n kedua orang yang menyambut kedatangannya itu, melihat itu Kanaya me
ti oleh seseorang. Mereka bahkan meneror kami hingga kami tidak bisa
nyum kecil lalu menjaga jarak dari Eliza yang sep
ersihkan oleh pengurus rumah." Kanaya berusaha mencairkan suasana, dia tahu Eliza s
amar yang kosong. Pertama kali masuk ke dalam rumah Eliza merasakan suasana dan hawa y
erasa menariknya ke dalam sana. Eliza berjalan tanpa terburu-buru sama sekali, koper yang tadi di
ahal Eliza tahu masa kecilnya begitu indah bersama ayah dan ibunya, dia tahu di sekolah ma
membuka pintu tanpa dia sadari. Eliza bahkan tidak menyadari kalau gagang pintu yang dipega
ngan apa yang mereka lihat, cahaya terang itu tera
n itu, Nyonya! Dia benar-benar dilahirkan dari rahimmu, kekuatan a
n apa yang Eliza miliki. Yang mereka tahu Eliza tidak bisa berubah sebag
ga membedakan campuran yang berasal dari bangsawan dan yang berasal dari warga biasa atau bawahan bangsawan,
yang dia miliki, bisa jadi keinginannya untuk menjadi manusia biasa menyebabkan kondisinya menjadi seperti ini. Sekarang dia sudah kembali ke tempat
tu, saat ini belum jelas apakah Eliza benar-benar manusia serigala atau bukan. Lebih baik mere
g terbuat dari kayu terbaik itu mengeluarkan aroma unik yang menggoda hidung, hiasan kuno di dalam kamar
aku suka dengan kamar in
ut pirangnya yang menawan, dengan kulit putih pucat yang sesuai dengan keindahan tubuhnya. Eliza merasa potret itu mem
puji Eli
tu tidak menawarkan senyuman yang sama. Eliza ikut merasa sedih melihat itu, baju kuno
na Ed
t sebelah kanan, mungkin nama itu adalah nam
keraguan yang mencuat di dalam hatinya
?" tanya Kanaya yan
dengan kamar ini dan Eliza meras
l dirinya, tapi anehnya aku tidak pernah bertemu dengan
potret itu. Kelembutan yang sama saat Kanaya melihat Eliza, Kan
dia menyerah pada takdir hidupnya, Liliana memutuskan membakar dirinya sendiri menggunakan api
anat dan seluruh keluarganya akan dihukum. Demi membersihkan nama keluarganya Liliana mengorbankan diri, sayangnya sang pri
rasa Liliana tidak perlu membakar dirinya hanya untuk membersihkan
tinggi dia memiliki hak untuk membela diri dan menjat
ra kaum bangsawan. Setelah kematian ke-duanya barulah terungkap siapa yang menyebarkan fitnah dan adu domba, sa
itu dengan ayahnya sayangnya Kanaya tidak mejelaskan