mil
Gulai D
ar
R.D.L
kembang kempis mencium bau yang amat enak dari rumah gubu
a sebagai tukang gosok keliling yang hanya berpenghasilan dua puluh ribu setiap ada yang memakai jasanya.
a sering melihat Bu Parni menangis, memikirkan nasib keempat a
lauk jika masak lebih dan juga beras. Sesungguhnya ia tak tega memberi na
a ingin membagi ke Bu Parni, tapi untuk dirinya dan keluarga pas-pas
hatinya mulai bertanya, dari mana uang Bu Par
lutnya sendiri. Merasa berdosa sudah berpikiran buruk
at sangat, Sulis memberanikan dir
k disertai tawa ibu bapaknya. Sulis ingin beralih dan memutar tubuhnya menuju arah depan, tapi, tiba-tiba panda
mendekat, saat ia akan menie
rsentak dan memandang ke arah sosok yan
dekat, wajah legamnya terlihat panik saat matanya tertuju p
ngnya kok banyak bercak dara
ya tak bisa bohong jika saat ini ia
buru rusa. Rencana mulai besok aku akan menjual gulai dag
ia sudah sebatang kara. Ibunya gantung diri
. Bapaknya pun meninggal saat usi
knya yang akhirnya meninggal saat
harus bisa mengurus semua seorang
runtun, Parni menjadi sos
apa pun akan aku lakukan demi
saya ke sini. Mau tanya resep, gitu," Sulis menyunggingkan senyum.
mang mau mencicipi daging rusa yang di gulai khas resep kampung s
m saya jual," kembali Bu Parni menyunggingkan senyum dan
h, Bu," ujar
ngan datang dari pintu belaka
nya. Ucapan Bu Parni sungguh sangat membuatny
lagi untuk daging gulainya," dengan wajah yang sulit diartikan, Suli
i tempat sembari menatap langk
enciptakan senyuman sinis yang membuat sia
tak menutup kemungkinan, kamu yang akan jadi bahan baku untuk gulai selanju
, memantik api dan membakar karung beser
aku harus lebih jeli," gumamnya sem
*
tiba di dalam rumah. Merutuki semua
u Parni padanya. Karena memang mengakui ji
dah jauh lebih makmur dan bisa makan tanpa menyusahkannya, b
ff
am. Ia lalu menatap gula
at perutnya keroncongan. Sepertinya g
bil nasi dari dalam magicom dan kembali ke ruang tengah. Ia suda
suapan kuah masuk
nikmat
embuat Sulis merem melek saking enaknya. 'Gurih, sedik
i, kuah dan sepotong daging beruk
enyal, tapi berlemak. Ini enak. Lebih nikmat dari
masih menikmati tanpa banyak berkomentar. Ia mengakui bahwa masakan Bu Parni mem
ng, mata Sulis menangkap sesuatu yang berbeda pada be
dengan seksama. Seketika tangannya gemetar dan
i ... ta
*