antar tamu di lapangan!'. Kalimat sakti yang membius semua anggotanya untuk lebih memperdalam skil
si yang menaunginya baik sebagai anggota aktif di bawah mapala maupu
nya bersama Nindya dengan profesionalisme di lapangan. Elang tampil sebaik m
ru jurusan teknik kimia berlangsung di lapangan. Saat kuliah reguler sud
n belum, karena seluruh waktunya dihabiskan untuk berkumpul dengan teman-teman mapala, termasuk juga latihan panjat dindin
enda. Meski wanita cantik itu sama sekali tidak mencarinya, dan malah membuangnya seperti sampah tak berguna,
ak seperti orang asing, mungkin Elang tidak perlu berusaha
dekat setelah statusnya sebagai mahasiswa bi
untuk dijelaskan. Sejujurnya, Elang tidak pernah meniduri perempuan tanpa perse
a suka dulu baru Elang bisa melanjutka
n utama, ada alasan lain yang lebih menyakiti Elang, dia benar-
nkan wanita yang lebih tua enam tahun itu sebelumnya. Elang juga pernah berjanji tidak sudi punya hubungan
Entahlah, padahal olahraga tengah malam yang dilakukan Elang kala itu dalam kondisi setengah tidak wara
ah dan dijajah Elang dari puncak tertinggi hingga bagian te
Elang kelimpungan. Bukan hanya penelitiannya yang terbengkalai, tapi hatinya juga
amnya. Elang frustas
di depan dinding panjat beberapa jam dan rela kepanasan terkena mataha
gan Elang, Vivian latah ikut teman-temannya untuk
ampan. Apalagi sebelumnya Vivian pernah mendengar selentingan, kalau Elang juga sempat menjadikan dirinya target
singkat, "Aku?
minum dengan lambat, konsentrasinya untuk latihan pecah karena sekilas melih
ian penasaran. "Haus? Tapi kamu kayak baru ketem
enak sebelum bergumam ringan, "I
ya Vivian jengkel.
ng asal sembari mengulas senyum tip
mbalas Elang dengan senyum tak kalah
engan isi hatinya, tapi Elang mampu menutupinya dengan baik. Elang adalah pemb
dan penuh damba pada Elang. "Kak El
elah mata sebelum menjawab, "Iya m
ga memanjat dinding yang dilakukannya, tapi karena matanya baru saja
ai saat perempuan itu menamparnya. Bukan! Bukan bagian itu yang diingat Elan
vian yang mengajaknya bicara masih ta
t pada tubuhnya dan berbicara dengan Arga yang masih memega
ke arah Vivian, "Bukan i
hami oleh Arga sebagai sesama pemuda durj
atu kali aja ya?" tanya tegas Ar
an gadis yang sedang menunggunya. "
mu udah bosan sama tuh na
seluruh bagian tubuh Vivian yang sama sekali tidak bisa diseb
ng. Merapikan sit hardness yang baru dilepas dan memberikan benda itu pad
ama memiliki kecenderungan untuk nakal di usia muda. Hanya saja, E
an orang lain saat membicarakan yang bersangkutan, mereka memang tukang isen
latihan, menyapa seperlunya pada atlet lain yang sedang berkumpul di depan wall cli
n, dia menjajari langkah Elang yang berjal
butuh istirahat!" jawab Elang dengan intonasi lelah
sedang menyalakan mesin mo
imana? Aku mau pulang ke
ndapatkan penawaran menarik dari pemuda yang sedan
aja bertanya pada pokok pikirann
il, "Tempat kost k
bah jadi setan, Vi!" jawab E
bunga. Bibirnya bergumam lirih saat menimpali ka
kalau merah merona begitu ... k
Vivian naik ke atas motor dan memelu
kan kampus menuju tempat tinggal semen
ma dua teman seangkatannya. Salah satunya adalah Arga. Mereka bertiga patungan menyewa ru
mbantu yang datang setiap hari untuk menyedi
a. Dari teman kampus yang datang hanya untuk mengerjakan tugas ataupun pacar-pacar
raturan yang dibuat dan disepakati bersama. Jadi, dari jam sembilan pagi sampai sembilan malam merupak
ngsung ke dalam garasi. "Ini t
gguk senang. Bagi Vivian, menjadi pacar Ela
bisa menggandeng Elang, akhirnya membuat Vivian berpikir pin
ya akan berhasil dan dia pas
ggal sama s
n belum pulang!" jawab Elan
an tertawa kecil memik
nyum sekilas, dia mengajak Vivian ke temp
tunya mendinginkan darahnya yang sedang panas. Hasratnya naik mendadak, terpicu w
annya. Melihat Nindya membuat Elang tiba-tiba
the
*