Sekarang kita
anya bilang kalau sepulang mendaftar, mereka hanya akan mampir ke toko a
tadi calon guru lo il
k tangan Renaldi menuju Ayoedi Barbershop yang letaknya tid
nter sebentar,
mbut ditata di atas meja panjang. Banyak pelanggan tidak mengakibatkan para barber meletakkan alat tersebut acak-acakan. Mereka sepertinya dit
ang bisa dibantu, Kak?
ahnya sehalus kulit bayi, bibir tipisnya terlihat penuh dan merona dengan sapuan lisptik warna merah muda, sangat seras
Ka
a? Eh ... anu mau pang
an dudu
gambil kain lebar di meja dari cermin, lantas mengamati beberapa karyawan di sekita
menghalau potongan rambut masuk ke baju atau lehe
foto model rambut berbeda yang tertempel di dindi
Ok
spray ke rambut ikal Renaldi, Renaldi bert
Gue-lo enggak pa-pa, kok," jawabnya.
yunggingkan
lnya enggak memuaskan, K
Ok
ya, ia merenung. Di sekolah barunya, ia harus lebih berani, lebih mudah mencari teman, dan lebih berprestasi. Ia harus bangkit dari masa lalu dan membu
masih SMP kelas satu, tidak berpikir aneh-aneh soal Sam yang sering pulang dini hari dan tidur di siang hari. Namun,
mendiamkan terlalu lama, di hari ketiga, Renaldi mengajak Sam berbicara dan mem
a?" tanya si gadis barber, me
ahun ini, tapi karena setahun lalu Galih menjadi buronan dan
ujar sang gadis seraya memotong ti
o SMP kel
di sebelah sang gadis yang menekuk bibirnya ke d
ap karyawan yang tertawa tadi. "Emang
i namany
Bang." Andin membela diri tidak terima.
kali ini, melihat orang k
terus, nanti guntingnya motong
wan di belakang Renaldi pada
gan tetap. Wanita yang dipanggil "Bu" oleh sua orang di belakangnya terus berjalan mendekat. Ia seperti memastikan sesuatu hingga ketika wanita itu berdiri di belakang Renaldi, ada binar bahagia bercampur haru di mata besarnya. Renald
cantik tersebut, "Kam
berdiri di sampingnya tidak menangkap bahwa sejak tadi Renaldi lupa berk
emilik barbershop
tersenyum kaku. Fakta bahwa nama ibunya dan
ngkal Renaldi dalam hati. 'Bisa saja mere
npa mengalihkan mata bulat indahnya pada Renaldi. "Pelanggan
jamin kakak ini c
*
ntara kios-kios yang berjajar di tepi jalan. Sms dari nomor asing yang sama terus membombardirnya pesan aneh. Awalnya
ali lagi, Sam tidak pernah menceritakan perihal kehidupannya di masa lalu, apalagi sampai membawa nama orang tuanya. Oleh karen
berharap, sebelum chat Renaldi datang menanyakannya, orang itu sudah datang. Bolak-balik
gan rambut klimis datang menghampiri Sam. Bibir tebalnya merekah sinis, sedan
cap lelaki itu usai mendaratkan
an lelaki ini mengenai sifat isengnya. Sungguh, Sam tidak suka
apa
wajah gue. Siap
n, ia berusaha menahannya sebisa mungkin.
rian, Sam. Paling cuma duit lo yang habis." Ia menyeret kursi, lantas dud
"Gue cuma mau tahu sejauh mana
Ayudia, bahkan kebakaran rumah megah nan mewah
gue b
emuin gue karena lo juga mau gue tutup mulut soal Renaldi
ungan apa pun jadi
ggak kerja, Renaldi enggak bakal bisa kuliah dan ... wait, Gravi
ndaftar saja, Sam sudah ha
pekerj
eluarkan ponsel mewahnya. "Liat ini baik-
31 Okto