img Derita berujung bahagia  /  Bab 4 Menyesal tidaklah berguna | 2.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Menyesal tidaklah berguna

Jumlah Kata:1554    |    Dirilis Pada: 16/07/2022

ra itu yang tak lain adalah Bang Hakam m

ti antara buka atau tidak? Dan sialnya suara ketukan

u. Cepat buka pintunya! Atau aku akan teriak." Suara ketukan itu semakin keras. Bahkan tak

orang tidak tahu diri ini. Berani-beraninya dia

Mengganggu orang sa

pintu. Terlihat Bang Hakam berdiri de

agi?" tany

ku habis," ja

ekilas menatapnya, lalu m

" Aku bertanya kembali, dengan

sama sekali tidak punya uang," ucapny

begitu beraninya, sampai dia tid

ar tanganku dan bersiap-siap untuk menutup pintu kembali. Namun deng

t aku jalan kaki?" Terlihat kesabarannya sudah semakin menipis. R

akan berlama-lama lagi di sini, akhirnya aku pun terpaksa m

jangan pernah kemari lagi," ucapku sambil menyod

an mata berbinar-binar, Bang Hakam

minta uang sama kamu atau Shaka." Tanpa mengucapkan kata terima kasih, dia lang

a butuh sesuatu, dia akan meminta uang lagi pada aku atau Shaka. Memangnya dia itu siapa? Sedangkan dulu jika aku sedang kesulitan tidak punya uang untuk

a Bang Hakam akan balik lagi. Bisa jadi kan orang

aka mengagetkanku, karena saat

bensin. Ya, Ibu kasih saja daripada berisik dia ngomong terus. Di

kesal dan menata

bantu di saat kita kesulitan." Terlihat raut wajah Shaka sedang menerawang. Ya, aku t

Hitung-hitung sedekah pada orang pelit," sahutku

n Shaka rasa dia tidak pernah ngasih," ucapnya serak, seperti menahan tangisann

at di benakku, Bang Hakam pernah sekali memberi Shaka nafkah setelah kami berpisah. Dia melemparkan uang 100 ribu untuk jajan Shaka, dan semenj

nnya. Kamu juga pasti masih lapar, kan?" Tak perlu menunggu Jawaban dari

tangan Bang Hakam. Shaka begitu lahap menikmati makanannya. Seolah-olah dia melampiaskan s

a

h. Rasa kesal ini rasanya sudah di ubun-ubun kepalaku. Langsung

h kamar terlihat Mira datang tergopoh-gopoh menyambut kedatanganku, dan tent

nya dibanting? Kan berisik," sapanya

berhasil meminta uang pada Shaka. Aku malah memilih duduk dan membi

ng kalau kamu tidak berhasil," tanyanya, yang

etus. Boro-boro mau ngomong panjang le

i dengan langkah yang cepat, dia langsu

uangnya. Masa, sih, tidak ngasih uang sama kamu. Atau jangan-jangan kamu yang tidak berani minta uang sama dia?" Tanp

isa beli bensin, itu pun Arini yang ngasih 100 ribu bukan Shaka," ucapku s

0 ribu pada Mira. Terserah dia mau terima atau tidak, yan

ek 50 ribu itu. Lalu dengan kasar dan tidak sop

rlontar dari mulutnya. Padahal dulu sewaktu aku berpacaran dengannya, tepatnya ketika aku selingkuh di belakang Arini, Mira terlihat begitu manis dan memanjakan aku. Bahkan dia bisa membuat aku tergelepar-gelepar dengan rayuan mautnya itu, hingga aku

sa dulu telah menelantarkannya, tak pernah sepeser pun aku memberinya n

aja yang langsung minta pada Si Shaka." Mira bukannya mengerti, malah semakin kacau

memintanya langsung pada Shaka. Ingat, aku ini sudah menelantarkan Shaka. Malu dong kalau minta terang-terangan maksa." Aku

ib menafkahi si Shaka bukan kamu. Tanggung jawab kamu tuh aku, anakku, dan anak yang sedang aku kandung ini," bantahnya

jak dia masih kecil, kira-kira usianya sama 5 tahun seperti Shaka ketika aku menikahi Mira. Aneh bukan aku lebih mengutamakan menafkahi anak tiriku daripada Shaka anak kandungku sendiri? Padahal Ilham sekarang sudah bekerja di luar kota, dan seharusnya dia membantu pe

