img Derita berujung bahagia  /  Bab 2 Kehadiran yang tak diinginkan | 1.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Kehadiran yang tak diinginkan

Jumlah Kata:1549    |    Dirilis Pada: 16/07/2022

Shaka sibuk berkutat di layar laptopnya. Memang aku akui dia memang anak yang rajin dan peke

yandang gelar Sarjana. Namun hari bahagiaku ini sedikit terganggu, karena adanya kehadiran Bang Hakam dan keluarganya yang datang secara tiba-tiba itu, setelah belasan tahun lamanya kami tidak be

nakan untuk keperluanmu!" Aku ingat kata-kata yang menyakitkan itu,

ka berusia 5 tahun ketika aku dan Bang Hakam bercerai. Sedih memang sedih harus dibuang dan dicampa

uncul di benakku. Hingga tak terasa di ujung ekor mataku menggenang

dih itu dalam benakku. Sekarang aku sudah bahagia dengan anakk

an pintu terdengar dua kali dari luar, dan siapa lagi jika bukan Shaka anakku

etapa sopannya anakku ini, mau bertemu denganku saja harus minta izin

acauan yang ada di wajahku. Sisa-sisa genangan air mata buru-buru aku seka dengan ujung bajuku, agar tidak terlihat jika

lu dia duduk di sampingku. Sejenak dia menatapku, s

punggung tanganku, yang kulitnya lumayan sudah ti

irkan Ibu." Aku mencoba menyembunyikan rasa sedih,

ejenak Shaka terdiam, dan sejurus kemu

a sebenarnya tidak senang bertemu dengan laki-laki itu lagi. Apalagi minta tolong demi

u minta uang, padahal dulu mana ingat dia sama kamu, Nak." Aku pun sama kesalnya seper

ya." Tanpa disangka dan di luar dugaanku, tiba-tiba Shaka berkata seperti itu. Ingin rasanya aku tertawa, bisa-bisanya anakku bisa berpikiran ke arah itu. S

nya. Tujuh turunan pun Ibu tak sudi berbaik hati lagi dengan

n jika itu terjadi, Shaka akan hidup sendiri tidak mau tinggal lagi dengan Ibu, titik." Ter

mbali lagi pada Ibu, setelah belasan tahun lamanya dia mencampakkan kita. Kita berdua sekarang sudah bahagia da

an berisi, tak bisa aku peluk dalam gendonganku lagi. Sekarang Shaka anakku sudah tumbuh besar dan dewas

ak dingin. Kita makan bareng-bareng, yah. Rasanya Ibu sudah lama tidak makan bareng lagi sama kamu. Ayo, Nak!" Shaka begitu nyaman ada dalam pel

Shaka menye

hangatkan dulu makanan agar nanti dimakan tidak teras

ku membawa satu persatu makanan yang barusan sudah aku hangatin, dan ter

air liurku menetes, sudah tak tahan lagi menahan lapar. Dan

-sampai dia tersedak, saking cepatnya dia makan. Dan aku pun sejenak memandangnya dengan tatapan bahagia. Sekarang dia bisa makan enak, makanan apapun

aka membuyarkan lamunanku. Sejenak dia pun men

elagapan, karena malu sudah ket

ama-sama dengan lahap dan penuh suka cita. Beberapa kali anakku menambah makan lagi, rupanya dia benar-benar sedang lapar. Maklum tadi selepas usai acara wisuda aku

dari arah luar terdengar suara ketukan pint

ami, dan mempertegas pendengaran kami, memastika

ni aku tidak punya janji dengan tem

" Aku mengangkat kedua bahuku. Namun sesaat kemudian aku teringat pada Mang Kardi petugas kebersi

itu Mang Kardi," ucapny

ggu." Aku pun langsung menghentikan aktivitas makan,

ernyata orang yang ada di hadapanku ini bukannya Mang Kardi, melainkan lel

menampakkan batang hidungnya l

membuang kasar wajahku

Bang Hakam mem

ta itu yang kelu

il larak lirik ke arah dalam sep

? Apa tadi kamu tidak cukup bertemu dengan Shaka?" Rasanya aku ingin me

n Shaka!" Shaka lagi, Shaka lagi, sepertinya orang ini tak bosan-b

asihan dia capek." Boh

ri raut wajahnya jika dia ing

i!" Usirku, yang sudah tidak tah

nmu, Arini." Lagi dan lagi dia menyertak

kitpun. Bayangkan belasan tahun lamanya dia mencampakkan Shaka begitu saja

an langkahnya terhenti seiring kedua matanya menangka

ta Bang Hakam berbinar-bin

pak dia pun tak suka atas kedatang

img

Konten

Bab 1 Dasar tak tahu diri Bab 2 Kehadiran yang tak diinginkan Bab 3 Sudah minta, marah lagi Bab 4 Menyesal tidaklah berguna Bab 5 Pelit pada istri dan royal pada selingkuhan Bab 6 Wanita gila yang bertamu Bab 7 Ibu tiri yang tidak punya urat malu Bab 8 Memalukan
Bab 9 Ikatan batin ibu dan anak
Bab 10 Rencana licik Mira
Bab 11 Wajah yang tidak asing lagi
Bab 12 Penolakan tidak bersyarat
Bab 13 Rasa marah dan benci yang sesungguhnya
Bab 14 Orang-orang tidak tahu diri mati kutu
Bab 15 Si pengirim pesan misterius
Bab 16 Siapa malam-malam bertamu
Bab 17 Semakin ingin tahu
Bab 18 Ternyata itu Pak Arjun
Bab 19 Pelakor dan anaknya sama saja
Bab 20 Anak tiri yang tidak tahu
Bab 21 Siapa wanita itu
Bab 22 Anak dan Ibu sama-sama gilanya
Bab 23 Sesuatu yang aneh
Bab 24 Terkejut
Bab 25 Kecurigaan Arini
Bab 26 Sebuah ancaman
Bab 27 Sebuah persekongkolan
Bab 28 Kewaspadaan Arjun
Bab 29 Rencana A
Bab 30 Siapa pemilik mobil itu
Bab 31 Kejadian di dalam mobil
Bab 32 Lolos dari bahaya
Bab 33 Kekhawatiran Arini
Bab 34 Kejujuran Arjun
Bab 35 Membuat perhitungan
Bab 36 Jawaban tepat untuk mereka
Bab 37 Perlawanan untuk mereka
Bab 38 Cepatlah menikah!
Bab 39 Pengambilan hak alih rumah
Bab 40 Mati kutunya orang-orang licik
Bab 41 Kekalahan untuk orang-orang jahat
Bab 42 Darimana Lola mendapatkan harta
Bab 43 Sesuatu yang akan Pak Arjun katakan
Bab 44 Dilema
Bab 45 Mantan istri yang serakah
Bab 46 Mantan istri yang selalu mengganggu
Bab 47 Ketika hati sudah mantap
Bab 48 Malam yang bahagia
Bab 49 Kedekatan Arini dan calon Ibu mertua
Bab 50 Mengunjungi saudara
Bab 51 Adu mulut yang menyisakan luka
Bab 52 Ketulusan hati
Bab 53 Cepatlah menikah!
Bab 54 Kejutan dari calon suami
Bab 55 Kedatangan Hakam
Bab 56 Adu mulut Arini dan Hakam
Bab 57 Sesuatu yang dilakukan Arjun
Bab 58 Sebuah kebaikan
Bab 59 Hari pernikahan
Bab 60 Tamu undangan yang bikin onar
Bab 61 Ketakutan Hakam
Bab 62 Adik untuk Shaka
Bab 63 Nasihat Paman Jaya
Bab 64 Rencana Arjun
Bab 65 Sekarang aku punya ayah
Bab 66 Sentuhan pertama 21+
Bab 67 Perang di sosmed
Bab 68 Ketulusan hati Arjun
Bab 69 Menghilangnya Bu Rumi
Bab 70 Cerita Bu Rumi
Bab 71 Mengikuti
Bab 72 Lebih baik lebih cepat
Bab 73 Berdiskusi
Bab 74 Menjebak
Bab 75 Masuk jebakan
Bab 76 Firasat buruk
Bab 77 Kebusukan Hakam
Bab 78 Manusia berhati Iblis
Bab 79 Kobaran api yang menyala
Bab 80 Bersilat lidah
Bab 81 Rekaman CCTV
Bab 82 Wanita-wanita yang haus nafsu
Bab 83 Permainan cinta Ilham
Bab 84 Bermain cantik
Bab 85 Terima kasih Tuhan
Bab 86 Tertangkap basah
Bab 87 Sebuah penawaran
Bab 88 Hati yang bahagia
Bab 89 Sang penakluk hati, si perayu ulung.
Bab 90 Kemarahan Mira
Bab 91 Obrolan yang membakar hati
Bab 92 Sebuah penyesalan
Bab 93 Dilema
Bab 94 Pagi hari yang terganggu
Bab 95 Saling bersitegang
Bab 96 Tontonan yang menarik
Bab 97 Urusanku denganmu belum selesai, Hakam!
Bab 98 Teruskan saja!
Bab 99 Mendatangi Hakam
Bab 100 Di balik diamnya seorang Arjun
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY