g menutupi tubuh gadis tanpa pakaian yang tampak lelap s
las Zizi menarik selimutnya
rmu, bukan?" tanya Seth membu
ng langsung berlari ke kamar mandi. Membuat bule bermanik a
th menyelimuti tubuh tanpa baju mi
akkan hamil." Jawab
th membuat Zizi menatapnya lekat. "No hard feeling, Baby. It'
Zizi membuat Seth meng
yang tercengang. Ia kembali menatap keluar jendela melihat ambulan keluar d
ang sudah keluar dengan melilit
n?" Seth menatap Zizi yang diam. Wajah gad
... k
baru keluar dari rumah itu," jawab Se
n pandangannya cepat lalu meraih pakaian berserakan di atas lantai dan
mau ke
pa
g memakai pakaian tertutup. Lalu berpikir apa nama pakaian yang sedang dikenakan wani
id
enoleh pada Zizi yan
yang hanya tiga potong itu. "I- ... I don't have a good relation with her. That's all," ucap Zizi lal
wab seth pada akhirnya setelah menatap gadis yang mesk
istrimu, aku tak ingin terliba
gaimana
Jangan libatkan aku! a
jika tak ingin terlibat lebih, tutu
Menembus jalanan dini hari yang seakan tak mengenal kata lelah. Ia
mata sembab dan hidung merah di kamar bi Lisa. Tangan kecilnya terus
ggu, ingin mendengar kabar tentang keadaan nyonya rumah tempatnya bekerja. Wanita baik dan lembut
isa yang selesai menjalankan solat subuh itu terdengar begitu tulus, lalu menatapi gadis kecil yang tertidu
ikit ragu wanita yang memutuskan keluar dari kamarnya itu membawa lap dan air dalam ember. ia memb
.. kri
Lisa berlari cepat menghampiri meja telepon dan
al
ini
gaimana- ... mbak
..
a menggenggam gagang telepon di tangannya erat. Tak
tanya memanas saat kata 'mati' memenuhi ujun
tiba sudah berdiri di depannya lalu n
nangis lagi, kapan mama pulang, ma?" ucap bocah yang tampak semangat t
membuat bi Lisa menggeleng pelan. "Terus kok gak ada suara mama? mam
a mobil wiu-wiu, mama sakit apa? Aku mau ikut mama kh-" ucap bo
yang. Ini
rim mau kesitu, Om. Arim mau ketemu Mama,"
ak tadi, beneran deh Arim gak akan nangis," ucap Arimbi membuat bi Li
Om bicara sa
bi Lisa yang memperlihatkan
mput Arimbi buat
Arimbi yang jadi
a beberapa saat, "...
an
. tapi Arim harus deng
bi cepat tak lag
an
bi lalu menata bi Lisa yan
n bi Lisa hanya mengiyakan setiap ucapan Ali, sesekali menatap nona kecilnya yang menatapiny
i~?" tanya bocah yang tubuhnya sedang
u dapat nilai A bisa
buat Bi Lisa tertawa melihat nona kecilnya memiringkan kepalany
, tapi nilai A lebih ba
p matanya merasakan guyuran air dari shower
duki bocah yang lalu digendon
senang kalau ak
cil dapat nilai A." Jawab wanita yang mendapati
," ucap gadis yang membuat sang bibi terd
dapat nilai bagus." Ucap wanita yang meletakkan Arimbi di ata
ebentar lalu kembali pada- pada korannya atau berdiri, terus pergi. Beda sama papanya Rei yang akan bilang Rei anak pintar meski Rei
isa pada Arimbi yang me
lus kepala Rei kayak gini nih," ucap bocah kecil yang belum memak
apan mata bulatnya disipitkan dengan senyum membuat sang bib
an papanya
memperagakan tatapan Bagas yang tak perduli, "terus papa balik lagi baca koran. Papa kayak gini nih," ucap
arus terus pake
ak ba
bayi. Nih, lihat a
jadi hangat dan kita
aku pake minyak bayi?" tanya b
ibi aja
ner
bi Lisa membuat Arim
bi gak b
, belum ma
ya Arimbi yang matanya membesar tiap kali men
alau mau tidur biar nyamuk ja
nya? Kamar Arim gak ada, ter
is kecil yang berlari masuk ke dalam gedung ramai dengan suara-suara anak kecil. Meninggalkannya yang baru hari
ski sang bibi merasa sedikit heran apa yang dilakukan wanita yang wajahnya kaku itu berdiri
imbi 'kan? biasanya be
hari ini saya
apa kalau
kecil dengan pita pink di rambutnya, berlari
lan duluan!" sungut Carmen yang kesal pada wanit