il untuk melihat pesan yang masuk. Membuka satu pesan yang berada di bagian paling atas, itu dari agency-nya. Sep
Sekitar sepuluh lebih foto dirinya dengan Leanne tampil di laya monitor. Foto ketika mereka berpose d
ay
tikan komputernya saat ibunya masu
a dulu sebelum masuk k
erapa kali, tapi kau tidak
atal dengan sigap gugup. "Aku sedang mengerjakan sesua
nlah sebentar untuk makan malam." Kata
enutup pintu kamarnya. Ia menghela napas panjang. Menghidupka
enempelkan foto tadi ke papan berwarna coklat berisi kumpulan foto-foto dirinya saat masih kecil hingga dewasa, dan kumpulan
" Ray menyentil wajah Leanne pelan. Lalu b
a, menunggui anaknya datang
ay
menatap ibunya yang me
tidak
cap Ray memotong perkataan ibunya. "Biarkan aku saj
*
tersentak kaget. Terlalu fokus pada apa yang ada di dalam
p lokernya saat Ray mencoba mengintip. Ia melirik beber
jakmu
a tak mau dibully satu sekolah hany
tangan Alena secara paksa. Membawa gadis itu keluar dari lorong
ah melewati gerbang. "Kau sedang
hal itu? Ayo, busnya sudah datang." Ia kembal
rhentian bus. Berjalan masuk ke gang kecil dan menemuk
dengan semua barang yang ada di toko tersebut. Dari benda-bend
." Ray sibuk melih
ncin, gelang dan juga kalung yang memiliki bentuk yang cantik. Dari sekian banyak model yang ada. Ia menyukai satu gela
mengambil gelang itu. "Kau meny
gelangn
ntahnya. Alena melakukannya tanpa protes. Ia memakai
ena kaget saat ternyata Ray berniat untu
tanganmu."
pa
juga!" Seru Ray, mengang
, bai
na tak percaya. Ia melirik gelang yang mel
k bagiku." Jawab Ray. "Jangan hilangkan gelangnya.
uh gelang di tangannya. "Eh, tapi apa yang kau beli
sua
an. Ray sedang mengambil dom
ks, C
kulit sawo matang, dan rambut ikal itu tersenyum
dengan senyuman kecil.
i Alena yang ada di belakang
knya yang menunjukkan pukul 5 sore. "Kau mau
pribadi, beberapa permainan mendominasi tempat tersebut. Meja dan kursi yang terbuat dari kayu, mini ba
apa?" Tanya
nan, lalu di lantai atas berisi tempat untuk membaca atau sekedar ingin suasana sunyi. Makanan di sini ju
ma ka
au pes
nmu saja,"
lalu menghampiri seorang pria tinggi untuk memesan makanan. Se
g tutup? Kenapa tidak
pukul 7 malam. Tentu saja tidak ada
napa kita dib
Meskipun tempat ini buka pukul 7 malam, tapi sang pemilik tetap m
rti mengenal tempa
u sering datang kemari. A
ay memiliki sebuah rahas