tanya Mas Heri d
tanya, sementara ibu ge
ong sama anak sendiri?" sah
aru kali ini kulihat wajahnya sepucat i
'kan gajiku itu hanya segitu, bukannya Ibu janji mau
sekarang dan ke depannya ya Ibu harus bisa ngatur keuangan untuk se
seperti melihat pertun
uma jualan seblak untungnya cuma buat jajan Nasya aja
diantara mereka tidak ada yang tahu diri, malah menghinaku ses
aku tak setuju karena biayanya mahal. Namun, ayah mertua bersikeras untuk m
keras untuk membiayainya karena jika mengandalkan gaji Mas Heri tak
us cukup sebulan, aku ga mau sampai kasbon
yang diam membisu, lalu ik
dah nih Ibu balikin!" Wanita paruh baya itu m
mu bisa Segede ini diurus siapa? dulu kamu minum
ah saja melihat tingkahnya, bukan minta ma
tahu tahu terima kasih, dari kecil Ibu yang ngurus tapi sudah besar
ntu keras-keras. Beberapa menit kemudia
natap ibuny
tanya Mas Heri, sep
aya raya ga seperti kalian sudah miskin perhitu
a, segitunya ambisi ibu
, Ibu betul harusnya aku ga semarah itu, maklum dari tadi Amira nyeroco
coba dia baw
a jangan coba-coba menghalangi Heri untuk berbakt
eri buat ceraikan kamu!" lanju
in, adu mulut dengan wanita itu percuma ta
n dan Rista mereka kaya, Ibu yakin mereka ga akan biarkan ki
rdan kerja apa coba? apa dia bisa ngasih uang? selama mereka ke si
mendapat hinaan darinya, air mataku berh
karena nafkah yang Mas Heri kasih hanya cukup untuk dua Minggu, lalu yang d
enyer
n kebutuhan sehari-hari lagi, minta aja sana
s Heri dan ibu yang selalu menghinaku, suatu saat akan kubukti
Nasya makan di luar karena makanan selalu habis, tapi
Ibu udah ga punya duit siapa tahu A
bari Ardan dulu,
lihat sendiri mantuku sekaya apa,
ut dari pada penasaran tentang kehidu
Bu," ujar Mas Heri saat ka
an aja, itung-itung
n aku naik motor sendiri. Tak lama kami tiba di ruma
dah bagus apa lagi dalemnya bisa-bisa kamu
neh sekali dengan ibu rumah
akan takjub," balasku dengan berbisik pula, wanita itu diam
erbuka, kebetulan sekali A
Amira, ayo mas
ini terlihat sepi dan kosong karena me
ertuamu ke ma
. Kalau Rista masih
kebutuhan sehari-hari, kamu ada uang ga? Ibu
dari sorot wajah sepe
u minta sama Rista dulu ya,"
ista sih," sahut
a dipegang Rista, Bu,"
egang istri ga punya prinsip bang
ami juga ditanggung sama Papa dan Mama mertua, y
ternyata Ardan dan Rista
ng pegangan, Dan?" tanyak
iya dia dikasih ATM sama papan
n mengejek, kebetulan sekali ia
aya itu orang tuanya Rista," bisikku
sam