ang kamu
ang dari be
yafa me
mp
suara tersebut. Sedangkan Fina, entah s
pak?" tanya Syafa yang han
fa datar, melebih
, bukan waktu bu
ja," ujar Syafa yang hanya men
laporan ini, setelah itu temani saya meeting dengan
ak?" tanya
apa," balas Devan yang s
fa polos. Terdengar beberapa karyawan yang ada disana tertawa mendengar jawaba
kan sekarang Syafa!
i minggu depan." Dev
ah gibahin orang." Devan emang tak habis pikir dengan wani
di gunain buat gibah itu
ung melayangkan tatapan tajamnya sehingga nyali merek
li menatap
ebelum jam makan siang. Kalau tidak, gaji kamu saya poton
g gaji aja pak, gak
nya disin
ap
k ngatur di
ak j
di.
fa menggantung
an pun mulai melangkah meninggalkan
k pernah main-main." D
sung mende
ya aja motong gaji orang." Syafa d
yafa. Ternyata para karyawan yang menyaksi
ng berani ngebantah ucapan pak Devan,"
ih, akhirnya pak Devan dapat lawan
a gara-gara laporan ini gaji pertama ku di potong pula
rtawa melihat Syafa yang terli
*
ran yang disuruh oleh Devan. Syafa m
belum istirahat. Mending aku antar lapo
an tersebut ke ruangan Devan. Syafa meliha
Ia pun langsung masuk setelan diiz
Syafa memberikan lapora
file tersebut dan
hat mengangguk-
menganggap kalau lapor
pamit Syafa yang hendak k
menghentikan langkahnya d
ang pak," jaw
ita akan pergi
masih jam is
pa kalau masih
ak sebaiknya bapak makan siang d
nanti saja di ja
n siap-siap dulu," ujar Nayla yang
alkan Syafa. Sedangkan Syafa dia langsung kembali
la hal yang di perlukan, Syafa
n, namun dia tetap saja mematuhi perintah Devan.
mobil milik Devan. Devan mengendarai
perutnya, karena emang efek lapar.
ut kenapa harus s
yakit mag, itu sebab nya ia tidak boleh terlambat makan. Tapi
emegangi perutnya dan sesekali meringis seperti orang yang sedang menaha
rai Devan masuk ke
Devan menyadarkan Syafa
mobil tersebut untuk keluar. Mood nya hari ini b
i restoran tersebut dan duduk di m
kamu pesan makan siang dulu," ujar Devan y
ti setelah meeting
. Saya tau kamu sekarang
pain dari ta
sung saja memanggil pe
, Devan pun mulai mengatakan
n. Heran karena pria itu
saya seperti itu?"
tatapan nya dan mengacuh
. Tangannya terus saja mencekram perutnya de
ketika makanan nya pun sudah datang i
kanan kamu!
akan makanan tersebut. Namun semakin ia memaksa unt
ahan rasa sakit nya. Hingga akhirn