.
a hadapi. Fiona mengharuskan dirinya terbang ke negara lain, bukan perihal mencari kedamaian saja. Selain itu, hatinya sangat rapuh dalam
ng pantas ia dapatkan, ditambah dengan sebuah cinta yang dia yaki
osisi Fiona saat ini, apakah pergi jauh adalah pilihan tepat? Setidaknya, Fiona sadar bahwa rasa kasih sayang yan
tak terlihat oleh mata, namun jasanya tak pernah sedikitpun menghilang. Meski jauh
ya, seperti ditohok oleh sebuah tombak besi yang panas, ngilu
bagaimana saat ini? Apalagi dengan adanya, dia. Rumah ini semakin terasa asing untukku. Lagi pula, tidak ada artinya jika aku tetap tinggal di sini, key. A
untuk jatuh dengan bebas. Namun, jika Fiona melihatnya menangis, itu hanya akan memb
da rasa tak rela jika dia harus kembali mem
na, key merasa tak punya
ri keluarga miskin. Tak apa key, setidaknya kita punya ilmu. Dengan ilmu, materi pun akan datang deng
bahkan kakaknya bisa berpura-pura tegar di hadapannya, l
h peduli dengannya, Tak ada yang akan peduli padaku lagi selain kau. Bagaimana jika ada hal yang ingin aku sampaikan, seperti bercerita di saat senja mulai menghila
iona, melihat raut wajah Fiona yang sendu, meski ta
kehidupan seorang Fiona. Anak ketiga dari sebuah keluarga yang tidak pernah mengharapkan kehadirannya. Seor
adanya, sedangkan pada kita bertiga tidak? Bahkan ibu, lebih serin
yang melanda hati kedua gadis muda itu. Key, mungkin be
nya kita masih bisa hidup dengan keadaan yang jauh lebih baik lagi kedepannya. Ka
ukkan pukul tujuh malam, jika tidak pulang cepat Fiona pasti dimarahi