img Derita berujung bahagia  /  Bab 3 Sudah minta, marah lagi | 1.71%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Sudah minta, marah lagi

Jumlah Kata:1567    |    Dirilis Pada: 16/07/2022

Bu?" tanya Shaka seten

angan dia mau minta tolong lagi sama

ia hanya cengar-cengir tak karuan saja. Sepertinya dia enggan

an 'Nak' sama seperti aku. Gayanya seperti orang lemah lembut saja, padahal dulu sewaktu Shaka

alnya, dan akhirnya menatap m

dia menggebu-gebu membenci Bang Hakam, namun di depannya dia masih mempertahankan etika kesopanannya sebagai anak, mau mema

dari Shaka. Dan berbeda balik dengan aku, rasanya hati ini kesal pada Shaka

asti akan kesal karena sikapnya yang terlalu ba

ah berbisik padaku, lalu Shaka melangkah, dan dengan santainya di

enyusul Shaka, lalu duduk

ada orang yang kehausan," sin

ndir dengan ucapanku barusan. Ya, seharusnya orang seperti dia jangan dibikin nyaman d

kin tahu aku hanya sekedar basa-basi saja, biar tidak t

h ke dalam dua gelas, tentunya untuk Shaka dan mantan suamiku. Saat menuangkan air minum ke dalam ge

ke beranda depan sambil membawa ai

aruhnya dengan sedikit kasar, hingga air minum tersebut sedikit bercipratan ke meja. Dan Bang Hakam terli

ya aku pun berinisiatif untuk memulainya, agar Bang Hakam cepat mengutarakan apa

ng ada orangnya. Cepat katakan! Ada perlu apa?" Ta

jahnya jika dia sedang susah. Tak seperti dulu yang selalu menatap tega

an, Ayah benar-benar tidak punya uang. Lagipula kan kamu sudah bekerja dan tentunya banyak uang, tolonglah orang tua

arkan demi wanita yang bernama Mira itu. Ya, dia adalah wanita selingkuhan Bang Hakam yang kini sudah menjadi istrinya dan mengandung anak

ara. Aku ingin mendengar apa yang akan d

tri baru dan anak tiri Ayah. Dan sudah aku katakan, aku tak banyak uang untuk menolong hidup kalian. Lagipula itu bukan urusan

orang tua. Berbakti pada seorang Ayah itu wajib hukumnya, Shaka," uja

enghembuskan nafas, demi mendengar ka

Sengaja aku memotong perkataan Bang Hakam. Rasanya rasa

hku dengan sorotan mata y

ng baik-baik, diajarin hormat dan sayang pada Ayahnya, bukan sebaliknya diajarin membenci Ayahnya." Ya, Gusti Allah ingin rasanya aku menimpuk

. Entah apa lagi yang harus aku katakan pada laki-laki yang

juga tidak sayang padanya. Sadar nggak sih dulu kamu menelantarkan Shaka? Sadar ngg

. Dia pun nampak ingin marah padaku, namun demi mengingat niatnya untuk

Shaka. Sedangkan kewajibanku menanggung Istri dan keluargaku." Entah

wajahnya. Sepertinya dia enggan untuk menyahuti perkataan Bang Hakam. Ya, memang jika diladeni ras

inta tolong sama dia? Ya, sudah kesusahanmu itu berbagi saja dengan Istri dan keluargamu saja

ya mantan Ayah, ingat itu!" Perkataan Bang Hakam sudah ngelantur kem

yang semakin ngelantur kemana-mana, akhirnya dia angkat bicara juga. M

untuk lahiran Istri barumu itu." Kata-kata Shaka terdengar tajam. Terlihat benar

sudah mendidik kamu jadi anak yang tidak benar." Gila ini lelaki

dulu tega sama dia, iya, kan?"

enggebrak meja. Kedua matanya memerah, den

elitnya," geram Bang Hakam dengan ge

lihat dadanya naik turun, demi men

rti ini, jadi jangan pernah satu kata pun Ayah mengeluarkan kata-kata kotor pada Ibuku. Ingat itu, camkan baik-baik!" Tan

benar-benar sudah tidak tahan den

ak mau bertemu denganmu lagi! Pergilah!" Aku menunjuk ke arah depan den

ajunya yang sedikit kusut, menandakan dia akan bers

it padaku, bukan?" Sebelum dia bangkit dari duduknya, sempat-sempatnya dia bicara seperti itu. Dasar la

