mil
Gula
ar
R.D.L
tok
kali ia memanggil si empunya rumah. Tak ada sahutan, tapi kemudian beberapa detik kemudian t
beberapa tempat menatap nanar kedatangan Halimah. Bibirnya berge
...,"
adalah Parni itu segera menyingkir dan menunduk
rok yang membuatnya jijik. Ia tak menyangka anaknya beta
annya saat Parni hendak menciu
berusaha menjawab, karena ia me
i kamar. Baru
Matanya tetap memperhatikan setiap inci dar
ah abis magrib, Bu. Karena t
a permisi Halimah melangkah menuju kamar anak
ap makannya dengan susah payah. Hanya nasi dan sayur, tanp
annya dan melayangkan senyum pada mamaknya yang
mu," semarah-marahnya Halimah pada Gito yang lebih memilih pada istri yang dari dulu ia tentang
mendengar ucapan ibu mertuanya. Ia sadar, memang saat ini su
awat anakku. Sudah aku bilang ka
a ke kening Parni, hingga kepala Pa
mertuanya memang selalu berbuat buruk padanya,
Parni yang hampir saja tersungkur. Beruntung
am
t kejadian tak mengenakkan itu langsu
ungguh sangat keterlaluan. Kantong berisi jajanan untuk keponak
sa Mamak tak berhak berbuat kasar! Mbak Parni jug
enggaman tangan si adik ipar dan berlari ke arah kamar ana
mampu menangis menghadapi sikap mamaknya yang keterlaluan pada istri
jelas macam Parni. Pembawa s
uatan Mbak Parni, tapi kenapa malah marah-marah begini?" Sari kembali m
ya sakit bukan kepalang. Sembari menepuk-nepuk pantat Tono pelan, agar b
bis dan mendulang rupiah, kini ia harus menelan pil pahit akan kehilangan suami,
a amat sakit. Ia hanya menunggu momen berikutnya. Ia
mah akhirnya memutuskan untuk pulang dan berjanji membawa serta anak keduanya, Gi
bawa pergi jauh darinya, tapi Halimah beralasan jika tingg
kata terucap dari mulutnya. Ia lar
engan suara yang ditekan. Ia sudah jenga
ak! trauma liha
ng, Mamak pulang dengan
ujar Sari. Ia berkeras tak
ndiri!" wanita tua i
arni yang saat itu membe
in takut!" sahutnya sembari berdi
menahan mamaknya, tapi Halimah tak perduli. Ia melangkah de
uk menumpang ke kamar mandi. Sedangka
Dapur milik Parni masih sangat tradisional. M
pada pisau besar yang sepertinya bertugas memo
l
g dari belakang. Benar saja, saat Sari menoleh, Parni
pati Parni sudah berganti pakaian dan memak
nak dulu. Mbak ada
enasaran. Mau kemana Parni di ja
na-mana. Tidur di kamar anak Mbak aja," tanpa menunggu ja
ana keadaan mamaknya? mengapa ia melihat Parni amat tenang dan ba
. ia mau
*