/0/7265/coverbig.jpg?v=a89b30a597ad1f725ca3737d92ff07f5)
Saat pertama kali menjadi pembantu di luar negeri seorang gadis berusia 17 tahun bernama Arin harus menerima pelecehan seksual dari majikan. Dan dia harus berjuang mencari keadilan selama 8 bulan, di Singapura.
Di rumah Arin
"Pak gimana kabar Arin ya? Kok ibu kepikiran sejak semalam."
"Ya bapak juga gak tau Bu, apa lebih baik kita coba tanya dengan nak Roni?" Usul bapak Arin.
"Lebih baik begitu Pak supaya ibu tenang."
"Bapak ama ibu lagi ngomongin apa sih kok serius?" Ana tiba tiba nyelonong entah dari mana.
"Ibu, kangen mbak."
"Ana juga kangen Bu, tapi gimana kita hubungi mbak."
"Besok pagi bapak mau ke PT. Mau cari tau sama Roni. Kamu mau ikut nemenin bapak. Naik kereta aja biar gak mahal."
"Mau. Tapi sekolahku gimana?"
"Ya udah biar bapak sendiri aja. Lagi pula sebentar lagi kamu ujian kelulusan." Timpal Ibu. Sedangkan ana memanyunkan bibirnya.
"Bolos sehari saja Bu, kan gak apa apa. Lagian aku juga pingin jalan jalan Ama bapak." Rengek ana, agar di beri ijin ikut.
"Gak usah. Tetep harus sekolah gak ada bolos bolosan."
"Ibu jahat ah..?" Ketus ana langsung masuk kamar ngambek. Bapak dan ibunya hanya geleng geleng.
Keesokan harinya, sesampainya di PT.
"Maaf pagi ada perlu apa ya pak?" Tanya satpam yang berjaga di pintu depan.
"Saya mau ketemu sama Roni bisa?"
"Apa bapak sudah buat janji?"
"Dua hari lalu dia datang ke rumah saya. Dan bila ada perlu dia bilang suruh datang kesini." Tutur bapak Arin.
"Baiklah bapak duduk di kursi ini. Saya telfon Pak Roni dulu."
"Silahkan."
Satpam itu langsung menghubungi ponsel Roni.
"Maaf pak di luar ada orang yang ingin bertemu dengan anda. Dia bilang dua hari yang lalu anda datang ke rumahnya."
'pasti ayah Arin' batin Roni.
"Suruh masuk dan antar ke ruangan ku."
"Selamat datang pak, kok bapak datang gak ngabari saya dulu?" Sambut Roni dengan sumringah. Mempersilahkan duduk di sofa yang tak jauh dari meja kerjanya.
"Maafkan bapak ya. Langsung saja ya... Kedatangan bapak kemari ingin mencari tahu kabar tentang Arin di sana. Ibu sangat risau belum ada kabar yang di dapat dari Tika. Bisakah nak Roni bantu bapak?"
Sebelum menjawab Roni mengulum senyum. "Baiklah Pak akan saya tanyakan sama Agency yang ada di sana, bapak tunggu sebentar ya." Roni beranjak dari duduknya, segera mengambil gagang telfon.
"Susi tolong bawakan dua cangkir kopi keruangan ku." Dia putus panggilan ke Susi. Dan membuat panggilan baru lagi.
"Good morning Mimi, how are you today. ...... Hahahaha.... Ok lah i nak tanye sikit boleh?...... Ini pasal Arintika.,,..... Yayaya awak taulah apa maksud i..... You are is the best..... Ok thank you sis." Setelah mengakhiri panggilan, seseorang masuk membawa dua cangkir kopi.
"Silahkan di minum pak."
"Iya .. gimana nak Ron?" gak sabar bapak Arin ingin kejelasan dari Roni.
"Kalau menurut pegawai yang di sana, Arin sudah di bawa majikan di hari yang sama. Untuk sejauh ini itu yang di dapat dari Agency."
Bapak Arin hanya manggut manggut.
"Bapak tidak usah risau, bila ada apa apa pasti pihak Agency dan KBRI akan membantu Arin. Dan untuk sejauh ini Alhamdulillah semua baik baik saja."
"Baiklah dengan begini bapak bisa jelaskan sama ibu. Maklum ibu memang berat untuk membiarkan Arin pergi."
"Saya paham Pak, apa yang di rasakan oleh ibu."
"Kalau begitu terima kasih, lebih baik saya pamit sekarang."
"Jangan langsung pamit Pak, minum dulu kopinya." Menyodorkan secangkir kopi. Bapak Arin menerimanya.
"Ya udah ini kopinya sudah habis saya mohon pamit. Sekali lagi terima kasih." Bapak Arin berdiri dan di ikuti oleh Roni.
"Tidak usah terima kasih Pak, jangan sungkan sungkan jika meminta bantuan sama saya. Dengan senang hati saya akan membantu, anggap saja saya seperti anak bapak sendiri."
"Ya saya pamit ya nak."
"Low bapak tadi naik apa?"
"Oh tadi naik kereta, enak biar gak capek." Kilah Mario.
"Kalau begitu lebih baik sekarang saya antar bapak pulang." Roni mengambil kunci mobil di atas meja. Namun kedua lengan Roni di hadang. "Tidak usah repot repot nak, bapak naik kereta saja. Bapak sudah sangat berterima kasih sudah di bantu mencari kabar Arin. Jadi tolong gak usah ngantar bapak ya. Biar suatu hari nanti jika bapak butuh bantuan lagi tidak sungkan." Roni menimbang setiap kata kata bapak Arin. Akhirnya ia paham dan mengalah dengan berat hati membiarkan bapak pulang naik kereta.
Setibanya di rumah bapak Arin menceritakan apa yang ia dengar dari Roni. "Rasanya sedikit lega pak." Ucap ibu Arin. "Iya Bu, semoga mbak dapat majikan baik ya Bu."
"Amin." Di jawab serentak oleh mereka bertiga.
Di Singapura.
Semua sudah pergi beraktivitas kini tinggal Arin dan majikan laki laki.
'Cantik juga minah ini. Seksi boleh di try' senyum tipis terlihat di bibir Anwar.
Merasa di perhatikan tika jadi bingung, ia pun langsung berpindah tempat.
'kenapa tatapan tuan besar seperti itu iihhh' Arin bergidik ngeri kala mengingat tatapan Anwar.
Merasa kalau Arin menghindar, Anwar langsung naik ke lantai atas. 'Tunggu waktunya' serangai jahat saat memperhatikan Arin membersihkan tingkap (jendela).
Arin sudah mulai menguasai semua pekerjaannya tanpa menunggu perintah dari majikan. Sudah hampir dua minggu ia tinggal di rumah itu.
"Maaf nyonya semua bahan dapur dah habis. Besok sudah tak ada lagi bahan nak di masak." Terang Arin saat Kamila selesai sarapan.
"Nanti belanja sama tuan besar." Jawab singkat, lalu pergi meninggalkan rumah. Kini hanya ada Arin dan Anwar.
"Kamu cepat siap siap, sebentar lagi kita belanja." Titah Anwar agak ketus.
"Baik tuan." Dengan segera Arin membersihkan meja makan dan bergegas siap siap. Tidak lupa ia makan satu keping roti tanpa selai. Agar perutnya tidak lapar.
"Kamu duduk depan, jangan duduk belakang. Saya bukan supir kamu." Titah Anwar.
Arin langsung masuk ke jok penumpang dekat dengan kemudi. Ada rasa canggung yang di rasa Arin. Dalam perjalanan hanya keheningan. Arin memalingkan wajahnya ke jendela... Dia mulai gak nyaman karena semenjak naik mobil Anwar beberapa kali melirik Arin. Itu benar benar membuat Arin takut. 'Ya Allah lindungilah hambamu ini' doa di dalam hati.
"Kamu kenapa saya perhatikan dari tadi kok kamu kayak ketakutan?" Tanya Anwar basa basi saat di lift.
"Tidak apa apa tuan." Jawab Arin tanpa melihat Anwar.
"Kamu cantik juga." Tangan Anwar dengan sengaja membelai lengan Arin. Dengan refleks Arin sedikit menjauh. Tragisnya selama di lift tidak ada orang lain lagi hingga itu berhasil membuat Arin semakin takut.
"Maaf tuan, bisakah tuan jangan berbuat seperti itu." Permintaan Arin lirih.
"Maaf..... Oh ya kamu tau gak apa nama alat kelamin laki laki dalam bahasa Jawa." Tanpa rasa bersalah dengan gamblangnya Anwar menanyakan hal itu di saat Arin mulai ketakutan.
"Maaf saya gak tau." Bohong Arin.
Pintu lift kebuka, Tika dengan tergesa gesa keluar dari dalam. Ia merasa aneh dengan majikan laki lakinya itu.
Pernikahan yang di lakukan karena sebuah tradisi dan permintaan, berakhir dengan kematian. Maria yang kehilangan calon suami terpuruk hingga 2 tahun, akhirnya Maria di jodohkan dengan seorang ustadz gaul oleh Hendra Papanya.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata CEO? Angkuh? Kejam? Arogan? Mohammad Hanif As-Siddiq berbeda! Menjadi seorang CEO di perusahaan besar seperti INANTA group tak lantas membuat dia menjadi tipikal CEO yang seperti itu. Dia agamis dan rajin beribadah. Pertemuan putrinya Aisyah dengan Ummi Aida, seorang office girl di tempat dimana dia bekerja, membuat pertunangannya dengan Soraya putri pemilik perusahaan terancam batal karena Aisyah menyukai Ummi yang mirip dengan almarhum ibunya. Dengan siapa hati Hanif akan berlabuh?
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi