ar pertunangannya? Aku dapat infonya dari Bi Inah. Katanya akadnya besok s
e, atau hari raya sekalipun dia nikah atau tunangan ngapain kamu p
Kok kamu ngom
ya begitu! Mereka lebih mentingin si bicth itu dari pada kamu
ejarah hidupnya. "Aku nggak pernah sendirian. Ada Al
mikirin mereka lagi. Aku kasih kamu bebas deh
sih, beb! Emang kamu yang terbaik deh! Bada
ara yang terbaik. Kamu p
pa kan? Mumpung p
n. Senyaman-nyamanya tempat itu, leb
ungkin juga aku tidur di sana
dirumah, bye An
. Waalai
i sampai tempat yang ditujunya mulai terlihat denga
sampai ke danau indah tersembunyi di jalan terpenc
i sepanjang jalannya. Hana saja menemukannya tempat itu ketika dia masih
tanah dan rumput itu, tam
na, berjalan dengan hati-hati dengan tangannya
bukan tempat yang indah, mungkin aku
lai terlihat. "Wahh...Indahnya!" seo
semakin bersinar. Sebuah kursi kayu di pinggir danau adalah tempat favor
ng. Dia berjalan mendekat. Tepat di samping kursi kayu itu sebuah pohon besa
besar, dan bunga-bunga merah cerah. Bunga Flamboyan bersama
. Maka dalam konteks ini, bunga Flamboyan
asa tenang, segar dan bahagia
pohon besar itu. Dia kemudian mengu
a memanggilnya dengan sebutan Queen karena
ah yang menemaninya di danau
h 1 tahun ya? Dan kamu selalu mekar setiap
etttt
uat kelopak bunga flamboya
in bertiup lembut padanya. Membuat
manya Clara, dan dia lebih bawel dan mengesalkan dari pada aku. Aku se
ah menikmati k
yang sama. Eiden memarkirkan
h dulu untuk memeriksa kea
"Astaga! Bahaya banget nih untuk Tuan Muda! Aku saja
i buat pusing dengan jalanan yang licin it. "Pasti
pada Zain yang masih m
ngnya. "Tuan, jalanan di sana sangat licin dan mungkin
Aku ingin kesana. "
menjelaskan.
enjaga? Untuk apa kau bek
d, sabar! "rutuk dewa batinnya. "Baikalah Tuan! "pasrah Eid
kursi roda dan menuntun Tuan
u sesekali rodanya tergelincir dan di
id Kau mau membunu
udah kukatakan kalau jalananya l
gatakan
kk.
ir mati menahan nafas ketika mengir
leh akar pohon dan membuat kursi rod
tika kursi roda Tuan Mudanya berpacu turun
BUNUHKU YA?! " Zain pun tak kalah panik ketika dia teru
an jatuh ke danau d
danya melihat sosok gadis yang berdiri
A?! "pekik Eiden panik ketika Tu
Dan dia menoleh ke depan, dan benar saja . Matanya
"teriak
ursi roda itu. Mata Zain terpejam saat itu seola
erdebar karena ketakutan ketika kurs
am. Sampai ketika suar
ak apa-ap
a kalinya sosok Anna yang tepat berada di depa
Anna bertanya karena pria itu tamp
rsa