img Gairah Bad Boy Salah Sasaran  /  Bab 5 Salah Tingkah | 13.89%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Salah Tingkah

Jumlah Kata:1722    |    Dirilis Pada: 01/08/2022

dengan melelahkan. Antrian di kamar mandi umum

a di tepi sungai berwarna warni, indah seka

atkan giliran masuk kamar mandi. Dia tidak tega

nyelesaikan mandinya secepat kilat, rasa dingin akhirny

ndya ramah sebelum melang

n dirinya dalam selimut dan tidur nyenyak. Dia sung

raban untuk mahasiswa baru tersebut, dia hanya bisa menungg

ooh sebal, bisa-bisanya dia tadi bergelayut di lengan Elang seperti wanita bodoh d

rkan pemuda yang selalu menggoda dengan senyum menawannya. Jika saja semalam

anya membuat Nindya sesak. Dia memang tidak berpengalaman, tapi bukan be

i meja kerja membahas hasil penelitian dan persiapan seminar dengannya. Nindya tahu betul c

uhan

n ke tenda dengan rambut basah dan wajah tanpa polesan. Tatapan

an hanya dengan membayangkan bahwa semalam dia tidak sengaja mengerang di bawah

menganggap semua telah lewat atau tidak pernah terjadi? La

gan Elang. Dia harus segera memutuskan hubungannya dengan Elang. Nindya harus mundur

g terlalu

ang juga

a itu

dalam beberapa jam, rasanya tidak pantas bagi Nindya untuk bertingkah dan mengaku kalau

masalah dalam urusan cinta? Nindya tidak ma

khawatir, Nindya terlihat baik-baik saja dan cantik natural. Bahkan gaya berjalannya biasa saja, tidak

n hati kerasnya. Nindya bergidik, dia berharap Elang menatapnya sama dengan

dari Elang penyebabnya, tapi struktur wajah Elang yang tidak pernah membuatnya bosan, da

yang terlihat bersih, ups! Nindya memucat s

angan kanannya menggantung di udara, siap

tkan pada otak Nindya yang kacau. Dia tidak suka Elang memperhatik

ari wanita di depannya. Tidak, Nindya tidak boleh melantur jauh. Mungkin Elang m

cerdas, dia hanya bisa berlagak galak. Nindya menepis tangan

Bu Nindya bisa pulang sekarang," jawab Elang dengan senyum memikat. Jenis e

n juga tunangannya. "Baiklah, aku akan membereskan barang-barangku sekarang ju

Elang aja?" tanya Elang

Tambah eda

memoles make up tipis pada wajah. Tangannya cekatan memasukkan sem

patnya berdiri sedari tadi. Mengawasi wanita yang sedang rumit dengan pikiranny

lesai semua," ja

terlihat banyak pikira

a menjawab, "Apa aku perlu mengu

membuat Bu Nindya bahagia ... luapkan s

atau kamu risaukan, aku ingin kita seperti orang ti

masuk ke dalam tenda dan duduk di depa

Wanita yang dia ambil perawannya tanpa sengaja, sekarang justru berniat melepaskannya

b Nindya menatap l

a dengan tugas

litian untuk mengantisipasi kalau kajur menolak ide saya. Ada atau tidak ada saya, kamu akan tetap l

bullshit!" Elang menajam

i sudah berpikir bahwa Nindya baik-baik saja dan akan memaafkannya seiring berjalann

m. Dia tidak memungkiri, cara Elang menatapnya membuat risih dan berkeringat din

akan ada salah paham yang berkel

erapa baby boy jika kamu mau, Nindya

am

ngkap dengan mudah, "Jangan lakukan itu lagi, N

pernah terlibat hubungan satu malam dengan kamu!

wanita pintar yang sengaja menjual virginitas dengan harga mahal pada laki-laki hidung bela

ukan Nindya menandakan

na jika dia murahan, bagaimana dia bisa tet

ata Elang

sudah berhasil kurang ajar memaksakan hasratmu padaku lalu kamu menganggapku perempuan yang tidak perlu

Elang memanggil langsung pada nama karena dosen itu umur

mengira kalau dia seorang dosen. Semua pasti setuju kalau postur tubuh Nindya yang kecil

u dengan rencana Bu Nindya untuk mundur, tapi saya tidak bisa memaksa ibu untuk t

ng! Tidak perlu saling menyapa jika bertemu,"

annya jauh lebih kacau dari yang seharusnya. Elang

ya yang ingin menjauh darinya? Atau Elang hanya kecanduan dengan kera

aknya yang liar terhadap Nindya, Elang juga tahu ka

pun situasinya. Nindya juga boleh melakukan apa saja sesuka hatinya asalkan bukan pendidikannya ya

embantu saya sampai seminar penelitian dilaksanakan, kalaupun saya nantinya harus ganti judul tugas akhir,

p Elang skeptis. "Kam

ggap saja kita saling merugi karena ada hal konyol yang tidak sengaja terjadi!"

engan milik Elang. Ternyata melepaskan diri dari Elang juga tidak mudah. Sejujur

tian dosen pembimbing secepatnya!"

rih di depan bibir Nindya. "Sebenarnya Bu Nindya takut

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY