ntor
kan di adakan
tunggu Arin leb
terus perke
lau macam tu saya kelu
rah pintu depan. Sontak semua staf menoleh. Haikal
Silahkan masuk." J
nak datang, kan saya boleh jemput
nanti merepotkan."
. Dah ada yang punya ke?" Ca
un hasilnya kita serahkan kembali
macam mana perjalananny
ah lancar ta
keruangan Pak Erw
to
as
di dorong o
ni dari Indonesia." Ucap Haik
Suruh masuk
masuk, saling
u. Sangat di sayangkan, tapi kami akan berusaha sebisa
Tapi apapun itu kita tidak bisa menentang garis yang su
et
di mana? Boleh saya
man. Tapi untuk bertemu kita harus tanya dulu pada Sin
O
arena baru saja Haikal pulang kesini setelah
enimbang nimba
?" tany
h." Jaw
saya ke rumah saja, nginep di sana. Da
in menolak tapi saya udah c
acam tu kita di
itu say
melanjutkan ngobrol di sebuah restoran
r, dia ingin menghabiskan waktu sendiri dan
kan membantu kamu. Jika di ijinkan aku akan membawa kamu pergi jau
an har
agi, Roni segera beranjak dari kamar hot
enunggu
Haikal pasti sudah menun
gat, karena akan segera
B
teman yang ada di tempat itu ia mulai sedikit te
kanan untuk staf kantor. Dengan senang hati ia
h sangat menyayangi kamu. Jadi... Kamu harus semangat untuk melawan kejahatan itu, jangan pernah ada rasa takut di hati kamu. Takut lah hanya kepada Allah. Percayalah kamu adalah hamba Allah yang terpilih,
Tutik merasa iba dengan keadaan Arin, hingga tanpa ragu ia bawa Arin ke
angan hidup. Dan saat itu juga Arin berte
tik. Arin tersenyum dan segera membantu Tutik menyiapkan
an dari Sintya. Opor ayam, soto Lamongan, sate, p
menggugah selera, dia mele
n perut lapar ni!" Dengan s
makan." Ucap Arin dengan m
gsung mengambil sate yang leta
banget. Indo
s rasanya?" Tanya
s yang sekarang sedang meeting pasti mereka akan me
knya saya masa
n orang luar jarang makan nasi. Lagi pula
begitu kami ke
erlu apa apa aku a
r Arin ke belakang dulu. Dan sekarang
man
dingan, bahkan semalam saya temani ia tidur.
ia bisa kembali menjadi dirinya sendi
berharap se
eka semua akan turun makan." Perintah Sinty
in dan Haikal sudah sampai kini
kring
jerit jerit m
ada
t Arin, dari
Saya akan segera ke sana." Sam
emarin kan bilang kalau sore mau ke sini.' geram Sintya. 'Ini
mbongan tamu sudah mendekat ke arahnya. Akhi
kan untuk ke belakang mencar
g tunggu. Saya mohon dampingi dia selama saya belum kesana. Mengerti?" Tutik meng
e
a di ruang tunggu. 'Kak Roni' guma
ahan tangisnya ia semakin menunduk. Tutik ya
Arin dengan iba. Mereka melihat denga
n, tanpa di pinta air mata Roni juga mengalir. Kejadian itu membuat Erwin
Roni membawa Arin kedalam pelukannya. Sontak membua