or
ebut cirinya, aku hanya mengiyakan berharap itu benar orangnya. Sampai lah di sini, jalan kecil aku turun. Mobil kutitip di depan rumah toko kue. Aku bertanya pada beberapa orang lagi,
ikanmu. Mama terima sebesar apa pun amarahmu, asal k
dua kos empat pintu, posisi saling membelakangi. Sepi, semua pintu tertutup rapat aku celinguk mencari orang untu
. Tepat di depan selasar aku berdiri, memandangi lagi alas kaki yan
di dalam ...? Tidak! H
nnya pun tak dibuka. Pasti aku
. Bibir ini terkatup kelu. Ten
suara dari dalam minta menunggu. Jantungk
sedikit, keluar kepal
siap
metar, kata ini su
a aroma yang tak asing di hidung dar
uat, ia yang bingung melihatku jadi kaget,
Bu?
an pintu kamat tubuh ini langsung hampir jatuh. Berpegang
ama .
ntai dengan badan tertutupi selimut. Denok kebingungan, ia makin menutupi badan dengan kain biru itu, lal
ta masih melihat padanya. Rasa tak
nya menutupi bawah tubuh tanpa benang. Ia pun memakai pakaian sambil menutupi diri denga
ada air mata. Rasa ini sulit dijelaskan. Otakku kosong tak bisa ber
af ... maaf ...." Denok t
, melihat wajah anakku itu lamat-lamat. Ia terisak dengan mata takut, pem, Ma. Maafi
teguk susah payah, habis segelas itu baru terasa bisa mulai jalan otak. Keja
ndu dan lekat, kusentuh pucuk kepal
mat terucap bersama luruhnya linangan air mataku, makin deras saat
apaknya membuat kesalahan terbesar ..
uruk yang mungkin sudah digariskan aku menangkup kedua pipi putriku. Jerry ikut duduk di depanku, mereka berdua mengaku
a Denok. Ternyata itu April berikan, film barat yang
pantas, hah? Kenapa mau aja disuruh, lalu tidak mik
ernoda dan hubungan ini terlalu jauh. Aku mencob
iran dengan sejujurnya, dan apa yang m
yang masih t
ng tua harus ada sebuah keputusan tegas dan itu sudah terpikirkan
rtekan dengan hutangnya. Aku menunggu giliran bicara, membiarkan ia melep
entang masalahmu, Mas. Aku
ndapat apa-apa. Hal yang membuat Denok marah padaku. Lalu, tangisan putri kesayangan kehilangan mahkota, akibat tontonan yang s
gemerutuk. Kubiarkan ia putar ulang, dan ulang, memastikan pende
ernikahan kita, Mas. Nodanya t
rupanya ia menyusul sua
aja! Orang-orang itu nagihnya
melipat tangan. "Ja
han. Wajah itu cemberut menatap Mas Dan
napas. Fir
! Pl
ak tangan Mas Danang men
kamu sudah kuasai semua, ia sengaja memiskin
kulan ketiga memb
tara ini, jadi tak perlu melihat apa yang terjadi. Kubiarkan mereka sudah saling pukul,
rang bapak tetang
ereka harus pergi dari rumahku. Aku
Apa-apa
anggu dengan istrimu, terganggu dengan hutangmu, dan urusan gono gini yang belum seles
ihat berbinar. Mungkin kabar itu langsung m
ku tidak mau
etemu di pengadilan!" Aku gega
Danang memaki perempuan yang
milukan, tapi April memang pantas menerima tamparan, bahkan yang
kin deng
menatap penuh sayang pada tiga anakku d
ama. Doakan saja semua yang
aik untuk Mama. Mama wanita
Tetap semangat, belajar sebaik m
pat membuat mereka menangis saat mengetahuinya. Bungsuku itu sedang kumasukkan di pondok sampai nanti lulus SMA, untuk mengalihkan ia dari
salahan kemarin diberi kesempa
ir kita sedih, kita
kucing jenis Persia, warna putih dan abu. Hewan lucu itu ada di pangkuan Nay
Mas Danang sebagai kepala rumah tangga tak akan menghap
a akan menjadi miliknya. Aku tak peduli lagi, yang paling berharga adalah anak-anak. Kesalahanku sempat bertahan untuk anak
u pabrik bata. Dan harta lain yang memang atas namaku, Almira, juga Naya tetap hak anak. Kami
mlah kecil, aku meragukan ia bisa memenuhinya. Tak ingin memikirkan atau berharap banyak ak
ku menengok layar ponsel
hatnya. Sekejap mataku membulat
uk. Entah dari mana
gar kabar baik," go
kin pecah. Ya, orang di video itu memang pantas ditertawai, bahkan dil
. Terlihat belanjaannya penuh satu trol
banyak banget." Ia ada di depanku,
melihat arahku sambi
berisi dua kotak susu tulang. Garis bibir sebelahnya menaik. "Bagus itu buat tulang ya
mu nangis. Hati-hati lho, video mesummu itu b
a pasti sy