img Allena  /  Bab 6 chapter 6 | 26.09%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 chapter 6

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 30/08/2022

ak

terbuka lebar, memunculkan Mike, beberapa orang pelayan, kemudian Mam

ngin berlari mendekat padaku, tapi tangan Papa yan

ntai, sudah tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Ular merah besar y

i masih berada di tempat yang sama –- duduk di kursi dekat kasurku itu dengan wajah memohon, kedua telapak tangan disatukan diletak

h sekalipun dua orang yang kutahu paling mempunyai kedudukan tertingi di mana-mana itu men

Siapapun dia, aku yakin dia bukanlah orang yang baik. Tidak ada satupun orang yang kukenal selama ini hany

baunya bahkan sudah terasa di wajahku. Sekilas aku melihat mata merahnya seakan sedang mengancam m

at olehku. Ular ini terlalu dekat, menutup wajah dengan kedua telapak tan

terkesan dingin. Anehnya, beberapa saat kemudian aku merasa Si napas bau itu sudah men

njian, harus dihukum.'' Suara datar itu te

tanya Papa kelihatan gugup masih dengan sika

ah tahu nama ular bau ini. Sebenarnya apa yang sudah terjadi di antara mereka? Apa hanya a

ianat adalah milikmu.

a kali kulihat. Sebagian dari mereka merayap cepat ke arah Mama dan Papa, berkumpul di depannya, lalu berubah menjadi Sh

ketakutan, Mama memeluknya. Sepertinya lebih ketakutan dariku. Itu wajar Shira yang di sana terus saja mende

ngkarkan tubuhnya di tubuh ramping Mama, setelah sebelumnya berhasil melepaskan peluka

ngat kesakitan, Shira pasti tidak ha

sudah kami lakukan. Kasihanilah kami ...'' Kali ini Papa sampai berlutut, memohon kepada pri

ali mengghilangkan putrimu se

ada di sana. Allena. Dia tidak hi

putri yang seharusnya diserahkan padanya? Sebenarnya pembicaraan apa yang sed

a jangan-jangan pria sombong ini adalah ... Xavier? Penyihir yang sudah m

berubah menjadi kotoran dari perut Shira. Marah? Benci? Mungkin dua rasa itulah yang lebih besar sedang kurasakan. Pria yang terlih

n wanita manapun di dunia ini!'' Aku berteriak keras meluapkan segala hal yang kurasakan sambil menatap tajam pada pria yang mungkin bernama Xavier itu. Aku tidak peduli j

gan tatapan yang sama, kecuali Xavier. Pria sombong itu masih saja bertahan dengan wajah datarnya yang menyebalkan, seakan semu

memecah keheningan, dari tatapanya bisa kupastikkan kalau ia sang

ih, kepada seseorang yang sudah dua kali menyelamatkan nyawamu?'' Xavier melihatku dengan

nuh keyakinan. ''Kalimat itu hanya khusus

nya terlihat bergerak seperti mempererat cengkraman. Menyebalk

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY