ik, Dok," ucap Dindar pada Dokter Al
udah melakukan pengobatan yang terbaik untuk Bu Ayana. Dia tid
kan diri juga?" Dindar menat
enyum. "Sebentar lagi di
dangannya menatap Ayana yang terbaring
ergi." Dindar berucap tan
k, P
gan lupa diambil," ingat Dindar
ak. Teri
an, Dindar melangkah m
h Althan, tak berapa lama da
rsenyum. "Kau su
a-tiba ia merasa malas untuk menatap wajah Dindar. Tak seperti sebelumnya. Ayana suk
Dindar tak seperti setelah menikah. Tepatnya setelah kejadian di malam pertama mereka. Dimana saat itu Ayana
tiba kasar. Walaupun sikapnya setelah menikah tak selamanya selalu sama.
Suara Dindar terdengar lembut. Namun entah
jak untuk mengambil
idak l
ngkah Dindar terhenti. Dan member
tidak lapar kau harus makan." Gigi
sa," balas Ayana masih
ah itu minum obatnya." Setelah berucap, D
*
ia segera merapikan diri. Saat melangkah ke a
ra
alat make up Ayana ke lantai hingga hancur
yana, "apa yan
ng make
i ke
ber make up. Kau hanya boleh p
terbiasa dari dulu. Bahkan kau m
wa petaka. Kau selingkuh dariku." Gigi Dindar bergemele
lingkuh. Semalam itu salah
un. Tentang dirimu dan pria brengsek itu." Setelah beru
n kaki pria yang sema
mendengar titah Dindar p
" tanya Ayana setelah Dinda
mu dengar tadi." Din
ernah lakukan
u itu tak punya kaki?" Dind
ekasihku," s
ngan panik gitu. Toh
apa-apa, Mas. Kau ta
kuk Ayana dan mendekatkan
a sampai itu terjadi...maka kau akan menanggung akibatnya.
belum itu, ia menatap Ayana. "Oh ya. Segera lepas perban di kepala
belum sem
ah tak ingin melihat perban di kepalamu itu. Membuat
pipinya. Ia menyesali, kenapa bisa
*
Dina, Kakak Dindar
eorang diri, melainkan
jawab Ayana sambil menyuguhkan minuman
enapa, Ay?" tan
ab tentu Dindar akan marah bila ia mencer
jatuh," tanggap
bar. Selanjutnya ia berdi
h, Ay?" Pertanyaan Dina sontak
ali ini Mama Din
ba-tiba Dina menyela. "Sepertinya iya
hari semakin memukau. Badannya semakin ok saja." D
udah pasti akan menolak untuk punya a
itu, Mbak!" A
i meja rias kamu hanya ada perawatan. Bahk
ti mengabaikan kehamilan. Kami butuh keturunan dari Dindar. Putra
taskan. Namun keturunan, oleh karena itu jangan
nafas mendengar ucapan sen
s membalas kata-kat
*
t pada Ayana yang saat ini tengah
Dindar memberikan pil KB pada Ayana
emberiku pil ini?" Ayana mengangkat
yang nantinya akan meru
mil, Mas!" Dindar yang awalnya henda
kita bukan mereka. Aku yang menentukan mau
gga kita ini ti
memberikan tatapan
merasa an
p seperti ini denganmu. Asa
ah di mata ke
entuhmu. Kau salah dimata mereka atau lainny
i saat melihat tangan Dindar mengelu
Tiba-tiba saja peras
t tanganmu dan
Ayana meleba
yang menjijikan itu, Ay. Suara yan
juga yang mencegahnya. Aku bisa tanpa
kah mendekati Ayana
as
u, Ay!" Dindar segera menarik tangan
___