at dengan coklat. Dia tidak bisa men
nar-benar tau kalau Hasbi alergi, bukan karena cemburu. Namun, per
mua. Melihat Hasbi yang tidak sadarkan diri, Natta jadi teringat saat Hasbi kecelakaan dan koma selama seminggu. Kala i
Natta yang tanpa sadar mendekat lalu duduk di pinggir brankar Hasbi.
lo ng
tan di kening. Jadi gue usa
melongo di tempat. Lagi-lagi tingkah Natta sanga
Yolanda membuat Natta tersadar dan langsung menjauhkan tangannya dari Hasbi. Lagi-lagi
ku sama dia. Jadi, gue udah tau giman
seru mere
an bertanya lagi. "Lo
ka
u saja sebab sudah lama mereka menjadi pasangan kekasih, tapi kali ini Natta kembali ke masa lalu bukan untuk
Jelas Natta peduli pada Hasbi, setidaknya sebagai s
dia tidak lagi punya perasaan apa-apa pada sua
membuat mereka semua percaya bahwa Natta m
ri makan dulu?" tanya Tania yang
hat dengan lebih tenang. Namun, Natta merasa tidak tenang jika harus meninggal
yang sebetulnya sudah sedikit lelah berpura-pura menjadi anak muda lagi. Natta sudah cukup menyukai di
atta jadi berdebar sangat kencang. Perlahan ia berbalik dan akhirnya dapat menghela napas pan
" jawab
ih ...
membangun tembok agar Hasbi tidak sampai jatuh cinta padanya. Semuanya akan kacau kalau
nci sama gue?
idak tega melihat tatapan Hasbi yan
ah, tapi diri lo di masa depan udah m
da salah, gu
n dan Hasbi sudah mematahkan itu. Natta sudah tidak peduli. "Nggak perlu minta maa
nap
emosi dan dirinya sendiri. Jangan sampai terpancing oleh Hasbi. Jelas sosok Hasbi
ninggalkan Has
ng, Natta sempat berpikir apa yang akan terjadi pada mereka kalau 15 tahun lalu tidak mengenal Hasbi? Apakah semuanya akan menjadi lebih ba
bil menutup wajahnya. Dia mu
at
ndongak, itu adalah dada bidang seorang laki-laki. Dengan air m
ang telinga sembari memperhatikannya lekat. Tatapan Natta sendiri tidak beralih dari Ares sedikit
aran," a
eadaan sekarang. Semuanya terlalu tiba-tiba dan Ares seolah berusaha
o pacar
embali ke masa lalu juga untuk mencari pria lain yang lebih baik daripada Hasbi. Maka Natta
roses pacaran paling aneh, tapi setidaknya Natta sadar b
*
dengan Hasbi. Entah mengapa sejak kejadian di rumah sakit waktu itu, Hasbi meminta Doni untuk duduk ber
Natta. Dia memang yang paling suka mengotak-atik rambut temannya. Katanya setelah
ih iya," k
sadar karena selama berpacaran dengan Ares, mereka juga tidak berinteraksi begitu banyak k
a Ares mengirim pesan. Ia pun membukanya. Ternyata
ruang musi
y, N
sik, Natta bisa mendenga
tta
tersenyum. Nata yang memandang Ares sedang memper
itkan anak rambutnya. Ares tertawa. Ia memandang Natta
di lo nggak perlu seformal itu."
erhatikannya dengan saksama. Dia memang selalu kesusahan belajar bermain gitar karena tak ada yang pernah mengajarkannya. Ayahnya terlalu sibuk bekerja dan ibunya sudah tiada. Ia terlalu kesepian be
ntuk mencontohkan Ares membuat ia menutupi sinar matahari dari jendela. Perlahan, Ares memperhat
tta memperhatikan bola mata Ares yang memantulkan dirinya. Ares semakin menatap lekat ke arah Natta yang membuat Natta semakin sulit bernapas. Bibir Ares mendarat di pipi Natta. Natta sangat
pria itu mengepal seiring dengan wajah keduanya yang semakin dekat. Agar mereka sadar dengan
, Kak!" Natta hampir saja membiarkan dirinya dicium pria lain
i. Bukan milik siapa-siapa jadi bebas untuk mengekspresikan diri sesuka hati, tapi entah mengapa ... Natta tetap tidak bi
gakkan tubuhnya. Bodoh sekali dia, padahal lebih tua dari Natta. Haru
sa mencium pria lain. Maka, Natta pun menahan lengan Ares yang hendak menjauh. Dia mengangkat tubuh sedikit jinji
Hasbi? Bibir Hasbi, jauh berkali kali kali lipat le
at Ares otomatis menarik pinggan