n-harapan menawan pa
kuharap Kau t
hanya insan
ntan ke
m Ra
~
ug
ang, tempat di mana suara kepalan tangan menghantam rahang. Beberapa lelaki
ya memburu, rahangnya mengeras, dan tangannya
tanya lelaki betubuh tambun ya
bun. "Enggak pa-pa, Pak Yudi. Terima kasih," ucapnya ramah. "Sil
n aktor papan atas. Di hadapan banyak orang, begitu manis, tapi di depan Sam, lelaki
laki-laki dewasa. Namun, cukup mampu membuat Sena meringi
yak
gak ada yan
embeliak ketika Sena menunjukkan foto
jarinya menggeser layar ponsel, menunjukkan kalau dia
u lo?" d
olah, lo kerja." Sena memasukkan ponselnya ke saku
berapa orang menatapnya waspada. Namun, Sena justr
kerja juga enggak pa-pa. Lo masuk penjar
pan Sena. Cengkeraman tangannya menguat, tapi tidak sekali pun memb
lo?" Ia memandang Sam tajam. "Kenapa lo jadi Rahardj
andor pun ia tidak takut. Namun, melihat kilat marah di netra gelap dan wajah geram Sen
cocok jadi pornstar. Itu takdir lo kalau nolak gue," uj
. Pandangannya k
uh anak Wiranti harus menderita. Pikirk
ikut lo ... apa Renal
olah seperti yang lo mau," ja
ngan berat hati Sam menangguk. "Den
asia terjamin, Renaldi a
nti? Bagaimana ia harus menjalani hari-harinya ke depan? Lunglai, ia menerima telepon Renaldi yang menanyakan keberadaannya. Lelaki kurus i
uar kedai. Bibirnya tak henti menyungging senyum miring. Renc
h itu tidak akan berpikir panjang.
*
ual diri. Genangan air mata kembali membasahi wajah tirusnya, lalu secepat mungkin ia seka dengan punggung tangan. Rahangnya ia katupkan a
arang adalah rumah sempit yang dapur akan sempit jika diletakkan meja dan dua kursi
Sam pada kakak dan ibunya yang sama-sama suka menggambar. Dulu, mereka sering mengajarinya cara memadukan
ldi kontan menutup buku sketsanya. Sejak dulu, p
!" seru Sam dibua
wakan sang paman berbinar. "Wah, ada
umis kangkung, tempe kering, omelet, dan makanan sederhana lainnya. Dan ia selalu menyukai apa
ulai sekolah, harus m
uda itu lalu mengambil piring plastik, lantas mengumpulk
h kasih. Bagaimana hidupnya jika tidak ada Renaldi? Mungkin ia sudah memilih bunuh
tap tumbuh, sehat, dan bahagia. Sam sempat ingin mencari Ayudia, ibu kandung Renaldi agar anak itu hidup lebih baik
da transaksi lagi?" ta
ebohongan tergagap. "Hah? Eng-enggak
naldi menyuap l
ia tidak pernah lupa mengatakan hal ini. Harapannya cuma satu; di masa depan, mereka bi
rena Sam tidak memilik
ok nan
ja gue bisa ngelakuin pekerjaan yang lebih ba
nyahut, "Kenapa harus minta maaf? Lo udah jadi manusia hebat buat gue. Enggak ada yang salah sama keadaan ini." Setitik buti
hu kalau tidak ada jalur am
*
1 Novem