana meliri
"Yang memberikannya pasti ingin mengatakan, 'kamu
ke. "Sangat, san
marah yang berkecamuk, tapi lebih banyak terasa sengatan tajam di hatiku. Mataku menjadi basah dan berair. Seorang teman wanita Claudia bernama Margie dengan mudah mengambil kotak
agaimana dengan perhiasan
*
," bisik ku denga
dapatkan, dia pantas untuk mati dan masuk ke neraka. Dia tidak pintar, tidak memiliki semangat hidup, jika dilanjutkan pun, keh
si 'malaikat'. "Apakah dari Jaks
ama sekali tidak ada keberatan
uk diriku. Suara itu berasal dari mulutku sendiri. Dengan berlinang air mata
ayahku pendek, tapi aku malah terlahir dengan hidung pesek dan tubuh pendek, daripada lahir dengan hidung mancung dan tubuh tinggi. Aku sama sekali jauh dari kata ganteng
l semuanya sudah tidak adil. Untuk berjuang tetap hidup pun aku sudah begitu me
kaya. Dia tidak memberi ku nama Richie – Rich. Aku juga sudah ditakd
gis merau
diriku dan kesusahan hidupku? Men
da
suara. Malaikat itu sedan
but dan berkepribadian malaikat yang selalu meliha
dak percaya dan a
ur yang mengalir. Wajah ku terlihat mesum, jelas aku sedang bermimpi jorok. Mendadak terlihat beberapa lembar ke
duplikat dari catatan penting saat menjelang ujian. Dia melakukan semua itu dengan kebera
rjadi saat aku tidur sepanjang pelajaran dan cuma bangun saat semua orang sudah pulang. Tak pernah terpikirk
jang sampah. Dua buah tangan memasuki keranjang sampah itu dan mengambil kotak musik yang sudah dibuang. Kedua tangan itu memeluk kotak musik itu di dad
an kotak musik itu. Meski dia berharap dirimu yang memberikan kotak
"Aku tidak percaya jika dia
di ruangan