or
tukku memutuskan, tapi mungkin akan menjadi waktu terlama untuk mereka yang tak sabar akan
tak akan mempan. Terlihat Mas Danang mulai sering men
ril pindah sering dikunju
ri malah, ngantar sesuatu gitu. Hati-hati loh zaman se
nya April sama Mas Danang, kok lain gitu ya tatapan matanya, be
bih Mas Danang absen datang, tak seperti biasa. Bahasan mereka mulai dari kenapa April pindah, juga Mas Danang sering tercuri men
ng terbaik." Satu-satu
i, nggak cukup doa aja sebaiknya sebelum
Pak Dul yang sampe kelahi di jalan itu ya gara-
terjadi, mau d
anya lain. Ah, lihat ini, Mas. Aku sudah berusaha me
tuk tidak menangis saat waktu itu tiba. Luka hati sudah tak berbe
enyelamatkan hak anak-anak. Sebab selentingan kabar April tengah belajar nyetir, d
kartu kredit dan ATM bersama yang dipinjam waktu itu dariku, isinya tak seberapa. Entah darimana uang untuk bayar rumah Pak Idri
anang yang sudah berumur. Terpaksa, bagaimanapun mereka pasti juga akan tahu. Ibu
emak, jangan sampai anak-anakmu benci Danang. Bagaimana pun bapaknya akan menja
berdarah jangan anak-anak, walaupun tak terhinda
umpal telinga mereka untuk tak mendengar isu di luar. Apalagi M
lama via video call. Lalu pada tiga putriku di rumah, kumulai perlahan dengan lebih mengakrabkan diri pada mereka. Nonton d
enyeimbangkan obrolan dengan keseruan topik asing di telinga. Yah,
mereka nginap di hotel Aqua, sebuah hotel bintang empat di kota ini. Dalam kondis
yah akan nikah d
angsung menangis memelukku. Dalam isak kami kuyakinkan kalau semua akan ba
April Mama juga?" Si bungsu
ya penuh rasa. "Tidak harus, ka
yeka air mata, tapi meme
eran gak
bahagia dengan menambah keluarga baru
ya dan syifa menatapku penuh tanya. Entah
tepat. Tidak harus menunggu seb
dan sudah kuurus balik nama atas Almira. Kebetulan surat lengkapn
lebih saat tahu pemasukan usaha k
?!" desisnya geram, tentu ta
lmira. Kebetulan dulu pernah janji belikan rumah untuknya. Bukanny
dari nol. Ingat kita dulu gimana merint
, kita belum
punya apa-apa. Rela berbagi mie instan sebungkus untuk be
iar ia mulai se
tah di luar rumah. Sudah pasti ia ke sini
nya malu. Akulah yang merasa malu atas kel
lihat satu set sofa baru dengan meja kaca bulat dialasi
n. Lelaki yang mulai tumbuh satu dua helai uban di kepalanya itu habis cuci
ang pilih ma
.. ada
nya? Aku ham
empuan yang mengenakan celana kain di atas lutut cuek m
dah berani berduaan begini? Apa Mas gak pikirk
g nikahi April ini. Aku tetap bertahan, dan dia
a April memasang muka masam, sudah
am ini juga." Kutatap April yang t
buah pesta kecil-kecilan. Semua warga harus tahu kan kalau kamu akan jadi madu
ah siri di kampung Apri
nyengat. Rupanya benar tidak sabar
maduku, Mas. Bukankah kamu memang mau diakui kan A
am muka M
. Biarkan kalian nikah dua kali atau tiga kali, itu tak masalah. Aku mau anak-anakku menyaksikan kalau pernikahan itu ada, buk
ini perih dan memanas. Berusaha kulawan nyeri, sayang kalau harus menangis lag
u sebelum masuk mobil. Biarlah mereka menduga-duga. Aku sudah tak sabar melihat dekor rum