h memilih meninggalkannya duduk sendirian. Aku bergegas melangkah k

a nasi putih saja yang ada di sana, berarti Mira tidak masak. Ah, rasa lapar

ku yang sudah tidak bisa

img

Konten

Bab 1 Dasar tak tahu diri Bab 2 Kehadiran yang tak diinginkan Bab 3 Sudah minta, marah lagi Bab 4 Menyesal tidaklah berguna Bab 5 Pelit pada istri dan royal pada selingkuhan Bab 6 Wanita gila yang bertamu Bab 7 Ibu tiri yang tidak punya urat malu Bab 8 Memalukan
Bab 9 Ikatan batin ibu dan anak
Bab 10 Rencana licik Mira
Bab 11 Wajah yang tidak asing lagi
Bab 12 Penolakan tidak bersyarat
Bab 13 Rasa marah dan benci yang sesungguhnya
Bab 14 Orang-orang tidak tahu diri mati kutu
Bab 15 Si pengirim pesan misterius
Bab 16 Siapa malam-malam bertamu
Bab 17 Semakin ingin tahu
Bab 18 Ternyata itu Pak Arjun
Bab 19 Pelakor dan anaknya sama saja
Bab 20 Anak tiri yang tidak tahu
Bab 21 Siapa wanita itu
Bab 22 Anak dan Ibu sama-sama gilanya
Bab 23 Sesuatu yang aneh
Bab 24 Terkejut
Bab 25 Kecurigaan Arini
Bab 26 Sebuah ancaman
Bab 27 Sebuah persekongkolan
Bab 28 Kewaspadaan Arjun
Bab 29 Rencana A
Bab 30 Siapa pemilik mobil itu
Bab 31 Kejadian di dalam mobil
Bab 32 Lolos dari bahaya
Bab 33 Kekhawatiran Arini
Bab 34 Kejujuran Arjun
Bab 35 Membuat perhitungan
Bab 36 Jawaban tepat untuk mereka
Bab 37 Perlawanan untuk mereka
Bab 38 Cepatlah menikah!
Bab 39 Pengambilan hak alih rumah
Bab 40 Mati kutunya orang-orang licik
Bab 41 Kekalahan untuk orang-orang jahat
Bab 42 Darimana Lola mendapatkan harta
Bab 43 Sesuatu yang akan Pak Arjun katakan
Bab 44 Dilema
Bab 45 Mantan istri yang serakah
Bab 46 Mantan istri yang selalu mengganggu
Bab 47 Ketika hati sudah mantap
Bab 48 Malam yang bahagia
Bab 49 Kedekatan Arini dan calon Ibu mertua
Bab 50 Mengunjungi saudara
Bab 51 Adu mulut yang menyisakan luka
Bab 52 Ketulusan hati
Bab 53 Cepatlah menikah!
Bab 54 Kejutan dari calon suami
Bab 55 Kedatangan Hakam
Bab 56 Adu mulut Arini dan Hakam
Bab 57 Sesuatu yang dilakukan Arjun
Bab 58 Sebuah kebaikan
Bab 59 Hari pernikahan
Bab 60 Tamu undangan yang bikin onar
Bab 61 Ketakutan Hakam
Bab 62 Adik untuk Shaka
Bab 63 Nasihat Paman Jaya
Bab 64 Rencana Arjun
Bab 65 Sekarang aku punya ayah
Bab 66 Sentuhan pertama 21+
Bab 67 Perang di sosmed
Bab 68 Ketulusan hati Arjun
Bab 69 Menghilangnya Bu Rumi
Bab 70 Cerita Bu Rumi
Bab 71 Mengikuti
Bab 72 Lebih baik lebih cepat
Bab 73 Berdiskusi
Bab 74 Menjebak
Bab 75 Masuk jebakan
Bab 76 Firasat buruk
Bab 77 Kebusukan Hakam
Bab 78 Manusia berhati Iblis
Bab 79 Kobaran api yang menyala
Bab 80 Bersilat lidah
Bab 81 Rekaman CCTV
Bab 82 Wanita-wanita yang haus nafsu
Bab 83 Permainan cinta Ilham
Bab 84 Bermain cantik
Bab 85 Terima kasih Tuhan
Bab 86 Tertangkap basah
Bab 87 Sebuah penawaran
Bab 88 Hati yang bahagia
Bab 89 Sang penakluk hati, si perayu ulung.
Bab 90 Kemarahan Mira
Bab 91 Obrolan yang membakar hati
Bab 92 Sebuah penyesalan
Bab 93 Dilema
Bab 94 Pagi hari yang terganggu
Bab 95 Saling bersitegang
Bab 96 Tontonan yang menarik
Bab 97 Urusanku denganmu belum selesai, Hakam!
Bab 98 Teruskan saja!
Bab 99 Mendatangi Hakam
Bab 100 Di balik diamnya seorang Arjun
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY