ack On.
nyaaa
gas akhirku pagi ini. Hatiku terasa ringan, sele
re
ah pria itu yang akhir-akhir ini dekat denganku. Tristian Delmar, yang biasa di panggil Ian oleh teman-teman seangkatan kami. Kami dekat sejak se
tanyanya dan a
meninju pelan pipiku sebelum
ia keluar dengan wajah sama sumringahnya den
uda tampan seperti Tristian selalu bersamaku, gadis gemuk kurang gaul. Entah kenapa
n bertanya sambil menarik
rnya dia lebih tua tiga tahun, dia sempat menunda kuliahnya. Ian disukai semua orang. Dan jangan t
b. Yang pasti kami sering makan bareng saa
kan motornya. Aku berhenti saat dia menekan tombol kunci dan suara remoteasa di istimewakan. Memang sebelumnya aku belum pernah diperlakukan seperti ini ol
ikit yuk
puk terdengar. Hanya ada dua kursi di dalam mobil ini
man
a sambil tersenyum
dak akan bilang pada mereka. Toh kami rencananya tidak menginap. Jam dua belas siang kami sudah sampai Jakarta dan Ian mengajakk
Dia terlihat bersemangat dan aku yakin aku terlihat pucat siap
egang tanganku ka
hbac
*
dia, semalem aku gantung balik di pintu kamarnya nasi goreng iga bakar yang terlihat menggiurkan itu.
elama ini kami tidak pernah berhubungan. Cih
kan padanya. Aku tahu dia mengekor satu langkah di belakangku, seolah dia siap
edikit bicara dan bersinggungan walau aku
iasa ... aku h
untuk kembali ke hotel. Matahari cukup menyengat siang tadi dan aku lupa membawa topi. Rasanya ubun-ubunku menyerap
api tidak ada siapapun di dalam. Mesin masih menyala dengan jendela ter
tian menatapku samb
m. Ngapain
ran Pak." Aku berg
enahan pintu saat
kemana yang lain? Aku
Ada nada kecewa disuara itu. Walau dulu kami dekat hanya s
mendorong pintu kembali
Bersikap seolah kita tidak pe
, jangan sok kenal sama saya." Aku mendelik taj
terengah. Aku mendongak saat di dalam lif
a bukan s
elum mengetuk pintu dan terse
eet? Ya ampun k
kan. Aku tidak ingin dia merasa aneh ka
bangunin
eliatan kecapean banget soalnya. Pak Tian tuh emang baik, di
ang. Bukan cuma sama kamu. Sejak dulu juga begitu. Aku m
etuk kamar Leon dan mas Andreas. Kami
antarnya. Lagi, nasi goreng iga bakar pedas yang akhirnya tidak bisa
untuk backsound saat s
eng ..."
l itu membuatku menjauhkan benda tip
ayang. Kamu
ogya, ada
barunya. Langsung keluar kota, Ho
n weekend besok, Rick?"
gen berat ya
ertawa lalu terhenti saat tatapan tajam Tris
ti aku balik aku ci
rdehem saat Leon dan mas
Nanti teleponan l
t. Miss y
erlangsung sebentar saat mata pria itu masih terus menatap. Aku merubah posisi dudukku
rus bersamanya. Tidak mungkin aku meminta pindah team, apalagi pindah divisi. Aku juga tidak bisa
itu menjauh dariku. Aku hanya ingin tentram Tuhan, han
t