au Berterima
al. Dia yakin mertua lelakinya itu tak sepenuhnya mene
pastikan akan mencari tahu jawabannya nanti. Jika pun dirinya memaksa pergi dan melawan mereka, tentu saja itu akan beresiko besar. Lalu dia bisa apa jika sa
rgi dari sini." Edwin bersuara pada ak
ah pada balkon, membiarkan Melati yang langsung me
in mengacuhkannya begitu saja, membiarka
epada ibunya. Apalagi setelah kepergian ayahnya tiga tahun yang lalu dalam perjalanan menuju ke desa itu, hanya sang ibu yang yan
n dia janji akan mencari tahu lebih lanjut kehidupan Melati dan keluarganya. Selain b
menyebarkan video pernikahan mereka saja, Edwin bukan hanya bisa kehilangan proyek ratusan juta sampai milyaran, dia juga akan kehilangan rasa hormat dari sesama pebisnis k
i tumbuh di rahim wanita yang mempunyai nama seperti bunga put
a sambil merapikan tempat tidur yang tak terlalu be
a alasan lain yang memang tak seharusnya kamu ketahui. Lagipula awalnya aku memang tulus padamu.
erdiam. Mata Lelaki itu menyipit sekilas, saat tak sengaja meli
ok begitu saja di bawah tempat tidur, dalam tatapan serius Edwin. Sebelum akhirnya per
ginya hanya sebatas perutnya. Rahangnya mengeras dengan wajah yang terasa kaku. Sepanjang hidup
dwin. Maka lain halnya dengan Melati, satu-satunya wanita yang tidak peduli padanya
ku, karena tidak membuatnya malu di
yang ku dapati setelah keluar dari
a pagi ini, hidupnya dipenuhi dengan masalah yang datang
Edwin. Lelaki itu masih dalam lamunannya ketika dia be
u dengan yang lebih tertutup. Atau kalau tidak, sebaiknya kau bujuk ayahmu agar tak memaks
akinya karena kesal lalu membuka lemari baju dengan asal dan mena
*
encium pipi anaknya lembut. Edwin yang berdiri di belakangnya memperhatikan dari jarak yang tidak terlalu jauh.
ah menjadi suamiku dan kemanapun di
hal kedepannya," tukas Melati cepat, sedi
menyukaimu, bahkan sampai menanam saham di perutmu," gurau
mereka menuju ruang tamu dan duduk di sana, sambil memperhatikan b
sadar. Lalu setelah panggilan tersambung, dia pun
t jemput aku sekarang juga!" titahnya sambil menutup sambungan tanpa mau mendengar sepatah kata
*
ang juga? Mama pasti aka
menga
epat makin b
ya kamu sedikit aman jika
an untukku di dunia ini," sangkal M
hidupnya bak seorang tahanan, yang membiarkan dirinya berkeliaran, namun dengan
ecup pipi kiri dan kanan anaknya, membiarkan Edwin yang berdiri menunggu d
a seorang lelaki mempersilahkan Edwin masuk, dengan gerakan hormat. Dia menduga jika Edwin m
a? Atau mungkin berubah pikiran
la Melati. Edwin menatapnya dingi
. Melati membuang muka, merasa geram dengan mulut tajam lelaki itu. B
pergiannya dari kaca di lan
ngga akhirnya sampai di tempat Erna
agar tidak usah sok akrab dengan wanita pelindungnya. Bahkan Melati mendesis sinis kala
pria