jualan bulanan miliknya. Tubuhnya ambruk dengan sangat letih di atas meja bersama keringat yang suda
otakku tidak mendidih saat harus menghadap Tuan Arthur nanti?" Gadis itu memilih untuk melakukan beberapa hal keci
kemudian memakan camilan rendah gula yang bisa mengenyangkan, sampai
udut kepala terluarnya. "Ah, apa aku menghubungi Kak Jeremy saja? Aku bisa berpura-pura b
i. Pendekatannya dengan Jeremy memang sudah dilakukan sejak waktu sekian lama berselang, akan tetapi gadis itu m
a sendiri. Yang pertama dia mengucapkan halo dan juga kata-kata sapaan lainnya yang kem
ata cantik dan indah gadis itu mendapati seseorang yang berjalan murung di depannya. "
mata kecilnya. Rambutnya sangat lepek karena minyak rambut, dan pakaiannya selalu saja ke
inkan kuku jemarinya sendiri Don menunduk dalam-dalam. Lelak
k pertanyaan." Akan tetapi jika diminta untuk mengulanginya, Eva juga tidak a
Aku sedang tid
ang kau baru dari mana? Wajahmu sangat pucat dan lebih buruk dari biasa
makasih. Aku memiliki air di mejaku." Terdiam sebentar. "Jadi aku b
at gadis itu merinding di tempat. Dan itu mengingatkannya pada momen
ni terus terbayang di otakku? Padahal harus
yalak pada Don, seakan Don satu renik yang perlu dihimpit agar mau memproduksi leb
n tetapi Don sepertinya tidak menyadari potensinya sendiri, meskipun dia pada dasarnya adalah seorang lelaki yang cerdas. Jika tidak,
minator Alfa?" gagap Don. Keri
nyentak bangun tiba-tiba, dengan mata melotot memerah serta wajah yang keras, kini mulai dipersurut. Merendahkan s
ngguk aga
i kau pasti tau kan bahwa ada seseorang yang namanya tidak boleh disebut saat kau sedang menggosipkannya de
ing kerah kemeja miliknya itu kini dilonggarkan. Seperti panas udara di sekeliling mendadak
kan air minumnya lagi. "Aku terlalu tertutup. Aku
a berputar pelan di atas kursi miliknya. Kemudian jemarinya membuat isyarat agar Don mendekatkan wajah padanya. Setelah memastikan bahwa Don berada
os miliknya sudah bergerak luwes sekarang. Tuan Arthur adalah Terminator Alfa, d
diciptakan oleh Eva untuk Arthur, tiba-tiba saja seseorang menginter
belumnya Eva sendiri sudah menerka siapa yang tadinya berbicara itu. Degup jantung kembali menggila den
u-Tuan A
demi menunggu Don menyelesaikan ucapannya yang tadi ingin menyapanya. Kini mata Arthur hanya b
uk dan kemudian pamit untuk kembali ke meja kerjanya setelah menyampaidengan satu kata paling sederhana sekalipun. Yang Arthur lakukan hany
-dalam, jemari Eva bergerak resah di tempatnya sendiri. Eva tidak tau harus ber
ini akhir dari riwaya
dengan sangat tidak acuh. Langkah kakinya yang tegap dan sangat panjang sudah
ada di dalam kantor milik Arthur yang suhunya bisa memb
yang sangat berkeringat kini menyodorkan laporan yang, untungnya, sudah berhasil dia rampungkan. Sejujurnya ini masih
h lambat dari waktu yang dia tetapkan. Sikap perfeksionis miliknya telah me
telah mendobrak kebiasaannya sendiri, dan entah kenapa bagi Eva
di samping Eva. Dagunya yang kokoh terlihat men
mang membenci hal-hal semacam itu. Karena kesadarannya itu, pada akhirnya Eva berniat un
sudah lebih dulu berkata, "Hebat sekali kau! Baru hari p
*