or
gan pintu tidak dikunci!"
kaget lihat pemandangan ba
ghadap tembok berbalik. "Bagaimana
enutupi celana bagian depan. April yang memakai terusan di atas lutut
. Aku kebetula
l menahan badan yang gemetar. Lelaki ini benar
ram ini memuncak, ingin kujambak rambut pirangya. Wajah itu sekarang memang makin cant
at nongkrong b
kakakmu. Panggil
, tanpa melihat Mas Danang. Meminta
k ada batas laki-perempuan? Buat kamu itu biasa kan?!" kutekan setiap kata biar Mas Danang mendengar jel
Mereka masih muda,
imana dulu? Silakan orang ini mau jungkir
p-usap rambutnya dengan jari. Andai jadi penj
k ini. Oh, orang sepertimu pasti tak akan paham apa i
di sisa yang sudah kamu bayar itu akan nutupi pembayaran bulan
. "Tapi ini suda
ereka berdua menatapku den
gai ibunya aku berhak mengatur aset anakku.
ukan dengan seorang pemuda berwajah mirip aktor Korea
gkah melihat ap
ngnya, Beb. Ak
ng tadi terbungkam. Merah padam mukanya
hah?! Apa-a
ojok ruang. Wajah
il. Muka pemuda itu terlihat dalam pengaruh
at April terpekik. Ah, urus tuh urusan kalian.
iga orang itu. Aku hanya menatap pajangan pakaian yang t
ongan mereka. Dua orang itu nyicil avanza dan sedan pada teman Cece secara pribadi, tapi sering nunggak dan sulit ditagih. Sisa sewa yang masih 4 b
menghindar kontak mata kalau kami bicara, itu pun kupaksa,
ar." Aku mengikutinya ke kamar, ia urung mau menutup pintu dan
. Ia berbaring memiringk
tuk.
punggung t
ah. Tapi mama belum tahu salahnya di man
ni tersayat saat buah hati memil
dah siap bicara mama akan sediakan waktu special,
r kamarnya dengan bola mata terasa perih. Mungkin aku perl
ngajak Denok ke mana ia mau, makan apa, atau main ke tempat saudara pun
on dari guru Denok,
sedang lihat pembuatan bata ekspos produk baru kami, bata hias yang b
g menyampaikan permasa
respon, kami minta Ibu ataukah Bapak bisa hadir ke sekolah untuk membicarakan in
at itu dikasih k
hari
am mengin
n, padahal kami sudah beri sangs
n gerbang? Meskipun ia bisa naik motor aku belum izinkan berangkat sendiri, lalu jam
Denok pernah sakit
ab. "Seingat saya tidak pernah sa
, nilai semua pelajarannya terus merosot di bawah
kupijat kening yang berdenyut. Aku menoleh pada karyawan di sa
ia nginap di rumah April saat aku dan Mas Danang men
ma kami sebagai orang tua memerhatikan l
ran buruk hadi
mat tepat menanyakan pada anak itu. Denok tadi malam nginap di rumah ayahnya. Hari Sabt
di ma
agi di ru
O
apa,
nok di
Jalan katanya. Kenapa? Hubun
udah,
an degup jantungku tak beraturan. April sudah kutegur tidak boleh baw
kota. Menelepon Denok dua kali
ang? Temanin mama
, menunggu. Kulirik lagi layar. Dibaca. Lalu t
it menari pada layar hape, a
r menunggu
bikin masak sama Kak Ap
nak, refleks
pur. Merasa tak beres aku teruskan melaju. Jantung ini sudah tak karuan, putriku t
lihat ada dua lelaki tinggi besar
ar dari mulutnya melawan. Seper
an. Beberapa orang memang tengah keluar dari rum
apa,
aksa, sekarang apakah lagi yang d
bertampang sangar itu balik memar
Mereka makin kesulitan keuangan, beberapa kali teman dekat katakan Mas Danang mencoba cari pinjaman la
Mas Danang makin ekstra keras gali lubang tutup lubang. Padahal aku menanti
ir mereka?! Tujuanku
sangar mendorong April, membuat perempuan itu tersun
Dasar ...!" Mulutnya terus mengumpat, m
lop gegas pergi. Tampak sebagian ua
aku beralih padanya, ia tengah
darahnya sendiri. Perempuan bercelana jeans pen
Kucengkeram l
Sak
perti gunung berapi siap meletus. Muka masam t
carnya mungkin!" Ia mengi
n kuat. "Pacarnya
, Denok itu buk
ng sabar tak bisa berniat membunuh? Oh jangan salah, itu bisa saja muncul d
kan siapa pacar Denok, di mana?! Ini past
biarkan aliran darah dari pelip
hat sama ibunya yang cuma mikir duit. Bisa saja sekarang
r, tiba-tiba meras
erah kampus Unpar, pacarnya kuliah jurus
"Makanya jaga suami, jaga anak, jangan bisanya kuasai hart
k rumah dan melukai orang ada pasalnya sudah