an keluar
buh yang terlihat sangat langsing itu tentu menjadi dambaan bagi par
lon putri pertama keluarga Linclon dan ya
pintu kamarnya dan memang
epan cermin dengan gaun indah yang dikenakannya."Yes Ma. Ada apa?" katanya mel
idak salah keluarga Fadekya melamar kamu
Tentu saja. Aku ini kandidat terbaik yang pantas menjadi menantu keluarga Fadekya. Ahhh..
ari putri Mama yang cantik ini. Semoga saja mereka sege
bagai perusahaan mereka yang sukses di dunia bisnis nasional dan internasional. Membayangk
kk
kk
eka mengetuk pintu kamar. Dengan sedikit kesal Renata me
itu berkata. "Ma-maaf Nyonya, Tuan menyuruh Nyonya da
ergantikan dengan binar bahagia dan jangan lupakan pekikan
!" ajak Renata pada putrinya yang deng
Ma. Ay
u keduanya berjalan anggun menuruni tangga. Pikirnya, mereka harus teli
ak ada satupun tamu di sana. Emir, sang suami yang sejak tadi berdi
" pang
g. "Loh, Pa. Kenapa sunyi? Kat
melanjutkan ucapannya beberapa orang masuk ke da
ana?" tanya salah satu dari merek
a saja." Kata Emir de
itu. "Apa ini? Dannn..." kepala Renata menatap ke arah pintu, mencari-cari soso
kepada rekannya. Pria itu tidak lain adalah Eiden ya
besanku?" tanya Renata tak sabaran. Eiden mengg
a saya menolak untuk menga
. "Jangan bercada!" san
uda saya memberikan pesan kepada saya untuk di sampaikan kepada kalian, terutama kepada mempel
astikan jika itulah
lam foto. "Cantik sih! Tapi, kok kayak sesuatu gitu ya.
n padaku, dan semua barang-barang ini a
nikahan yang Tuan muda saya berikan. Beliau memutuskan tidak datang di acara lamaran karena hanya akan datang saat a
ang saja. "Kalau begitu saya permisi. Besok Tuan Muda akan mengirimkan penata rias unt
akan diumumkan di khala
Anda pikir Tuan muda tidak akan me
yangnya tingkahnya itu malah terkesan di buat-buat dan menggelikan di mata Eiden.
kan menerima semua keputusa
bernafas dengan sangat lega. "Buset dah. Enggap banget tuh rumah ya? Pada
impal ke 5 rekannya yang
ikahan dan mengurus semuanya. Lakukan
hut mereka
itu di ikuti 3 mobil lainnya yang menyusul di belakang
sudah selesai T
ak ada balasan, dia pun k
asnya tapi dia yakin bahwa Zain
ya hanya melap
Zain. Walaupun mereka tidak tahu pasti dengan rupa wajah asli calon menantu mereka nam
hanya untuk lamaran. Aku tidak bisa membayangkan akan hidup semewah apa aku setelah
i orang yang mengantarakn ini bilang penikahanmu akan di umumkan di publik! Itu ar
usirmu dari rumah ini, aku bahkan sebentar lagi akan menjadi Nyonya rumah lain di kel
samb