hidangan di meja makan. Usia para pelayan wanita itu sekitar 25 tahunan. Mereka memiliki postur tubuh tinggi, langsing dan wajahnya lumayan c
sedang berdiri sejajar dengan tiga pelayan wanita itu. Mereka me
an dalam pada pria itu. "Kamu si tukang yang semalam, kan?" tany
an yang sudah bekerja sekitar tiga tahun di mansion itu. Andreas juga merupakan pelayan multi fungsi. Tak hanya bekerja sebagai juru
u ia tinggal di mansion Edward yang lama. Namun setelah dirinya menempuh pendidikan kuliah di Jerman
Hardin, dia tetap melelangnya. Karena tak hanya kenangan manis saja yang tersimpan di mansion itu, tapi juga kena
engganggu tidurnya setiap malam. Dia menderita dan ingin melupaka
mengetahui semua itu. Baginya Edward adalah
guk setelah mendenga
ukkan wajah kagum pada Hardin. Sebagai wanita mereka mengagumi ketampanan dan kharisma Tuan Mudanya itu. Na
n." Andreas sedikit membungkukkan tubuhnya menyambu
h yang sedang dilahapnya. Dia lantas segera mema
laparan. Buas dan liar. Meghan segera menggandeng lengan Edward. Bibirnya tersenyum
k. Ia menarik bangku untuk Meghan duduki, lal
emburu di hatinya. Terlebih saat Edward menyuapi Meghan sarapan.
da Edward. Bangku mereka bersisian. Telunjuk Meghan menelusuri waj
k itu melihatnya yang
istri ayahnya, dia harus melupakan kejadian semalam. Namun tidak bagi Meghan, dia akan
ik sekali, namun Hardin segera memalingkan wajahnya ke lain arah. Sial! Jantungnya bergemuruh me
merekomendsi Hardin dulu pagi ini," ucap Edward seraya melpaskan tanga
Hardin. Kali ini ia berhasil menangkap pandangan
nya segera meraih tisue guna menyeka bibirnya usai sarapan. Kemudi
ali merasa panas-dingin. Tangannya segera meremas bagian depan celananya di bawah meja. Oh, shit! Dia merasa Meghan seolah seda
*
ng mereka tumpangi. Meghan turut serta ikut dengan mereka. Di dalam mobil Meghan kembali me
z duduk pada bangku di samping Hardin. Asisten Edward itu tampak tesenyum sendiri
ampai lari ke kamar mandi setelah mendengar rintihan dan desahan Meghan di dalam
dahal Edward hanya sedang membantunya mengoleskan lotion pada tangannya. Dia tahu Hard
ng meremas bagian depan celana kainnya. Kedua mata
karena Hardin segera memalingkan wajah dari Ernez. Pikirannya menja
erubah sedikit posisi duduknya agak membelakangi Ernez. Tangannya semakin kencang mencengkeram batan
CEO utama Babel Company Group." Edward meremas satu bahu Hardin seraya mengib
kan para staff wanita tampak memandang kagum pada Hardin. Mereka tampak sangat senang putera bosnya itu kini me
itu memberikan ucapan selamat pada Hardin dengan berj
hanya menoleh, namun kembali sibuk dengan para staff. Sementara Hardin segera mundur
ol s
ia juga tak mengerti. Namun hatinya sangat ge
h. Kemana perginya Meghan? Dia mulai gelisah dan cemas. Sampai akhirnya ia melihat Meghan yang baru saja kelua
un dirinya tak diberi kesempatan untuk bertanya lagi, karena Hardin
wajah Meghan. Napasnya terdengar m
eran dengan jantungnya ya
ca
Pikirnya masih dengan tatapan heran dan mencoba mencari jawaban dari sepasang bola