tidur dengan (diantara empat) hewan buas yang kadang saat mereka menguap, membuatku merinding. Takut saja jika
di tempat yang sama dengan hewan pemangsa rantai makanan teratas tersebut. Itu cukup menakutkan. Aku yakin, dari
at hewan menatapku, lalu kemudian memilih tidur lagi di lantai, persis seperti anak kucing yang ada di rumahku, tidur setelah merasa perut mereka kenyang. Sesekali mereka mengaum lagi, jelas
ngis? Buang-buang tenaga saja. Amat menjengkelkan. Tetapi apa boleh kat
dan tangan. Aku banyak diam sejak semalam. Leher terasa kebas, kaki dan tangan terasa berat, menahan beban ran
untuk mengikatkan badan ini dengan rantai-rantai karat, pria itu datang. Pakaiannya masih sama, setelan jas rapi, tetapi kali ini menggunakan w
Zacky menyamakan posisinya dengan tubuhku. Jongkok di depanku, tangan kasarny
. Mulutku tidak bisa
ikir malaikat untuk kakakku. Dia menjaga kak Irma sepenuh hati, menyayanginya dan memperlakukannya-layaknya seperti seorang ratu. Tapi ternyata aku keliru. Dia tidak seb
ya kenapa aku melaku
g percakapan. Pria itu merespon cukup tenang, ma
lah primadona kampus. Aku benar, kan? Sampai pada suatu hari, seorang pemuda menyukaimu. Kamu pasti tahu namanya. Dia pemuda yang jatuh cinta
hubungan, tetapi pada kenyataannya kamu malah jalan dengan pria lain. Hei, coba pikirkan dan bayangkan bahwa kamu ada dalam situasi itu. Seorang wanita me
iri, padahal apa yang dilakukannya bisa saja ada jalan keluar yang bisa diselesaikan. Tapi, yah namanya juga anak muda. Kadang mereka masih labil dan belum dewasa dalam mengambil keput
rkan pertanyaan, tidak sabar
kisah selanjutnya." Tangan pria itu menyelinap masuk ke dalam helai r
gis kesakitan, akan tetapi aku harus menahan segalanya. Aku tahu, pria ini p
aku ingin menyiksamu sampai mati. Membalaskan dendam pria yang sudah kamu bunuh empat tahun lalu. Dia adikku. Kamu membunuh ad
a dari telingaku. Tatapan
. Membuatnya jatuh cinta padaku, lalu kemudian aku memperalat dia untuk lebih dekat dengan
-benar telah jatuh hati padaku, maka di saat itu aku akan membuatnya sejatuh-jatuhnya, hingga dia tidak bisa bangkit. Bagaimana caranya? Tentu saja seperti
luarga kalian. Bapak tua dan ibu tua tidak berdayamu itu bakal membencimu. Itu point pertama. Di sisi lain, Irma juga memupuk kebencian pada adiknya. Dalam situa
a. Jelas di sini kamu adalah targetku. Karena sebenarnya sasaran empuk hanya ada pada kamu, gadis tolol itu. Untuk kelua
ta. Sepanjang dia bercerita, aku hanya bisa meluruhkan air dari pelupuk netra. Dia bertindak begitu seakan dia telah melakukan tindakan yang
ghapus air mata di pipi. Aku menangis tanpa suara, m
nal Dion, kan? Jika kamu kenal, maka dia adik kesayanganku. Adik
aat jauh menelusuri ingatan, aku akhirnya ingat bahwa Dion memang seorang pemuda yang empat tahun lalu pernah bilang menyukaiku. Tapi masala
lain. Saat makan siangmu tiba besok, kamu harus berebutan dengan hewan-hewanku. Pokoknya kamu harus bisa
apikan pakaiannya yang tida
ing mentah, aku akan mengeluarkan kamu dari sini. K
-lagi menyisakan aku sendiri dengan empat hewan buas. Aku menangis
apus air mata. Tubuhku terasa lengket, tangan dan sekujur badan dipenuhi debu men
un yang datang bukan pria yang sama, melainkan pria berbeda. Itu pria kemarin. Ras
itu kemudian tepat di depanku, lalu mengisinya dengan air bersih. Di saat bersamaan, cawan air minum milik empa
an manusia sekitar jam tiga sore nanti. Tapi tuan meminta
ut sama sekali, tidak pula pada lawan bicara. Aku bersikap cuek. Aku tak mau menerima welas asih. Aku tidak butuh
bertindak ala kadarnya. Barangkali dia sudah berusaha melakukan yang terbaik. Mau diminu
ni waktunya para peliharaan dan tawanan mandi. Maaf jika kami agak lancang. Sebelum ini kami belum pernah bersikap lembut pad
tu bukan urusanku!" Aku berteriak, kesa
gguk, sesaat kemudian perg
n buas dapat siraman air cukup banyak yang diku
sampai di ujung siraman air, kurasa air itu berubah jadi dingin. Rupanya air itu diganti dengan air es. Tubuhku mendadak menggigil. Tetapi