ata jujur. "Dan pernah bertemu deng
beberapa waktu lalu?" Leanne mengangguk sebagai jawabannya. "Aku tak percaya ini... Apa dia itu aneh? Maksudku,
nyukai Leanne... Aku tidak tahu kenapa, tapi, setiap kali ada anak yang menanyakan tenta
k. Aku yakin, matanya itu sangat bermasalah." Ujar Tamara Ketus. "Atau jangan-jangan dia gay? O
emandang wanita dari cantik atau tidaknya." Katanya lembut. Hatinya terasa hangat saat memikirkan jika Ray benar-benar orang yang tidak meni
kainya?!"
Aku tidak m
matamu yang berbinar, saat membicarakan Ray." Tamara menggel
yang berlebihan. "Kau juga gila, Ta
, Leanne menolaknya dengan alasan ingin berjalan-jalan dulu dan menghirup udara malam yang segar. Dengan penampilannya seba
tungnya, Leanne memakai jaket yang cukup tebal -menutupi t
yi. Telepon dari Keane. Le
Tanya Lea
di rumah Tamara
perjalanan pulang
an Ta
u berjalan
tu. Aku akan
lah bersikap seperti seorang kakak." Gerutu Leanne ke
tunggu saj
lesai mengatakannya, sambungan telepon mati begitu saja. Ia berkacak
g gadis me
h sejak kapan laki-laki itu berdiri tak jauh darinya.
teriak seperti itu dan membuat orang t
ia merasa begitu takut dan ngeri. "Kau... Sejak kapan
lik membelakangi Leanne dan
rcakapannya dengan Keane langsung berlari mengejar R
eanne yang menyentuh lengannya. "Apa?" Ta
erbeda dengan perlakuannya pada Alena. "Aku hanya ingin bertanya, sejak kapan kau mendenga
e tempat sepi untuk menelepon." Cetus Ray mengabaikan pertanyaan Leanne. Waj
perti dipukul oleh benda keras. "Kau benar. Maaf sudah mengganggumu." Tanpa me
an menemukan Alena sedang berjalan sambil menundukkan kepalany
tetap diam dan menungg
nghampirinya. Tanpa menunggu apapun lagi, ia berla
elukan tiba-tiba kakaknya. melingkarkan tangan dengan er
a merasakan tubuh Leanne semakin merapat padanya, seakan mencari-cari kenyamanan yang sejak t
lukmu sebentar sa
a Leanne yang tak berdaya. Kedua tangannya melingkar dengan kaku di pin
membawakan dua kaleng minuman dari mesin penjual minuman
enatap kakaknya penuh kebingungan. Banyak
kan apa yang terjadi baru
Keane merayu dirinya untuk menceritakan apa yang sedang meni
n?" Tanya
u mengatakannya padamu, kau pasti langsung pergi untuk menghajar
seorang yang
tapi juga tidak terlalu menganggu. Mungkin sed
Katakan
u tahu itu. Aku sudah tidak apa-apa... Untung saja kau datang, jika tidak, aku tidak tahu harus memeluk apa untuk membuatku
iri. Membuka kaleng soda miliknya dan memberikannya pada Leanne. "Ini, minum s
t sesuatu, "Seseorang juga pernah melakukan ini
esal. "Jangan samakan aku dengan orang lain.
sih, Keane. Aku sena