uan!" seru Carmen dengan wajah cemberut menatapi May
" bi Lisa menatap bocah kecil yan
ya Carmen tanpa
suhnya neng
buat bi Lisa mengangguk meski heran melihat
lelaki lucu tapi nakal yang berlari cepat men
gu aja!" ucap Carmen
yang cemberut makin ditekuk. "Mana Arimbinya, tante Arum?" tanya Rei mengi
, sudah masu
nya Rei menatap w
asuh neng A
a," ucap Rei menatap pria yang melambaikan tangannya dan
pria yang berlari menghampi
l aku sayang kalo di sekolah?"
, Rei Sayang," ucap Tian sengaja mem
apa nye
cap Tian memeluk erat putranya yang kesal tapi
tah Tian sambil mengusap
ambutnya tak urung membuat Tian dan beberapa orang tua yang m
dibener
mau sekolah, dah Papa," protes
g tampak terhipnotis tak menyadari bisa senorak apa pria itu kalau di rumah, di depan istri dan anaknya. Bocah l
ung berlari untuk segera menggandeng tangan Joe yang bebas. "Let's get in," ajak Carmen semangat
pi merahnya dicium Miranda, wanita
a lambaian kecil bocah yang berjalan digandeng Carmen meski mata abu-ab
k turun dari mobilnya tadi teru
sa hanya bisa diam bahkan lupa pada bekal C
.! t
kan kaca di samping kursi penumpang, "good morning," sapa Mir
umah yang baru pindah bulan lalu,
Bu mir
Jangan pakai bu, it's sound so f
Miranda, saya n
ula kita searah, b
a tersenyum. Tampaknya paham jika bi Lisa leb
ntu penumpang membuat bi Lisa mengan
akasih
i mobilnya. "Terimakasih info tentang pasar paginya minggu lal
-sama
mpat kursus bahasa yang
kata mbak Arum," jawab wanita yang
iranda membuat bi Li
isa?" ucap Miranda sambil tersenyum, me
"toko, yang satu arah saja," tambah bule cantik itu membuat bi Lisa mengangguk lagi
gan jika tak dipegangi Ali, "kenapa Arum harus dapat lelaki
a tau." Ali mengusap pundak Marko berusaha menenangkan
alu mengambil nafasnya begitu dalam beberapa kali untuk meredakan sedikit emosi. Ia menatap tubuh
merangkul pundak kekasihnya, "aku sungguh tak tau, Ko," ucap Ali yang menangis dan di
emungkinan takkan bangun lagi pada Ari
diantara pintu tak percaya deng
ng menoleh pada si p
Marko yang hampir saja memberi b
engah pintu dan menarik nafas panjang menatap Bagas yang wajahnya pucat
tak nyata. Apa yang ia dengar tentang batang otak Arum y
ikatakan dokter tentang kondisi Arum yang ti
D sekarang terbaring di atas bangsal yang tepat berada di depan matanya. Tubuh sahabat perem
s?" tanya Ali terde
o cepat membuat Bagas menatapnya. "Kenapa? Kaget?" dengus
anya begitu emosi dan tampak sangat menahan dirinya untuk menghajar pria
segar dulu," ucap Ali menarik tangan Marko yang ingin menolak tapi akhirnya keluar juga
ya itu kini. Seolah ia hanya bernafas karena hal itu wajar dilakukan. Bagas hanya terus
ada tubuh. Wanita yang tak akan bangun lagi menurut ilmu medis. Dan seandainya p
jantung dan nafas Arum masih ada.
anya dengan
__
.. terimakasih sudah baca, jangan lupa