aman kalau hanya berdua dengan Anwar. Was was,
lantai atas, memb
egan aku teriak.' batin Arin. Ujung ekor mata Arin memperhatikan gerak
i." Perintah Anwar yang
k tu
ja dekat Anwar duduk. Saat hendak berlalu betapa terkejutnya Arin
ini' lirih Arin, saat berada di kamar mandi. Lebih memilih berdiam di kamar mandi, dari pada ia satu ruangan d
anak anaknya. 'Sepertinya mereka sudah pulang, lebih baik aku keluar dan menceritakan semuanya pada
segera beri tahu nyonya." Tekad
sampaikan sesuatu sa
andi. Jadi tolong jangan ulangi lag
a, tapi ini masa
r ya bi...! Jangan pernah fitnah suami saya. Karena saya leb
dengan apa yang aku katakan. Ya Allah berikanlah petunju
. Lebih baik aku tunggu dia pulang. Tapi apa mungkin dia percaya, aku takut ia j
mar K
memfitnah papa. Tapi bagaimanapun juga tolong jangan hukum dia ma, mungkin dia hanya lelah dan tanpa sadar terucap kata k
di? Dan papa tidak berbuat yang
ma dia ma. Gak ada hasrat papa sama dia. Hasrat papa cukup dengan mama." Rayu Anw
an lalu! Papa harus pergi dari rumah ini!" Ancam
mama jangan khawatir ok. Papa
ng mama mau papa teme
enang hati. Jom k
percaya cerita Anwar. Namun kali ini ia mem
idak bisa terlelap. Matanya terus terjaga seperti satpam, tanpa ada
pulang. Jarum jam menunjukkan pukul dua pagi, mata Arin sudah mulai merasa lela
n, tapi belum sempat ia berteri
ih gila lagi dari ini. Jadi mari nikmati, aku cuma mau kamu pe
an, hanya air mata yang deras menjadi saksi. '
inkan pusaka nya yang su
memohon namun sama sekali A
Teriak is
embali burungnya kedalam celana. Dengan lari kecil
jah dan tangan yang sudah di sentuh oleh Anwar. Ia te
na pun caranya. Besok akan aku tunggu wa
ng pergi termasuk Anwar, Arin memberanikan diri untuk telfon Agency.
belum mereka pulang." Arin mel
, apa betul ini
ini
kut saya gak mau di sini Bu, saya takut. Tolong Bu."
mu ceritakan kamu ken
uk rumah itu dan perlakuan Anwar
Tolong." Rintih Ar
tapi kamu gak usah bawa barang kamu. Kamu st
gak punya
hak KBRI yang akan membayar. Seka
. Terima
tidak membawa sehelai baju pun. Ia langsung membuka pintu dan keluar dari rumah itu. Setelah turun lift, ia bing
. Sepi... Ya sepi jarang ada pejalan kaki. Hanya mobil yang berlalu lalang. Sudah hampir setengah jam ia berjalan
a di sebelah Arin Dengan memberanikan d
k, boleh sa
silah
taksi harus cari dima
mau ke
au KBRI
sering taksi lewat. Kalau boleh makcik tau apa kamu ka
g untuk telfon Agency?" Tanpa berfikir panjang
telfon. Baiklah makcik haru
punggung tangan makcik itu. Orang itu terseny
duduk saat ini. Ia pun langsung meneka
ng saya sudah ada di luar tapi
si agar kamu tidak bisa di temukan oleh me
ik
aling aman sekarang hanya di KBRI. Jadi secepat m
n dan berjalan ke arah yang