/0/13079/coverbig.jpg?v=a6c06b631419545580a4e017d8a460e5)
Ayana heran dengan suaminya Dindar yang selalu marah bahkan tak segan melakukan kekerasan terhadap dirinya hanya sebuah kesalahan yang menurut Ayana tak patut untuk dijadikan masalah hingga melakukan kekerasan. Kesalahan Ayana yaitu mendesah saat melakukan hubungan suami istri. Sekalipun itu tak sengaja Ayana lakukan maka Dindar tak segan untuk marah dan menyakiti Ayana. Namun ternyata Dindar punya rahasia dibalik kelainan gairahnya tersebut.
"Jangan mendesah, Ay!" ingat Dindar, saat Ayana, istrinya tak sengaja mengeluarkan suara desahan akibat dari perlakuan Dindar.
Ayana pun segera menggigit bibirnya agar suara yang lumrahnya kebanyakan lelaki sukai saat wanitanya mengeluarkan suara yang menandakan bahwa wanita tersebut merasa menikmati atas perbuatan suaminya tersebut namun dibenci oleh Dindar.
Ayana tak pernah tahu apa alasan Dindar selalu melarangnya untuk bersuara disetiap kali mereka melakukan hubungan.
Sedangkan Dindar begitu pintar dan lihai saat memancing hasrat bercinta Ayana. Namun ia sendiri melarang Ayana untuk menikmati apa yang ia lakukan.
Setelah melihat Ayana yang berusaha mengatupkan bibirnya, agar tak mengeluarkan desahan, Dindar pun melanjutkan permainannya yang masih tahap pemanasan.
Tangan kekar Dindar dari dada Ayana turun menggerayangi perut Ayana, lalu selanjutnya makin turun kebawah tepat di area paling sensitif milik Ayana.
Ayana sekuat tenaga menahan agar dirinya tak sampai mengeluarkan suara yang sangat dibenci Dindar tersebut saat Dindar melakukan pemanasan yang begitu membuat Ayana tak kuat untuk tak melepas desahannya.
Semakin lama, aksi liar Dindar semakin menjadi, semakin membuat Ayana tak tertahankan. Oleh karena itu, Ayana semakin kuat menggigit bibirnya seraya tangannya mencengkeram kuat ke bantal yang ditidurinya.
Namun, karena semakin lama semakin menjadi apa yang Dindar lakukan pada tubuh Ayana, akhirnya tanpa Ayana sadari, ia pun melepas suaranya yang sedari ia tahan-tahan.
Sontak Dindar segera menghentikan aksinya dan menatap nanar pada Ayana. Seolah-olah ingin menelan Ayana.
"Sudah kubilang berapa kali padamu, Ay. Aku sangat benci dengan suaramu itu!" bentak Dindar seraya menarik diri dari Ayana. Jakunnya naik turun menahan emosi.
Ayana tentu terkejut dengan bentakan Dindar walaupun itu bukan untuk pertama kalinya.
Entah sudah berapa kali Ayana mendapat bentakan selama tiga bulan menikah sebab Ayana tanpa sengaja mengeluarkan desahan karena perbuatan Dindar sendiri.
Bahkan tak hanya bentakan, Dindar juga hampir melukai Ayana sebab kesalahan yang tak disengaja oleh Ayana.
"Maaf, Mas. Tadi aku gak sengaja." Ayana berucap dengan rasa takut pada Dindar. Beberapa kali ia menahan nafas.
"Maaf, maaf. Itu saja yang selalu kamu bilang saat sudah salah. Bukannya aku sudah bilang. Aku tidak suka dengan suaramu itu." Lagi, Dindar membentak Ayana sambil menatap sengit, penuh amarah.
Ayana segera duduk dari posisi baringnya. "Suaraku?" Ayana menatap Dindar dengan penuh selidik. Tampak heran dengan kata-kata Dindar.
"Iya. Aku tak suka!" Dindar segera memalingkan wajahnya kesembarang arah dengan kedua tangan bertengger di pinggangnya.
"Tapi kenapa, Mas?" Kali ini Ayana tak mau diam saja seperti biasanya saat Dindar marah sebab Ayana tak sengaja melakukan kesalahan seperti tadi.
Malah menurut Ayana itu bukanlah sebuah kesalahan. Hanya saja Dindar menjadikan itu sebuah kesalahan besar bagi Ayana.
"Jangan tanya kenapa, Ay. Yang jelas kau tak boleh mengeluarkan suara yang menjijikan itu," ucap Dindar dengan sengit.
"Apa kamu bilang? Menjijikan?" Mata Ayana tampak berkaca-kaca mendengar penuturan Dindar. Yang menurutnya sangat kasar. Dan seharusnya tak pantas bagi seorang suami mengatakan itu, padahal suara itu diakibatkan oleh Dindar.
"Iya, menjijikan. Oleh karena itu aku tak mau mendengarnya!"
Ayana yang merasa hatinya panas mendengar kata-kata Dindar segera meraih selimut, lalu dililitkan ke tubuhnya untuk menutupi tubuh polosnya, lalu ia berdiri menatap tajam ke arah Dindar.
"Suara yang Mas bilang menjijikan itu berasal dari perbuatanmu, Mas!" suara Ayana meninggi. Emosi juga sudah menghinggapi dirinya.
"Iya, memang. Tapi bukan berarti kamu-"
"Apa, Mas?" potong Ayana cepat. Emosinya juga sudah tak tertahankan.
"Bukan berarti kau boleh menikmatinya!"
"Apa?" Kening Ayana mengkerut. Merasa heran dengan kata-kata Dindar yang melarangnya untuk menikmati apa yang ia sendiri berikan. Bahkan begitu lihai.
"Apa aku tak salah dengar, Mas?" Suara Ayana tampak bergetar saat menanyakannya. Matanya memerah dan berkaca-kaca menahan tangis.
"Tidak. Aku memang melarang-mu untuk menikmatinya."
Ayana tersenyum getir mendengarnya seraya menggelengkan kepala. Tak habis pikir dengan larangan Dindar, suaminya.
"Lalu, untuk apa kau melakukan hal ini jika aku tak boleh menikmatinya, Mas?" tanya Ayana dengan nada rendah. Sekuat tenaga ia menahan air matanya agar sampai tak menetes.
Dindar tak menjawab, ia mengusap wajahnya kasar seraya menoleh ke samping. Menghindari tatapan Ayana.
"Katakan, Mas! Apa alasanmu melarangku untuk menikmatinya. Jika kamu sendiri menikmati apa yang ada pada diriku. Lalu aku tidak. Katakan sekarang juga. Kenapa kau selalu melarang. Katakan, Mas. Kata-"
"Cukup, Ay!"
Ayana terlonjak kaget mendengar nada bentakan emosi Dindar. Bahkan saat ini lebih nyaring dari sebelum-sebelumnya.
"Kenapa kau segitu marahnya karena ini, Mas. Apa yang sebenarnya menjadi alasanmu." Mata Ayana semakin berkaca-kaca menahan tangis.
"Untuk apa kau menikahiku. Bahkan kau datang sendiri padaku. Kau memaksaku agar mau menikah denganmu, bahkan aku sampai tak mendapati restu tulus Papaku. Aku mengabaikan restu Papa demi bisa menikah denganmu, Mas. Tapi apa yang-"
"Kubilang cukup, Ay!" Lagi, Dindar memotong ucapan Ayana dengan membentak.
Kali ini Ayana tak dapat mencegah air matanya untuk mengalir. Ia benar-benar tak kuasa. Bentakan demi bentakan Dindar dan kata-katanya benar-benar melukai hatinya.
"Mas kau...." Bibir Ayana bergetar hebat. Hingga ia tak sanggup melanjutkan kata-katanya. Ia menangis sejadi-jadinya.
"Kau tak perlu bertanya apa alasanku, Ay. Yang jelas aku melarang-mu untuk melakukan kesalahan seperti yang tadi disaat kita melakukannya." Dindar menatap sengit.
"Tapi aku penasaran, Mas!" ucap Ayana disela-sela isakannya.
"Persetan dengan rasa penasaranmu itu, Ay." Suara nyaring dan kasar Dindar menggelegar hingga membuat Ayana terkejut.
"Aku tak pernah menyuruhmu untuk penasaran padaku. Aku hanya menyuruhmu untuk tidak melakukan kesalahan yang seperti tadi. Tapi kau malah selalu dan selalu mengulang kesalahanmu ini. Aku sangat benci dengan itu, Ayana." Gigi Dindar bergemeletuk menahan geram dan emosi pada Ayana.
Ayana hanya bisa diam tanpa bisa berkata-kata lagi. Sebab ia tahu, sekarang Dindar benar-benar marah. Dan Ayana tak mau kemarahan Dindar akan membuat dirinya lebih sakit lagi. Seperti sebelum-sebelumnya yang sudah terjadi.
"Aku ingatkan lagi, Ayana. Jangan pernah mengulangi kesalahnmu lagi."
Setelah berucap , Dindar segera membalikkan badan, melangkah keluar kamar meninggalkan Ayana.
Ayana hanya bisa terisak. Hatinya benar-benar sakit. Kenapa Dindar tiba-tiba berubah. Dari yang lemah lembut jadi kasar, tepatnya saat malam pertama mereka berlangsung dan Ayana mengeluarkan suara yang menurut Ayana sudah biasa terjadi pada setiap perempuan sebab membuktikan mereka menikmati permainan dari pasangannya.
Tapi kenapa Dindar tidak! Apa yang sebenarnya terjadi?
Ada misteri apa sebenarnya? Yang tak Ayana ketahui dari suaminya tersebut.
___________
Menceritakan kekhilafan dua wanita yang begitu terobsesi dengan pria yang berstatus ipar mereka masing-masing .... Rara dan Sasha adalah saudara kembar identik, nyaris tak bisa dibedakan kalau saja keduanya berpenampilan sama. Untungnya penampilan keduanya berbeda. Rara non hijab, sedangkan Sasha berhijab. Kesamaan mereka yang hampir tak bisa dibedakan tersebut rupanya dijadikan kesempatan oleh mereka berdua dengan bertukar pasangan. Lebih tepatnya tukar posisi istri. Tepat seminggu dari pernikahannya. Rara menjadi istri dari Gasta-suami Sasha. Sedangkan Sasha menjadi istri dari Genta-suami Rara. Tentunya mereka lakukan secara diam-diam. Alasan Rara dan Sasha tukar posisi istri tersebut, mereka tak cocok dengan suami pilihan papanya, keduanya berpikiran kalau jodoh mereka tertukar. Karenanya mereka mencoba tukar posisi selama seminggu. Karena nafsunya yang menginginkan pria yang diidamkan, saudara kembar itu khilaf. Nekat memainkan pernikahannya sendiri. Namun siapa sangka niat main-main mereka malah menghasilkan dampak luar biasa bagi perasaan Gasta dan Genta-suami mereka masing-masing. Terhadap istri palsu mereka, Rara dan Sasha.
"Jangan sampai kau kehilangan seseorang yang tak minta apa-apa kecuali waktumu." "Memprioritaskan seseorang itu bukan mengabari 24 jam setiap hari. Tapi mengabari kapan dan waktu harus berkabar. Sebab, hidup bukan hanya tentang bicara dengan mu saja, akan tetapi juga bertarung waktu. Mencari uang dan membangun ruang untuk di tempati bersama." Delindra mendapat petaka setelah mengintip kamar pengantin Angga, pria yang pertama kali menerobos dinding hatinya. Namun malah menikah degan Dahlia, sepupu yang merangkap saudara, setelah dijadikan anak angkat oleh Pak Hendra, ayah Delindra. Entah petaka atau anugerah, Delindra di nikahkan dengan Aditya. Delindra dan Angga menjadi dekat saat pernikahan masing-masing menuju kehancuran. Mereka berteman dan berusaha membantu satu sama lain untuk mempertahankan pernikahan namun malah saling jatuh cinta.
Dinar dan Inder menikah sebab punya tujuan masing-masing. Inder karena menginginkan perusahaan dari ayahnya, sedangkan Dinar biar ada yang membiayai kuliahnya yang mengambil jurusan bidan. Siapa sangka Dinar malah jatuh cinta pada Inder, namun Inder tidak. Sebab Inder memiliki mantan yang begitu cantik bahkan indah menurut Inder. kecantikan mantannya itu sulit membuat Inder bisa menerima pernikahannya dengan Dinar sekalipun Dinar sudah menerima bahkan jatuh cinta pada pria dingin itu. Saat Dinar ingin menyerah dan ingin bercerai, barulah ia tahu, bahwa Inder punya rahasia dengan mantannya tersebut. Hingga pria itu sulit melepas hubungannya sekalipun telah menikah.
Nando---saudata tiri Laily diam-diam punya hasrat terpendam pada saudari tirinya tersebut. Entah kenapa setiap kali melihat Laily---adik tirinya, pria itu kerap tak bisa menahan diri untuk memiliki gadis ayu nan berwajah shalihah tersebut. Hingga dorongan birahinya pada suatu malam membuat pria itu nekat hendak menodai sang adik ketika ingin melaksanakan ibadah. Untung saja ada sosok seorang seorang pria pemabuk bernama Abdi yang menolongnya. Fatalnya, Abdi malah dijatuhi fitnah, hingga terpaksa pria pecandu alkohol tersebut harus menikahi Laily---wanita yang sudah jadi sasaran sang kakak tiri.
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.
Pelan tapi pasti Wiwik pun segera kupeluk dengan lembut dan ternyata hanya diam saja. "Di mana Om.. ?" Kembali dia bertanya "Di sini.." jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. "Ahh.. Om.. nakal..!" Perlahan-lahan dia menikmati juga kehangatan pelukanku.. bahkan membalas dengan pelukan yang tak kalah erat. Peluk dan terus peluk.. kehangatan pun terus mengalir dan kuberanikan diri untuk mencium pipinya.. lalu mencium bibirnya. Dia ternyata menerima dan membalas ciumanku dengan hangat. "Oh.. Om.." desahnya pelan.