tersenyum lebih lepas. Mengangkat tangannya ke rambut dan m
i," pinta sang photo
ayu di belakangnya. Tangannya menyentuh bibir
mur 10 tahun dari Alena tersenyum tipis. Meninggal
sih untuk
berjalan menuju kursi lipat yang tak jauh dari tempatnya berdiri tadi. Se
tretan lagi?" tanya Alena
rsisa wawancara dengan salah satu majalah remaja. Dan setelah itu, kau bisa
air mineral di tangannya sa
kedar wawancara biasa unt
"Aku sangat lelah. Bisakah kit
l. Jika kau penasaran, kau bisa mengeceknya nanti." Setelah mengatakan hal itu, Tamara pergi
rambutnya. Seorang lelaki menghampiri Alena, menyap
el." Alena tersenyu
n yang harus kulakukan." Ia mengangkat dua kamera yang ada di tangannya, memperliha
menjadi teman dekatnya, Daniel," kata Alena. Ia melih
ah Tamara. "Sampai k
jumpa,
ambutnya dan menaruhnya di kursi sampingnya. Meng
" kata Tamara. Gadis itu duduk tepat di depan Alena.
tidak mungkin. Kami hanya
kan tidak mungkin ji
seperti orang mengejek, lebih kepada untuk dirinya sendiri. "Menjadi Leanne atau menjad
ena cenderung pendiam. Bagaimana kau bisa menjalani
gadis yang berbeda memang menyulitkan. Gadis ceria, ramah, dan disukai banyak orang, Leanne. Dan gadis penyendiri, kutu buku, sert
a geluti semenjak usianya 16 tahun. Tak banyak orang yang tahu jika Alena -gadis pendiam dan
enjaganya setiap waktu. Dan untuk alasan yang sama, Alena tidak akan
*
elihat ke arah jendela yang tak jauh dari tempat tidurnya. Wajahnya langsung ia tenggelamkan di b
asih menjadi murid di salah satu sekolah di Houston, Amerika se
i, M
asuk sebagai murid baru di sekolahmu," sang Ibu berujar lembut.
g menggembirakan. Haah, aku yakin, aku akan menjadi bahan olok-olok jika teman-temanku tahu, bahwa aku
tu carilah kakak impianmu itu di l
a bukanlah trend masa kini. Terlebih kota besar seperti Houston. Semua orang
dara kembar, tapi Keene satu-satunya adik yang perhatian padanya, ketimbang Keane. "Alena
ya, Keen." Keane me
hanya berb
elas, jangan dekat-dekat deng
*
terbit. Mereka berkumpul untuk melihat Leanne di sana. Wawancara eksklusif tentang kehidu
anya," gumam satu la
ann anugrah dari langit yang dikirimkan untukku.
sebagai Leanne. Di mata mereka, Leanne adalah sosok gadis impian, malaikat, cantik, manis
. "Leanne itu tidak selevel dengan kalian. Benar kan, Alena?" Kep
gap. Tangannya menyentuh kacama
an bahwa Leanne belum punya kekasih," kata Mika, "musta
saja, atau belum ingin mencari?" Secara fak
h? Mungk
untuk jadi pacarnya. Itu fakta,"
laki-laki berambut ikal. Mengangkatnya ke udara dan mengarahkannya pada satu lak
gai penyangga kepala. Mata coklatnya yang tenang namun tegas memperhatikan gambar Leanne yang duduk sambil tersenyum. "B
ki-laki berambut ikal pada Mika. "Dia
mpir tak bisa dibedakan," sam
erdampingan. Tapi tak pernah sekalipun, Alena berbicara dengan Ray. Ba
Tak banyak teman yang ia miliki selain laki-laki bertubuh tinggi di kelas sebelah. Ia satu-satunya laki-laki yang terli
Leanne itu gadis yang sempurna. Bodoh, kalau ka
. "Tidak semua laki-laki harus menyukainya, bukan?" Sudut bibirnya membe
an Ray. Tak pernah ia melihat waja
kainya, ya sudah! Jangan mengatainya sep
n mendorong kursinya dengan kaki hingga
a itu. Menyeb
a hanya menatap kepergian
apa dari murid telah meninggalkan kelas. Hanya tersisa beb
tuk makan bersama. Kau mau ikut?" tany
an buku-buku ini ke perpustakaan," kata Alena,
an ya." Mika berlalu meninggalk
yang ia pinjam beberapa waktu lalu untuk dikembalikan ke perpustakaan. Saat melewat
ang?" tanya Alena. Keane hanya diam, menuruni dua anak
sendiri sedang apa?" Seperti biasanya, Keane selalu berkat
n buku-buku i
Alena ke tangannya. Alena tersenyum tipis. "Berhentilah tersenyum, dan c
e?" tanya Alena penasaran. Kedua saudara kembar itu memiliki wajah yan
u, urus saja urusanmu sen
ya. Laki-laki itu menggerutu tak suka. Dan itu malah membuat Alena i
Keane. Alena tertawa kecil di sepanj