g tersenyum masam Edward segera melerai tangan Hardin dan Meghan yang sedang berjabat
di hadapannya. Tubuh Meghan sangat indah bak sebuah jam pasir. Dia memiliki bokong yang besar dengan ingkar ping
h melihat semuanya
ya Julio mengadakan sebuah sex party di Polandia. Pesta itu Julio gelar untuk merayakan ulang tahun Hardi
inya tiba di pesta, Julio dan beberapa rekan
yang sedang terlentang pasrah di tengah ranjang di kamar itu. Tubuh wanita itu hanya dibalut sehelai l
ariknya untuk segera menggumuli wanita itu. Julio dan yang lainnya hanya menonton saat
sang, dia tahu betul malam itu dirinya telah merenggut kebanggaan wanita
an wajahnya mengingat betapa m
tah dari Julio sekali pun. Karena rekannya itu mengatakan, jika wanita itu su
ekitarnya. Sial! Hardin segera memalingkan wajahnya saat Meghan menatapnya. Wanita itu m
a dan kejadian malam itu. Namun entah kenapa dirinya mera
! Kam
ama di Polandia. Oh, tidak. Sepertinya dia sudah tidak waras sekarang. Meghan bukan lagi wanita bayaran yang
a Edward seraya menunjuk pria muda di seberang meja makan dengan garpu di
t yang tampak canggung. Bibirnya tersenyum gari
eran Jerman-Rusia itu. Handsome, namun bukan itu yang mengalihkan dirinya. Justru bibir itu yang tampak seperti telaga kenik
emasukan potongan daging panggang itu ke dalam mulutnya. Dia menguyahnya
e kantor. Mulai besok kamu harus mengurus perusahaan," tukas Edwar seraya menatap pada Hard
snya. Mungkin memang sudah saatnya ia menjadi pria yang bertanggung jawab. Setelah se
din bukan darah dagingnya yang sebenarnya, namun baginya anak hasil perselingkuhan istrin
h datang padanya dalam keadaan hamil tua, Edward tetap menerimanya dengan tangan terbuka. Sebenarnya dia
nghabisi pria itu. Namun dari beberapa perkelahian mereka, dirinya tak pernah bisa lebih unggul dari Daniel
tlah," tukas Edward seraya mengecup pucuk kepala wanita di hadapannya. Keduan
ya sedang berbasa-basi saja. Karena sebenarnya dia leb
a menjagamu juga. Aku pergi," balas Edward. Dia melepaskan genggaman
i. Dia melambaikan tangannya pada Edward saat pria itu memasuki pintu mobilnya. Bagus, pergilah kemana pun! Bibir
un dia sangat terkejut mendapati Hardin yang sedang berdiri di hadapannya saat ini
Tak ada ekpresi apa pun di wajah tampan itu selain s
melewati pria tinggi kekar di hadapannya itu. Bicara? Bicara apa? Dalam hati bertanya sendiri d
duduk pada sofa panjang di ruang santai. Seme
dengan ekpresi yang sulit diartikan oleh Meghan.
h kasar seraya mengangkat sepasang netranya ke wajah Hardin. Jujur saja, daripada menjadi anak tirinya, pria itu l
kamarku
a pada pria berkemeja putih di hadapannya itu. Lengan kemejanya dilipat sampai ke siku, menampilkan otot-otot lengannya
atan lagi pada Meghan untuk bertanya. Pria itu segera mencekal lengan wa
pa ini? Kenapa pria itu memperlakukan dirinya seperti seorang wanita yang telah dibelinya. Hardin menyeretnya tanpa men