banting kasar pagar rumahku. Untung saja jantungk

h minta, marah lagi," gumamku sambi

ke dalam rumah. Dan klek, aku menutup pintu deng

rdengar pintu diketuk keras dari luar. Sejenak ak

mulai panas dan dongkol lagi, kare

img

Konten

Bab 1 Dasar tak tahu diri Bab 2 Kehadiran yang tak diinginkan Bab 3 Sudah minta, marah lagi Bab 4 Menyesal tidaklah berguna Bab 5 Pelit pada istri dan royal pada selingkuhan Bab 6 Wanita gila yang bertamu Bab 7 Ibu tiri yang tidak punya urat malu Bab 8 Memalukan
Bab 9 Ikatan batin ibu dan anak
Bab 10 Rencana licik Mira
Bab 11 Wajah yang tidak asing lagi
Bab 12 Penolakan tidak bersyarat
Bab 13 Rasa marah dan benci yang sesungguhnya
Bab 14 Orang-orang tidak tahu diri mati kutu
Bab 15 Si pengirim pesan misterius
Bab 16 Siapa malam-malam bertamu
Bab 17 Semakin ingin tahu
Bab 18 Ternyata itu Pak Arjun
Bab 19 Pelakor dan anaknya sama saja
Bab 20 Anak tiri yang tidak tahu
Bab 21 Siapa wanita itu
Bab 22 Anak dan Ibu sama-sama gilanya
Bab 23 Sesuatu yang aneh
Bab 24 Terkejut
Bab 25 Kecurigaan Arini
Bab 26 Sebuah ancaman
Bab 27 Sebuah persekongkolan
Bab 28 Kewaspadaan Arjun
Bab 29 Rencana A
Bab 30 Siapa pemilik mobil itu
Bab 31 Kejadian di dalam mobil
Bab 32 Lolos dari bahaya
Bab 33 Kekhawatiran Arini
Bab 34 Kejujuran Arjun
Bab 35 Membuat perhitungan
Bab 36 Jawaban tepat untuk mereka
Bab 37 Perlawanan untuk mereka
Bab 38 Cepatlah menikah!
Bab 39 Pengambilan hak alih rumah
Bab 40 Mati kutunya orang-orang licik
Bab 41 Kekalahan untuk orang-orang jahat
Bab 42 Darimana Lola mendapatkan harta
Bab 43 Sesuatu yang akan Pak Arjun katakan
Bab 44 Dilema
Bab 45 Mantan istri yang serakah
Bab 46 Mantan istri yang selalu mengganggu
Bab 47 Ketika hati sudah mantap
Bab 48 Malam yang bahagia
Bab 49 Kedekatan Arini dan calon Ibu mertua
Bab 50 Mengunjungi saudara
Bab 51 Adu mulut yang menyisakan luka
Bab 52 Ketulusan hati
Bab 53 Cepatlah menikah!
Bab 54 Kejutan dari calon suami
Bab 55 Kedatangan Hakam
Bab 56 Adu mulut Arini dan Hakam
Bab 57 Sesuatu yang dilakukan Arjun
Bab 58 Sebuah kebaikan
Bab 59 Hari pernikahan
Bab 60 Tamu undangan yang bikin onar
Bab 61 Ketakutan Hakam
Bab 62 Adik untuk Shaka
Bab 63 Nasihat Paman Jaya
Bab 64 Rencana Arjun
Bab 65 Sekarang aku punya ayah
Bab 66 Sentuhan pertama 21+
Bab 67 Perang di sosmed
Bab 68 Ketulusan hati Arjun
Bab 69 Menghilangnya Bu Rumi
Bab 70 Cerita Bu Rumi
Bab 71 Mengikuti
Bab 72 Lebih baik lebih cepat
Bab 73 Berdiskusi
Bab 74 Menjebak
Bab 75 Masuk jebakan
Bab 76 Firasat buruk
Bab 77 Kebusukan Hakam
Bab 78 Manusia berhati Iblis
Bab 79 Kobaran api yang menyala
Bab 80 Bersilat lidah
Bab 81 Rekaman CCTV
Bab 82 Wanita-wanita yang haus nafsu
Bab 83 Permainan cinta Ilham
Bab 84 Bermain cantik
Bab 85 Terima kasih Tuhan
Bab 86 Tertangkap basah
Bab 87 Sebuah penawaran
Bab 88 Hati yang bahagia
Bab 89 Sang penakluk hati, si perayu ulung.
Bab 90 Kemarahan Mira
Bab 91 Obrolan yang membakar hati
Bab 92 Sebuah penyesalan
Bab 93 Dilema
Bab 94 Pagi hari yang terganggu
Bab 95 Saling bersitegang
Bab 96 Tontonan yang menarik
Bab 97 Urusanku denganmu belum selesai, Hakam!
Bab 98 Teruskan saja!
Bab 99 Mendatangi Hakam
Bab 100 Di balik diamnya seorang Arjun
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY